Sebuah permainan selalu di mulai di sini. Satu dari banyak ruangan VIP bergaya klasik dengan meja oval berwarna hijau sebagai properti utama. Empat orang duduk saling membentuk kubu dan seorang pria berdasi kupu kupu berdiri sebagai belandar permainan.
"Fold"
Pria tua berkumis tebal itu menutup dua kartu terakhirnya. Ini baru putaran pertama tapi dia sudah mengacak-acak rambutnya yang telah memutih dengan frustasi. Di kubu yang lain Pria berjas merah marun menunjukkan evil smirk andalannya saat ia berhasil memenangkan permainan pertama di meja keramat itu.
"Malam ini kau adalah Dewi Keberuntunganku. Oh tidak, setiap malam kau selalu menjadi Dewi Keberuntunganku." Bisik pria berjas marun itu pada seorang wanita dengan pakaian ekstra minim yang bergelayut di lengan kirinya.
"Pem-bo-hong." Wanita itu berbisik pada pria disampingnya. Ough, dia mulai menggoda!! Dan pria berjas merah marun itu semakin ingin menguasai permainan malam ini.
Permainan berlanjut.
"two pair..." Ucap lirih pria tua berkumis tebal itu setelah membuka semua kartu kartunya. Dia masih khawatir. Posisinya benar benar tidak menguntungkan kali ini.
"Queen-Full-House !" Seringai lawannya. Pria muda berjas marun itu menunjukan kartu kartu miliknya dan berhasil membuat tumpukan chip milik si kumis tebal beralih menjadi miliknya. Lagi lagi kepercayaan diri pria itu semakin membara setelah memenangkan putaran berikutnya.
"Sudah ku bilang kau adalah keberuntunganku, kenapa kau tidak mempercayai ucapanku, huh?" pria itu tersenyum angkuh karena berkali kali memenangkan permainan.
" Call..."
Pria berkumis itu semakin emosi, dibukanya dua kartu terakhir dan kekalahannya sudah bisa terbaca entah yang keberapa kali. Chip chip nya semakin menipis dan kerut kerut di dahinya menunjukkan ketegangan.
Sudah berapa kali dia kalah dari pria berjas marun itu?
"Kemampuanmu bahkan tidak berubah Tuan Shin, kenapa masih saja ngotot untuk menantangku?" tanya pria berjas marun pada lawannya.
" Kau terlalu angkuh Park Jimin! Permainan bahkan belum berakhir!" Tuan Shin geram. Bagi Tuan Shin permainan ini bukan hanya tentang menang atau kalah dalam meja judi ini. Tapi tentang mendapatkan wanita di hadapannya. Yang kini berpindah haluan dan bergelayut manja pada lawannya.
Ini juga tentang harga dirinya yang sudah keberapa kalinya diinjak injak oleh pria yang mungkin berusia separuh dari usianya. Mungkin ratusan kali kekalahan, puluhan malam, Yaa Tidak terhitung.
"Sampai kapanpun kau tidak akan menang melawanku. Dasar brengsek tua!" Ucapnya lirih disertai kekehan jahanam seorang Park Jimin. Yaa Pria berjas marun itu bernama Park Jimin. Pemain judi tak terkalahkan yang terpaksa jatuh cinta pada casino setiap malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
All In (Jimin Version)
FanfictionSatu malampun, Park Jimin tak bisa terlepas dari ruangan bermeja oval dengan deret kartu yang membawanya menjadi seorang raja judi. Mengubah hidupnya yang semula hangat, menjadi malam yang selalu dipenuhi limpahan dosa dari langit demi sang hawa yan...