BISMA POV
Aku bertemu dengan teman lamaku, Arya dan kami memiliki proyek bersama. Aku mengajaknya berkeliling kantorku sebelum meeting di mulai. Kami berjalan hingga melewati lobby. Namun, langkahku terhenti. Aku melihat gadis yang menghilang dari pandanganku lebih dari tiga bulan terakhir. Untuk apa dia kemari? Apa dia tengah menungguku?
Tatapan kami bertemu. Aku menghentikan percakapanku dengan Arya. Aku sibuk menatapnya. Ada sesuatu yang membuatku betah menatapnya. Entahlah. Ku rasa ia tambah cantik dari beberapa bulan lalu.
Gadis itu melepaskan kontak mata kami saat seseorang memanggilnya. Brian. Dan sialnya Mawar tersenyum padanya. Mawar segera berdiri. Dan dari tatapan keduanya, aku merasa ada yang aneh. Seperti ada sesuatu diantara mereka.
"Kamu duluan saja. Ada urusan yang harus aku selesaikan"ujarku pada Arya
Arya mengangguk kemudian berlalu dari hadapanku.Aku bergegas ke arah Mawar. Ada banyak hal yang mengganjal di otakku. Hatiku tidak tenang.
"Mawar!"panggilku
Deg.....
Rasanya sudah lama aku tak menyebut nama itu. Ada sesuatu yang aneh saat aku menyebut nama itu kembali.
Dedikit lama aku menunggu, namun gadis kecil itu belum juga menatapku. Ia masih terdiam berhadapan dengan Brian.
"Mawar"
Lagi. Aku memanggil namanya. Perlahan kepalanya menoleh ke arahku. Ada desiran aneh yang ku rasakan saat tatapan kami bertemu. Tapi aku harus menahannya. Ada banyak hal yang harus aku tanyakan sekarang.
"Ngapain kamu disini?"tanyaku
Dia terdiam. Wajahnya terlihat kaku. Bukan. Sangat kaku.
"Aku tanya ngapain kamu disini?"ulangku
"Dia datang bersamaku"balas Brian cepat
Mawar menolehkan kepalanya ke arah Brian. Dan akupun ikut menatap sepupuku itu."Untuk apa?"tanyaku
"Kami ada urusan bersama. Tapi ada file yang harus ku tanda tangani di kantor" BrianKenapa harus dia yang selalu memjawab pertanyaanku. Memang, siapa dia?
"Mau kemana?"
Keduanya terdiam setelah mendengar pertanyaan terakhirku. Aku rasa ada yang mereka sembunyikan. Tapi apa? Apa yang membuat mereka harus pergi bersama?
Aku melirik ke arah tangan Mawar. Namun yang ku lihat adalah sebuah gandengan hangat bak ABG yang sedang kasmaran. Tunggu! Apa? Kasmaran? Mawar dan Brian? Aku mengepalkan tanganku kuat. Apakah Brian berusaha merebut tunanganku?
"Aku tanya, kalian mau kemana?"ulang ku
"Memesan undangan"BrianDegg...
Aku terdiam untuk sesaat. Undangan? Undangan apa yang sekiranya harus mereka pesan berdua? Brian dengan tunanganku? Memalukan.
"Undangan apa?"
"Hey! Ada apa denganmu. Kenapa tiba-tiba jadi kepo? Oh..bukankah kau ada jadwal meeting pagi ini? Kenapa masih disini?"Brian
Aku tak suka nada bicaranya yang terdengar begitu tenang. Aku menangkap signal aneh dari nada bicaranya. Aku yakin, ada suatu hal penting yang mereka sembunyikan dariku.
"Lepaskan tangan Mawar, Brian!"titahku tajam
Aku benar-benar tak kuat menahan emosiku. Mungkin saat ini wajahku mulai memerah. Kepalan di tanganku pun semakin kuat. Ingin aku rasanya aku memukul Brian yang lancang menggandeng tangan tunanganku itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BELOVED FIANCE (LovelyChick1) (Completed✔)
Chick-Lit#44 in chicklit (16-12-2017) #68 in chicklit (24-12-2017) #69 in chicklit (13-12-2017) Usia 19 tahun dan aku di jodohkan? Fine. Karena aku tak dapat menolak, atau ayah pasti akan memarahiku habis-habisan. BISMA. Seorang pria dengan wajah santainya...