Tatapannya memancarkan sebuah kecurigaan meski nada bicaranya terdengar santai.
Aku menggelengkan kepalaku sembari tersenyum kaku.
"Aku udah selesai. Mau langsung pulang sekarang?"tanyaku mengalihkan pembicaraan
***
Diam. Suasana di dalam mobil sangat sepi. Aku dan Bisma sama-sama tak berniat membuka pembicaraan. Hand phoneku sudah ku matikan sejak kami keluar dari restoran.
Tapi....
Entah kenapa hati ku tetap tidak tenang. Aku khawatir, keberadaan kak Reza akan merusak ketenanganku dan Bisma.Setelah beberapa menit di perjalanan, akhirnya kami sampai kembali di depan gerbang kampusku.
"Makasih Bis"ujarku
Bisma mengangguk sembari tersenyum tipis.Kemudian, aku turun dari mobil Bisma dan berjalan memasuki kampus. Sungguh, aku tidak suka suasana se-canggung ini.
*
Sembari menunggu jeda sebelum jam terakhir, aku memainkan hand phoneku. Namun sebuah pesan mengganggu aktivitasku.
"Kapan kamu ada waktu untuk jalan denganku? Nanti malam?"
Pengirimnya adalah kak Reza. Aku hanya mendengus kesal tanpa ada niatan membalasnya.
Aku sama sekali tak menggubris panggilan masuk darinya, maupun pesan-pesan yang semua isinya hanya mengajakku jalan. Ku pikir, brengsek sekali dia, mengajak tunangan teman kuliahnya jalan berdua.
Fany duduk di sampingku kemudian memperhatikanku. Aku tau jika ia tengah memperhatikanku, tapi aku memilih diam saja.
"Mawar"panggilnya
"Hmm..""Loe kok biasa aja sih?"tanyanya
Aku mengalihkan pandanganku padanya. Alis kananku menyerit bingung mendengar pertanyaannya."Di luar banyak orang yang lagi gosipin loe"Fany
"Soal?""Soal loe tunangan sama kak Bisma lah. Pada nggak nyangka gitu kak Bisma bakal suka sama cewek macam loe"Fany
Aku kembali menatap hand phoneku saat ku rasakan ia bergetar. Kali ini, ku lihat pesan masuk dari Bisma. Membuatku tersenyum.
"Pulang jam berapa?"
"Siapa sih? Sampe senyum-senyum gitu"Fany
"Tunangan gue lah"jawab ku santai"Loe gila ya, di luar sana orang-orang lagi gosipin soal pertunangan loe dan loe santai-santai aja seakan nggak ada masalah apapun yang terjadi"heran Fany
Aku mengabaikan ucapan sahabatku itu dan memilih fokus pada hand phoneku.
"Jam 5. Kenapa? Mau jemput?"
Tulisku membalas pesan Bisma
Tak lama, hand phoneku kembali bergetar.
"Iya. Jam 5 aku sampai sana"
Aku tak berniat membalasnya lagi. Aku mengunci layarnya kemudian beralih menatap sahabatku yang tengah menunjukkan ekspresi kesalnya.
"Apapun yang mereka pikirkan, bukan urusan gue selama mereka nggak ganggu gue secara langsung"terangku membalas ucapan Fany beberapa menit lalu
Fany hanya mendengus mendengar jawabanku. Aku terkekeh geli melihat ekspresi jengkel yang memang sering ia tunjukkan padaku.
Tak lama kemudian, seorang wanita paruh baya memasuki kelas dan meletakkan setumpuk buku tebal di atas meja.
*
Huft, aku menghela nafas lega saat tugas kelompokku dan Fany selesai. Aku menyerahkannya ke Fany agar segera ia kumpulkan ke ketua kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BELOVED FIANCE (LovelyChick1) (Completed✔)
ChickLit#44 in chicklit (16-12-2017) #68 in chicklit (24-12-2017) #69 in chicklit (13-12-2017) Usia 19 tahun dan aku di jodohkan? Fine. Karena aku tak dapat menolak, atau ayah pasti akan memarahiku habis-habisan. BISMA. Seorang pria dengan wajah santainya...