Tidak lupa selalu mengingatkan vote read komen para readernim. Saranghae ;)
Seo Minjung, Gadis itu membaringkan tubuhnya ke tempat tidur setelah sempat bercengkerama dengan adiknya, Hyeon dan suami adiknya, Jimin di ruang tengah.
Mata gadis itu menatap ponselnya lekat lekat. Ia sudah mengetikkan beberapa kata. Ragu kemudian menelusup ke hatinya. Mengirimkan atau membatalkan. Begitu berkali kali kedua ibu jarinya saling bergolak.
"Kau dimana? Bukankah seharusnya kau berada di tempat tidurmu sekarang. Aku benar benar merindukanmu."
Belum sempat Minjung mengirim pesan yang sudah tiga puluh menit yang lalu ia ketik, tapi nomor yang sama mendahuluinya mengirimi pesan.
Minjung semakin bergetar, perasaannya berkecamuk parah. Hatinya meriuh. Masih sama seperti dulu, suka sekali membuat Minjung terkejut.
"Memang kau tahu aku kembali?"Minjung membalas pesannya secepat kilat.
"Tentu saja, aku melihat koper kopermu di ruang tengah. dan paspormu di meja nakas."
Minjung tercekat, orang yang memberinya pesan bahkan tahu dimana dia meletakkan koper kopernya sore ini.
"Kau di apartemenku?" tanya Minjung lagi.
"Tentu saja, 301286 -- kan?" tanya seseorang di seberang sana. Merujuk pada pasword pintu apartemen Minjung. "belum berubah kkkkk."
"Aku akan pulang sekarang."
"Tidak, sebenarnya aku hanya ingin memberi kejutan padamu sebentar tapi kau malah pergi. Kita bertemu besok saja. Sampai ketemu besok. Jung-a."
Minjung menghentak hentakkan kedua kakinya bergantian ke ranjang yang ia tiduri. Berguling kesana kemari sampai rasanya mau terbang saking senangnya. Kalau dia tidak ingat berada di mana. Pasti gadis itu sudah berteriak sekencang kencangnya. Bahkan wanita anggun seperti Minjung bisa bertingkah sekonyol itu hanya karena mendapat pesan dari mantan pacarnya.
Moodnya dalam keadaan baik. Sangat baik, tidak sia sia meminta privasi pada Hyeon karena Minjung juga menebak pria itu tahu kalau ia sudah kembali. Minjung lalu berjalan menuju lemari. Mencari piyama yang nyaman untuk tidur sembari bersenandung karena terlampau bahagia. Dia membuka lemari dan melihat sederet baju baju Hyeon yang tertata rapi baik di lipatan maupun yang menggantung. Seragamnya, baju santainya, piyama dan sedikit baju pesta. Dia mengambil satu buah piyama berwarna ungu dan memakainya kemudian. Minjung lalu mengedarkan ke sekeliling kamar. Poster besar Yunho dan Changmin kesayangannya tertempel di sana.
"Ck, gadis 18 tahun seharusnya menyukai BTS, EXO atau Wanna One, bukan TVXQ. Bagaimana bisa seleranya itu boygroup generasi ke dua?" Minjung menggeleng.
"Oh iya, aku belum cuci muka." Minjung kemudian masuk ke kamar mandi. Melihat betapa lengkapnya persediaan sabun dan kawan kawannya serta satu buah sikat gigi membuat Minjung mengerutkan dahinya.
Mengabsen satu satu barang barang Hyeon yg ada di sana. Sabun, shampo, sikat gigi, pasta gigi, dan segala jenis produk perawatan tubuh. Semuanya berada di kamar Mandi ini.
Semakin penasaran Minjung-pun keluar dan mengecek meja rias. Produk perawatan wajah milik Hyeon lengkap berada di sana, Boneka teddy bear kesayangannya bahkan ada di kamar ini. Buku buku pelajaran dan buku bacaan Hyeon tertata rapi di rak samping meja riasnya serta tas tas sekolah Hyeon tergantung dengan cantik di salah satu sisi lemari.
"Tidak mungkin kan? Mereka tidur terpisah?" Minjung menaruh curiga. Kamar ini terlalu lengkap jika hanya sebagai kamar tamu. Barang barang penting adiknya bahkan berada di sini, semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
All In (Jimin Version)
FanfictionSatu malampun, Park Jimin tak bisa terlepas dari ruangan bermeja oval dengan deret kartu yang membawanya menjadi seorang raja judi. Mengubah hidupnya yang semula hangat, menjadi malam yang selalu dipenuhi limpahan dosa dari langit demi sang hawa yan...