Bisma mengeratkan pelukannya padaku. Dan kini tangan kanannya pun ikut mendekapku.
"Aku juga"balasnya
Aku selalu merasa nyaman dalam posisi ini. Pelukan Bisma. Pelukan yang sangat aku sukai. Pelukan yang selalu dapat menghangatkan hatiku. Hanya pelukan ini yang mampu. Pelukan dari pria yang sangat aku cintai, Bisma.
***
Setelah cukup lama aku dan Bisma berbincang, dia mengajakku masuk kembali ke dalam.
Bisma mengantarku hingga ke kamar kemudian duduk di tepi ranjangku.
Akupun segera berbaring di atas tempat tidur dan Bisma menyelimuti tubuhku.
Bisma membelai kepalaku dengan lembut. Tatapan mata kami bertemu. Cukup lama kami saling diam. Hanya menikmati kebersamaan yang beberapa hari ini menghilang.
"Tidurlah! Besok ada kuliah pagi kan? Sudah jam 9"Bisma.
Aku mengangguk kemudian mulai memejamkan mataku.Aku masih merasakan belaian tangan Bisma di kepalaku. Aku masih merasakan, ia menatap mataku yang terpejam.
Satu menit
Dua menit
Hingga 10 menit kemudian, semua tetap sama. Dia masih di sisiku. Dan akupun masih terjaga. Aku hanya pura-pura memejamkan mataku.
Ku akui, belaian tangannya di kepalaku membuatku sangat mengantuk, seperti sebuah hantaran untuk aku segera terlelap. Tapi, aku masih ingin menikmatinya. Aku menyukainya.
Drrrtt drrrtt
Sebuah getaran menghentikan pergerakan tangan Bisma di kepalaku.
Bisma menyingkirkan tangannya, dan aku yakin kini ia beralih pada benda kecil di sakunya.
Siapa yang malam-malam begini menelfonnya?
Tanpa menunggu waktu lama, getaran hand phone itu terhenti.
Aku sempat terpenjat saat merasakan sesuatu menempel di keningku. Hembusan nafas terasa menerpa rambutku di waktu yang sama.
Bisma mencium keningku?
Oh...semoga pipiku tak memerah sekarang.
Setelah mencium sekilas keningku, ku dengar langkah Bisma yang kian menjauh, dan akhirnya menghilang setelah terdengar suara pintu tertutup.
Aku membuka mataku. Aku tertawa sendiri menyadari apa yang baru saja Bisma lakukan.
Aku bergerak kesana-kemari tak beraturan saking girangnya.
Tunggu!
Siapa yang malam-malam begini menelfon Bisma?
Rasa penasaran mulai bergelanyut di hatiku.
Aku segera turun dari tempat tidur dan mengikuti langkah Bisma dengan mengendap-endap.
Aku mendengar suara langkah yang baru saja terhenti dari arah tangga.
Terlihat sosok Bisma berdiri di ujung bagian bawah tangga. Dia nampak sedang berbincang dengan seseorang melalui sambungan telepon.
Aku berusaha mendengarkan apa yang tengah ia bicarakan. Entah mengapa, ada rasa penasaran yang cukup besar dalam hatiku.
"Iya.."
"..."
"Hmmm..besok pagi akan ku jemput"
"..."
"Ada Brian yang bisa gantiin aku. Lagian rapat intern aja"Mataku terbelalak saat Bisma menoleh ke belakang dan melihat ke arahku.
Aku gelagapan. Aku ketahuan. Aku segera menjauh dari dinding yang sempat ku jadikan tempat persembunyian.
![](https://img.wattpad.com/cover/118841748-288-k981353.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BELOVED FIANCE (LovelyChick1) (Completed✔)
ChickLit#44 in chicklit (16-12-2017) #68 in chicklit (24-12-2017) #69 in chicklit (13-12-2017) Usia 19 tahun dan aku di jodohkan? Fine. Karena aku tak dapat menolak, atau ayah pasti akan memarahiku habis-habisan. BISMA. Seorang pria dengan wajah santainya...