8. Poor, Hyeon

310 38 7
                                    

 Sejak semalam dia sudah terlanjur gila bersama Seulgi dan bahkan tidak sedetikpun Jimin mengingat bahwa dia sudah beristri.



Hyeon, gadis malang itu...


"Jim, ayo kita berpacaran..." Ajak Seulgi. Tak lantas mengiyakan, Jimin kemudian memastikan sekali lagi pada Seulgi bahwa dia sudah memiliki istri. 


"Kau tahu kan aku sudah memiliki istri." kata Jimin lagi. 


"Aku tahu,sudah berapa kali kau mengatakannya?"


"Kau benar benar tidak apa apa?" 


"Iya Jim, kau hanya mencintaiku kan? Kau tidak mencintai istrimu kan? aku tahu kau pasti punya alasan mengapa menikahi istrimu." 


"Kau sepertinya tahu banyak?" kata Jimin sembari mengenakan pakaiannya satu persatu dan Seulgi sudah menggelayut di belakang punggungnya. 


"aku merasa kehilanganmu saat itu, jadi aku mencari tahu segalanya lewat Taemin Oppa." 


"Seulgi-ya kau... heuh, pantas saja aku sering melihat Taemin Hyung di sekitarku. Kau sungguh mengirim mata mata untukku, huh?"Jimin tidak kesal, dia bahkan terkekeh senang karena kepergiannya membuat Jimin menang atas perasaan Seulgi. Wanita itu benar benar masih mengisi hatinya dan tidak ada yang berubah. 


"Jadi dia ketahuan? Lee Taemin dasar! "



"Jadi informasi tentang aku menjadi CEO bukan dari mulutku semalam tapi dari Taemin Hyung?" 


Seulgi tersenyum, menunjukkan deret giginya yang membuat dia semakin manis. Tak ada yang tak disukai Jimin dari Seulgi. Wanita itu cantik, berkarakter kuat dan bisa juga menjadi manis dan lemah dalam satu waktu, dia juga bisa merubah Jimin menjadi pria kuat  yang bisa diandalkan atau bahkan pria lemah yang akan bertekuk lutut padanya. 


"Jim, bagaimana?" 


Dengan mengesampingkan statusnya sebagai suami Hyeon Jung. Jimin akhirnya dengan senang hati menerima Seulgi sebagai kekasihnya.


"Itu yang kuharapkan sejak dulu Seulgi-ya." Jimin mengecup pelan pipi Seulgi dan membuat wajahnya merona. 


'Lalu bagaimana dengan Hyeon, Park Jimin?' suara hatinya bergema di sudut terkecil hatinya. Iya, di sudut dan kecil. Bahkan tidak bergaung dengan jelas. 


'Aku sudah memberitahunya sejak awal pernikahan kalau aku tidak mencintainya.'


*** All in****


Jimin masuk ke rumahnya dengan bersenandung, tidak biasanya dia seceria ini. Bahkan benda mati di seisi rumah ini tahu kalau tuannya itu sedang sangat bahagia. Aura itu benarbenar terasa dan memancar begitu saja. Saking menyilaukannya, dia tidak menyadari Hyeon yang tertidur di sofa ruang tengah tanpa selimut atau bantal tidur serta buku buku yang berserakan di meja. 

All In (Jimin Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang