***
"Kamu terlihat cantik"bisik Bisma sembari sedikit menunduk, agar mulutnya bisa pas di depan telingaku
Meleleh
Entahlah. Mungkin seperti itulah aku saat ini. Kekesalanku padanya sirna begitu saja.
Dan ku rasakan pipiku memanas. Mungkin kini warnanya menjadi kemerah-merahan. Namun aku cukup bersyukur karena Bisma tak menyadarinya.
***
Aku baru saja turun dari mobil Bisma. Tatapanku tertuju pada sebuah bangunan megah yang telah didekorasi dengan begitu elegan dominasi warna biru.
"Wah.."kagumku
Aku hampir saja menjerit saat seseorang menarik tanganku.
Ternyata dia adalah Bisma. Dia mengaitkan tanganku pada lengannya, kemudian tersenyum.
"Ih ih..nggak usah gini lah Bis. Malu tau"bisikku setelah melihat beberapa orang terlihat berlalu lalang sembari asyik membicarakan kami.
"Kenapa? Biar mereka tau kamu tunanganku"balas Bisma santai, mengeratkan lengannya sendiri hingga aku lebih menempel padanya.
Kini bahuku benar-benar bersentuhan dengan lengan kemejanya.
Ku rasakan pipiku kembali memanas. Aku menunduk untuk menyembunyikan rona merah di pipiku dari Bisma.
"Jangan seperti itu! Tatap lurus ke depan dan tersenyumlah!"Bisma
Aku dan Bisma mulai melangkah masuk ke dalam gedung mewah itu. Aku semakin terkesima melihat dekorasi bagian dalamnya. Ya..bisa di katakan pesta ini seperti pesta pernikahan impian mayoritas perempuan, termasuk aku.
Tamu yang datangpun terlihat dari kalangan atas, nampak dari pakaian mereka yang ku yakini harganya di atas angka lima juta tiap orangnya.
Banyak dari mereka yang datang berpasangan, meski beberapa nampak sendiri, atau bersama rekan sejenisnya.
"Hey Bis!"
"Hey"
Bisma menarik langkahku untuk menghampiri dua orang pria bersama pasangan masing-masing.
Lihatlah! Mereka terlihat cukup mencolok dari pada tamu yang lain. Terutama dua gadis berpakaian sangat modis itu. Satu mengenakan dress ungu, dan yang satu biru laut.
Jujur aku merasa minder ketika sampai tepat di hadapan mereka. Aku terlihat terlalu. Biasa.
"Wah..lama nggak ketemu ya bro. Udah dapet gandengan aja sekarang"ujar salah seorang pria dengan pakaian mahalnya
"Oh ya. Kenalkan, dia Mawar, tunanganku"Bisma memperkenalkanku pada teman-temannya
"Dan, Mawar, mereka sahabatku saat kami kuliah di luar negeri. Ferdi, Reza, Lucy dan Clara"lanjutnya sembari menunjuk temannya satu per satu
"Hay, aku Mawar"kataku sopan
"Tunangan? Loe udah tunangan Bis?"tanya Ferdi
Bisma mengangguk."Sama...dia?"Clara menunjukan wajah tak percayanya
Bisma kembali mengangguk.
"Hehe..sorry sebelumnya, tapi kayaknya usia kalian beda cukup jauh dan gadis ini terlihat bi..."Bisma memotong ucapan Lucy yang nampaknya akan menghinaku
"Benar. Dia tunanganku"potong Bisma tegas
Keempat teman Bisma terdiam sembari memasang senyuman kikuknya.
Kenapa? Mereka nampak sangat berhati-hati dengan Bisma. Apa dimata mereka Bisma sangat menyeramkan?
Aku kembali tersentak saat tiba-tiba Bisma menarik tanganku menjauhi empat sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BELOVED FIANCE (LovelyChick1) (Completed✔)
ChickLit#44 in chicklit (16-12-2017) #68 in chicklit (24-12-2017) #69 in chicklit (13-12-2017) Usia 19 tahun dan aku di jodohkan? Fine. Karena aku tak dapat menolak, atau ayah pasti akan memarahiku habis-habisan. BISMA. Seorang pria dengan wajah santainya...