JiminSuite Room Lotte Hotel, Seoul
Pagi ini selimut tebal masih menutupi setengah tubuhku. Mataku masih terpejam, aku merasakan hembusan nafasnya menyentuh wajahku dan wangi khas gadis itu dapat ku cium dari tempatku berbaring.
"aku tahu aku sangat tampan, tapi sampai kapan kau akan memandangku begitu?" tuntutku pada Hyeon Jung, si gadis berisik yang pada akhirnya ku ingat sebagai istri sahku sejak kemarin.
Dia tidak peduli dan terus saja memandangiku sampai kedua kelopak mataku terbuka.
"Wajahmu sangat lucu Oppa." Senyuman di bibir kecilnya menghiasi wajah pucat alami Hyeon Jung. Dia masih bisa melakukan itu dihadapanku setelah apa yang terjadi semalam? Aku sungguh heran. Terbuat dari apa hatinya itu.
Dia menjauhkan wajahnya segera setelah aku membuka mataku, berada di ranjang yang sama denganku membuatnya dengan bangga mengukuhkan diri sebagai Nyonya Park mulai saat itu.
Malam tadi seharusnya kami berbulan madu. Yaa, 'bulan madu' seperti istilah orang orang. Menggunakan malam pengantin kami untuk bercinta dan menghasilkan keturunan secepatnya. Tapi jauh dari semua itu. Tadi malam, kami tidak melakukan apapun sampai kami tertidur masing masing. Yaa, malam pertama yang saling berjauhan. Karena aku tidur di ranjang besar ini sementara Hyeon di sofa panjang di dekat jendela.
Dan itu pun yang terjadi pada malam malam selanjutnya. Aku tidak pernah berniat menyentuh Hyeon Jung karena dia masih SMA, umurnya baru 17 tahun. Pria macam apa yang meniduri gadis yang masih remaja walaupun dia adalah istrinya. Selain itu, ada satu hal yang membuatku tidak bisa melakukannya pada Hyeon. Karena perasaanku pada Seulgi masih begitu nyata. Aku masih mencintai Seulgi.
Ini sudah hari ke 30 pernikahan kami, beberapa hari yang lalu kami pindah ke rumah baru setelah menghabiskan hari hari pasca pernikahan di rumah Hyeon. Aku sungguh tidak nyaman berada di sana. Terlalu banyak pembantu dan pengawal di sana sini. Sudah seperti penjara saja. Akhirnya kami memutuskan untuk tinggal terpisah dari orang tuanya dan mereka setuju. Sebuah rumah yang juga tidak jauh dari apartemenku yang kini hanya ditinggali Jungkook.
Seperti yang dijanjikan Hyeon sebelumnya, aku mendapatkan tiga perusahaan ayahnya yang menjadi bagian Hyeon. Yaitu perusahaan properti, home shopping dan Seoul Drill. Ya, perusahaan ayahku akhirnya berakhir di tanganku lagi. Tiga perusahaan ini memang masih berada dibawah nama Hyeon Jung , tapi aku lah yang menjabat sebagai CEO menggantikannya. Tapi aku juga harus mengurus tiga perusahaan yang lain milik kakak Hyeon. Min Jung sebelum dia kembali dari perjalanan kemanusiaan.
Hari hari terus berlalu, peran sebagai CEO perusahaan tentu saja membuatku sangat sibuk. Mengurus tanda tangan kontrak, dan pertemuan dengan klien. Aku pernah mempelajari perusahaan ayahku dan aku juga mengambil jurusan bisnis saat kuliah dulu, jadi aku tidak terlalu syok dengan beban kerjaku yang terlampau tinggi. Ilmu dari ayah cukup berguna sekarang.
Duniaku casino pun mulai aku tinggalkan, yaah bukan tanpa alasan. Aku hanya akan kembali kesana suatu saat nanti, dengan sesuatu yang aku harap sangat mengejutkan seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
All In (Jimin Version)
FanfictionSatu malampun, Park Jimin tak bisa terlepas dari ruangan bermeja oval dengan deret kartu yang membawanya menjadi seorang raja judi. Mengubah hidupnya yang semula hangat, menjadi malam yang selalu dipenuhi limpahan dosa dari langit demi sang hawa yan...