Ku rasakan ia kembali menggandengku setelah aku sampai di sampingnya.
Aku mengayunkan tanganku seperti anak kecil dan semakin mendekat padanya.
***
Aku menghentakkan kakiku kesal. Sudah hampir satu jam aku berdiri di depan gerbang fakultasku, menunggu Bisma yang tak kunjung menjemputku.
Sudah berkali-kali aku menghubungi nomor hand phone tunanganku itu, tapi hanya suara seorang wanita yang menyahutinya. Membuatku kesal.
"Nomor yang anda tuju sedang tid...."
Lagi. Aku memencet tombol merah di hand phoneku.
Aku membanting pantatku di sebuah bangku panjang tak jauh dari gerbang. Kemudian kembali sibuk dengan hand phoneku. Berusaha menghubungi tunanganku yang sangat mengesalkan itu.
"Hay"
Aku mendongakkan kepala ku ke arah suara sapaan yang terdengar sangat ramah itu.
Alan?
"Kamu kok masih disini?"bingungku
Alan tersenyum kemudian duduk di sebelahku.
"Habis ada rapat hima. Kamu kok masih disini? Ada rapat juga?"Alan
Aku menggeleng."Belum di jemput"jawabku
Alan mengangguk mengerti. Ku lihat ia masih dengan senyum manis yang memang sering ia perlihatkan padaku.
"Mau aku antar pulang? Daripada nunggu kelamaan, sendiri disini"tawar Alan
Rasanya aku pernah mengalami hal seperti ini. Beberapa waktu lalu, Alan juga menawariku pulang bersama, tapi tiba-tiba Bisma datang.
"Gimana ya Lan? Nanti Bisma nyariin"ujarku
"Ya kamu kabarin aja dia"AlanAku mengangguk kemudian mengetik sebuah pesan yang akan aku tujukan pada Bisma.
"Mawar"
Panggilan itu membuatku terpaksa menghentikan aktivitasku dan menoleh ke arah sumber suara, berharap itu adalah Bisma.
"Kak Brian?"kagetku
Pupus sudah harapanku. Ternyata bukan Bisma yang datang, melainkan hanya sepupunya yang tak kalah menawan itu.
Kak Brian berjalan ke arahku dan Alan, kemudian berdiri tepat di hadapanku. Tatapan matanya seolah mengintruksiku untuk segera berdiri.
"Ada apa kak? Kakak ada urusan disini?"tanyaku
"Sudah lama menunggu?"kak Brian
Aku mengkerutkan keningku, bingung atas pertanyaannya.
"Sudah lama menunggu kedatangan Bisma?"ulangnya lebih jelas
Aku ber-oh ria kemudian mengangguk.
"Dia ada rapat di Dubai. Untuk membahas pembangunan apartemen mewah di sana. Maka dari itu sekarang aku disini untuk menjemputmu"terang kak Brian
Aku mengangguk mengerti meski sebenarnya hatiku sangat kesal. Aku kesal, karena Bisma tak mengatakan apa-apa sebelumnya.
"Bisa kita pulang sekarang? Ini sudah sore"kak Brian
Aku mengangguk kemudian menoleh ke arah Alan yang masih setia menungguku.
"Nggakpapa, lain kali saja kita pulang bersama"ujar Alan seakan mengerti apa yang tengah aku pikirkan
Aku kembali mengangguk kemudian masuk ke dalam Fortuner hitam kak Brian.
"Mungkin Bisma baru akan kembali besok lusa. Dan selama itu, aku yang akan mengantar-jemput kamu ke kuliah. Kamu juga bisa menghubungiku kapanpun kamu butuh"ucap kak Brian sebelum menjalankan mobilnya

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BELOVED FIANCE (LovelyChick1) (Completed✔)
Chick-Lit#44 in chicklit (16-12-2017) #68 in chicklit (24-12-2017) #69 in chicklit (13-12-2017) Usia 19 tahun dan aku di jodohkan? Fine. Karena aku tak dapat menolak, atau ayah pasti akan memarahiku habis-habisan. BISMA. Seorang pria dengan wajah santainya...