"Baru pulang?" tanya Hyeon pada pria yang baru saja datang yang masih lengkap dengan baju kantornya jam tiga pagi.
"Iya,lembur." jawab Jimin singkat saja.
"Oh, maaf karena membuatmu sangat sibuk." sesal Hyeon.
"Tidak papa, ini menyenangkan." kata Jimin lagi. Bagaimana tidak menyenangkan.Pekerjaan lembur yang dilakoni Jimin adalah tidur bersama seorang wanita penghibur di kasino tempat ia selalu mengadu semua uangnya.
"Mau kubuatkan ginseng hangat? kata Ibu itu bisa mengatasi kelelahan."
"Tidak usah, aku mau langsung tidur. Kau kenapa belum tidur? Tidak sedang menungguku kan?"
Hyeon menggeleng. " Aku terbangun karena haus." katanya sambil mengangkat segelas air putih di tangannya. Tapi ini adalah terbangunnya Hyeon yang ke delapan kali sejak jam 10 tadi. Dia menunggu Jimin tentu saja.
Jimin hanya mengangguk, lantas pergi berlalu.
"Oppa, besok pagi kita sarapan bersama ya?" Hyeon memberanikan diri mengutarakan keinginannya.
"Aku pergi pagi sekali, sepertinya tidak perlu."
"Kalau begitu aku akan memasak lebih pagi."
"Terserah kau saja." Jimin membuang mukanya. menaikan kakinya satu persatu ke anak tangga meninggalkan Hyeon di ruang makan.
"Benar?"Senyum Hyeon merekah. Mata bulatnya cerah, secerah harapannya pagi nanti. "Aku pastikan makanan sudah selesai saat kau turun." Lanjut Hyeon.
Dia lalu kembali ke kamar, tidur dengan baik dan bersiap untuk sarapan bersama suaminya besok pagi.
07.25 PM
Celah jendela kamar Hyeon yang memapar sinar matahari pagi itu membangunkan gadis itu. Benar benar silau menusuk penglihatannya bahkan yang masih tertutup kelopak matanya sekalipun.
"Oh sial!!" rutuknya ketika dia menatap jam dinding di kamar. Dia segera berlari ke kamar Jimin dan ia tak menemukan pria itu.
"Sudah berangkat." Hyeon kecewa. "Kenapa harus kesiangan sih? Dasar bodoh" Dia memukul kepalanya sendiri.
Hyeon kesiangan, saking bahagianya dia akan sarapan dengan Jimin, dia jadi tidak bisa tidur. Lalu dia jatuh tertidur ketika seharusnya dia sebentar lagi harus bangun.
Kenapa sulit sekali hanya untuk sarapan bersama suami sendiri sih?"
Hyeon memberi pesan pada Jimin.
Hyeon :
Kau sudah berangkat?
Jimin :
Iya, dan kau belum bangun.
Hyeon :
Maaf, aku baru bangun.
Bagaimana dengan makan malam?
Jimin :
Baiklah.
jam 8.
Jimin Semudah itu?
Hyeon :
KAMU SEDANG MEMBACA
All In (Jimin Version)
FanfictionSatu malampun, Park Jimin tak bisa terlepas dari ruangan bermeja oval dengan deret kartu yang membawanya menjadi seorang raja judi. Mengubah hidupnya yang semula hangat, menjadi malam yang selalu dipenuhi limpahan dosa dari langit demi sang hawa yan...