***
Aku terpenjat melihat Bisma sudah berada di sampingku. Dia menarik tanganku dengan tangan kirinya. Membuatku ikut berteduh di bawah payung yang ia pegang dengan tangan kanannya."Oh okey. Yaudah kak kalo gitu gue pamit dulu"pamit Alan pada Bisma
'Kak'? Dia memanggil Bisma dengan sebutan 'Kak'?
***
Di dalam mobil Bisma....
"Mawar"panggil Bisma
"Hmm"jawabku tanpa menoleh sedikitpun ke arahnyaDari ekor mataku aku melihat Bisma menoleh sejenak ke arahku. Kemudian tatapannya kembali fokus pada jalanan.
"Tadi itu siapa?"tanya Bisma
"Alan"balasku
"Siapa kamu? Temen?"Bisma
"Hmm..."jawabku malasBisma terdiam cukup lama. Namun beberapa saat kemudian aku kembali mendengar suaranya.
"Kamu kenapa sih?"
"Kenapa? Aku nggakpapa"aku
Terdengar Bisma menghela napas panjang."Bukan maksud mau batasin hidup kamu, tapi kamu juga harus paham status kamu sekarang. Kamu sudah punya tunangan"ujar Bisma tiba-tiba
Aku mengalihkan tatapanku pada Bisma. Tatapan kami bertemu. Namun baru beberapa detik, aku segera memutuskannya. Aku menatap ke luar jendela sembari menggosok telapak tanganku. Dingin.
Mobil Bisma berhenti di lampu merah. Bisma nampak memperhatikanku, tapi tak lama kemudian hand phonenya berdering. Diapun segera mengangkat telepon yang masuk.
Hh...dari pembicaraan mereka, nampaknya itu adalah telepon dari kolega Bisma. Kini perhatiannya terfokus pada perbincangan via telepon itu. Dan setelah lampu hijau menyala, ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, masih dengan berbincang dengan koleganya itu.
*
Kini aku dan keluargaku tengah menikmati makan malam di ruang makan kami. Sesekali kak Elang menjahiliku, membuatku kesal.
"Oh iya, Mawar, hand phone kamu dimana?"tanya ibu tiba-tiba
Aku mengalihkan pandanganku ke arah ibu. Ibu nampak menunggu jawabanku.
"Di kamar. Memangnya kenapa bu?"aku"Kata nak Bisma, dia tadi menelponmu beberapa kali, tapi kamu tidak mengangkatnya. Pesan darinya juga tak kamu balas. Kenapa? Kalian ada masalah?"ibu
Aku mendengus kesal. Dasar tukang ngadu.
"Kamu ada masalah sama Bisma dek? Dia apain kamu?"sambung kak Elang
"Enggak. Mawar cuma lagi mau fokus belajar aja. Besok ada kuis"dustaku
"Sejak kapan kamu suka belajar? Cuma demi kuis lagi. Biasanya UAS aja kamu males buka buku"kak ElangAku menatap kak Elang dengan tatapan protes. Rasanya ingin sekali aku melempar garpu di tanganku ke arah kepalanya. Namun dia hanya terkekeh geli melihat ekspresiku.
"Elang, jangan mengganggu Mawar terus!"tegur ayah dingin, membuat kak Elang menggosok tengkuknya kikuk.
Aku tersenyum menang melihat reaksi kakakku itu.Setelah makan, aku berjalan menaiki tangga untuk menuju kamarku. Baru saja aku membuka pintu, ayah memanggilku.
"Mawar.."
Akupun segera menoleh. Menanti ucapan ayah selanjutnya.
"Ke ruang kerja ayah sekarang!"titah beliauAku menghela napas kemudian mengikuti langkah ayah memasuki ruang kerjanya.
"Ada apa dengan hubunganmu dan Bisma?"tanya ayah
"Apanya ayah?"bingungku
"Apa kamu membuat masalah dengan Bisma?"tanya ayah lagiAku mengerutkan bibirku kesal.
"Sudah ayah bilangkan, jangan buat masalah! Perjodohan ini amanah kakek kamu, jadi jangan membuatnya berantakan!"lanjut ayah dengan nada dingin
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BELOVED FIANCE (LovelyChick1) (Completed✔)
ChickLit#44 in chicklit (16-12-2017) #68 in chicklit (24-12-2017) #69 in chicklit (13-12-2017) Usia 19 tahun dan aku di jodohkan? Fine. Karena aku tak dapat menolak, atau ayah pasti akan memarahiku habis-habisan. BISMA. Seorang pria dengan wajah santainya...