30. Do I Fall for You?

240 30 6
                                    

Si sinting Kim Taehyung masih bersantai di rumah tetangga barunya, tak mau beranjak meski si tuan rumah sudah mengusirnya berkali kali dari sana. Toh pancake sudah habis, jadi tidak ada gunanya juga Taehyung lama lama di sana. 

"Aku mau menonton TV." rengek Taehyung. Hyeon jadi heran sendiri, berapa usia lelaki ini sampai harus merengek menonton TV di apartemennya. 

"Ini sudah siang. Memang tidak bekerja?" Taehyung hanya menggeleng setelah menemukan channel sitkom dia duduk menyilang kaki tertawa seenaknya bak rumah sendiri.

"Aku mau pergi Taehyung!" 

" Dengan pakaian seperti itu?" Benar juga, Hyeon lupa mengganti pakaiannya setelah mandi. 

"Aku akan berganti pakaian setelah kau pergi." 

"Ck! aku juga tidak akan tertarik meski melihatmu mondar mandir tanpa pakaian. Kau tenang saja aku tidak akan mengintip." cetus Taehyung. Membuat Hyeon mendaratkan pukulan keras ke kepalanya. 

"Dasar sinting. Sudah sana pergi!" Hyeon mencebik sementara Taehyung mengaduh kesakitan. Lagipula, salah siapa dia begitu. Tapi tak lama Taehyung kembali tersenyum. 

"Ya sudah,ku tunggu di luar ya. Kutemani jalan jalannya. Kau kan belum tahu sekitar sini."

"Kau harus bekerja ahjussi!" sarkas Hyeon. 

"Aku diberi cuti satu minggu oleh bosku. Jadi bisa membantumu beradaptasi dengan lingkungan baru. Biar kita sering sama sama jadi kau akan cepat jatuh cinta padaku."Mulai lagi  kan anehnya. Hyeon hanya menggeleng geleng. Menyerah dan tidak mau menjawab perkataannya lagi. 

-

-

-

-

-

Hyeon dan Taehyung kini sudah berada di dalam mobil chevrolet camaro zl'1 berwarna putih yang terparkir di basement apartement.

"Wooaa, mobilmu bagus juga Taehyung-ssi." 

"Milik bosku. Biar gaya saja. Kalau bersama gadis cantik itu mobilnya harus keren."  

Terserah saja yang penting Hyeon hari ini mau belanja untuk persediaan.

Hyeon dan Kim Taehyung berakhir di sebuah lorong berisi rak yang berderet rapi. Lelaki Kim itu mendorong sebuah trolley sementara gadis itu memilih apa saja yang ia butuhkan untuk keperluan dapur dan apartemen barunya.

"Hyeon, sudah belum sih? Aku bosan sekali disini." Gerutu Taehyung. Gadis itu menghela nafas panjang. Menatap lelaki Kim itu dengan sorot sebal.

"Sudah kubilang tidak usah ikut. Kau yang memaksa."

"Tapi ini sudah lama sekali Hyeon. Kau bahkan sudah meninggalkan satu trolley besar penuh di dekat kasir. Kau mau beli apa lagi?"

"Berisik Taehyung! Kau bisa pulang kalau kau mau." Taehyung pasrah dan kembali mendorong trolley nya mengikuti arah Hyeon berjalan. Memilih banyak sekali buah buahan dan sayuran serta beberapa bahan segar untuk kebutuhan nya di apartemen. "Oke oke aku akan diam, mengikutimu dengan patuh dan tidak berisik. Jadi akan kemana lagi tuan putri?"

"Aku butuh difuser. Aa -- tidak jadi. Sepertinya sudah cukup." cetus Hyeon berubah pikiran karena mengingat kejadian dulu yang kemudian disambut Taehyung dengan melonjak girang seperti anak anak. Akhirnya penderitaannya berkeliling supermarket berakhir. Lalu dengan segera membawa trolley nya ke kasir.

Tapi tak lama ponsel gadis itu berdering. Mengecek si pemilik nama di layar ponsel dan mengangkatnya. Sedikit menjauh dari presensi laki laki berkulit tan yang sedari tadi mengikutinya kemana mana dengan patuh meski sempat menggerutu.

All In (Jimin Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang