Suara pagi ini tak terkendali. Seseorang lebih seperti menekan tombol permainan Arcade yang berwarna merah hijau biru daripada bel pintu rumah . Siapa lagi yang berani melakukan itu di rumah Jimin dan Hyeon selain Jeon Jungkook.
"Bisa tidak sih memencet bel sekali dua kali saja? Hyung tidak tuli!" protes Jimin pada seseorang yang mengenakan seragam SMA di depan pintu rumahnya.
"Aku khawatir pada Hyeon." jawab Jungkook lalu menerobos masuk.
"Siapa suruh masuk?"
"Hyeon bagaimana? Sudah sehat?" Jungkook bahkan tidak peduli dengan pertanyaan Jimin.
" Kondisinya belum stabil."
Hyeon kemudian keluar dari kamarnya dengan memakai seragam sekolah.
"Jungkook, kau kemari menjemputku?" tanya Hyeon melihat Jungkook di ruang tengah bersama Jimin. Jungkook mengangguk asal.
"Mau kemana?" tanya Jimin.
"Ini waktunya sekolah Oppa. Kau tidak lihat aku memakai seragam, sepatu dan tas" kata Hyeon menunjuk tas gendongnya.
"Aku tahu, tapi siapa yang mengijinkanmu sekolah?"
"Aku ada ujian percobaan hari ini. Iya kan Kook?" Jungkook mengangguk.
"Tapi kalau kau belum sehat juga tidak usah dipaksakan." Jawab Jungkook.
"Kau dengar kan? Nanti kutelpon sekolahmu. Tidak usah masuk hari ini."
"Aku tidak mau di rumah sendirian." Ucap Hyeon.
"Aku temani." kata Jungkook.
"Tidak Jung, kau kan hari ini ada latihan." kata Hyeon.
" Lagipula kau pikir aku mengijinkan istriku dijaga seorang pria?" tanya Jimin.
Gila, ini gila. Jimin lagi lagi membuat Hyeon melayang layang di udara.
Dia sedang cemburu? - Hyeon
" Kau tidak mengijinkan Hyeon sekolah, sementara Hyeon tidak mau di rumah sendirian, dan kau juga tidak membiarkan aku menjaganya. Maumu apa Hyung? Kalau ada pemadaman lagi apa yang akan Hyeon lakukan?" Jungkook berujar sembari menggerakkan jari tangannya menghitung berapa pernyataan yang baru saja ia ucapkan.
"Aku yang akan menjaganya." Kata Jimin singkat kemudian melangkah ke dapur. Menyiapkan sarapan untuk mereka.
Hyeon melayangkan pandangannya, menatap Jungkook lalu mengedikkan bahu ketika Jungkook berbisik padanya. "Hyung kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
All In (Jimin Version)
FanfictionSatu malampun, Park Jimin tak bisa terlepas dari ruangan bermeja oval dengan deret kartu yang membawanya menjadi seorang raja judi. Mengubah hidupnya yang semula hangat, menjadi malam yang selalu dipenuhi limpahan dosa dari langit demi sang hawa yan...