Hay..sebelumnya maaf karena ngaret banget. Lagi banyak tanggungan yang harus di kerjakan🙂
Semoga masih pada minat baca😅
***
BISMA POV
Aku melangkah malas memasuki rumah. Padahal, baru saja aku mengantarkan Jennie ke rumahnya, setelah kami makan malam bersama.
Lattysha Jennie Kumala. Dia adalah kekasihku.
Dia juga merupakan cinta pertamaku.
Aku bertemu dengannya saat kami masih SMP. Dia adik kelasku. Saat itu aku mulai menyukainya, tapi aku tak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya.
Tiga tahun kemudian, kami kembali di pertemukan di Inggris. Kami melanjutkan kuliah di tempat yang sama meski berbeda jurusan. Kami jadi teman seangkatan. Yang ku tau, dia cerdas. Jadi mungkin saja dia menyelesaikan sekolah formalnya lebih cepat.
Aku dan Jennie mulai dekat di saat-saat akhir semester. Tapi, belum sempat aku mengungkapkan perasaanku, dia pergi. Menurut kabar yang ku dengar, dia mendapat tawaran kerja di sebuah perusahaan besar Malaysia beberapa hari setelah wisuda. Dia memang hebat.
"Maaf tuan, apakah tuan ingin makan malam?"
Seorang pelayan baru saja menghampiriku.
"Tidak. Aku sudah makan"balasku
"Em...tuan"panggilnya
Aku menolehkan kepalaku dengan malas."Ada sesuatu yang saya temukan saat sama membersihkan kamar tuan siang tadi"ujarnya
"Apa?"
Pelayan itu menghampiriku dan memberikan sebuah benda kecil padaku.
Aku terpenjat melihat barang yang ada di tanganku. Benda ini, kenapa ada disini??
"Dimana kau menemukannya?"
"Di kolong tempat tidur, tuan. Mungkin nona Mawar menjatuhkannya saat terakhir dia berkunjung kemari"terangnya
Aku mengepalkan tanganku kuat meremas benda di tanganku itu.
Beraninya dia membuang hadiah dariku!
Kalung yang ku berikan sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke-20. Sebuah kalung dengan harga diatas kata 'mahal' karena aku telah mendesainnya sendiri dan di buat dengan bahan terbaik.
"Maaf tuan, sepertinya nona Mawar tidak sengaja. Atau bahkan dia mungkin tak menyadari jika kalung itu terlepas dari lehernya"
"Kembali ke tempatmu!"bentakku
Pelayan itu mengangguk takut kemudian bergegas pergi dari hadapanku.
Aku benar-benar marah. Beraninya anak kecil sepertinya membuang hadiah pemberianku!
*
Aku menggenggam erat sebuah kalung yang membuatku kesal sejak semalam. Pikiranku kacau. Entah apa sebabnya. Yang ku tau aku hanya kesal mendapati kalung ini di rumahku tanpa sang pemiliknya.
Ada apa ini?
Suara telepon kantor membuyarkan lamunanku. Dari suaranya, aku tau jika dia sekertarisku. Dia bilang, ibuku datang hendak bertemu denganku.
Ada apa lagi ini?
"Bisma!"
Aku sehera bangkit dari dudukku kemudian menuntun ibuku ke sofa.
"Ada apa bu? Kenapa nggak nelfon sebelumnya kalau mau datang?"tanyaku
"Mama bener-bener nggak paham sama cara pikir kamu, Bisma. Kenapa kamu menyakiti Mawar? Kamu tau ibu nggak suka itu"
Aku mendelik mendengar ucapan ibu kandungku itu. Begitu sukakah beliau dengan gadis kecil itu??
"Ibu nggak mau kehilangan Mawar, Bisma! Mawar gadis yang baik"
Aku masih terdiam. Beliau bisa berkata begitu karena tak tau bagaimana perasaanku. Aku begitu bahagia saat Jennie kembali. Dan bagiku, cukup Jennie. Aku tak akan melepasnya lagi. Apalagi hanya untuk gadis kekanakan bernama Mawar.
"Apalagi, hanya untuk gadis yang tak jelas asal-usulnya"lanjut ibuku
Tidak. Jennie bukan gadis tak jelas. Dia adalah kekasihku.
"Ibu hanya belum mengenal Jannie bu. Besok Bisma akan ajak Jennie ke rumah dan memperkenalkannya pada ibu"
"Ibu tidak butuh itu"ibu
"Lalu apa yang ibu inginkan?"
"Ibu cuma mau Mawar jadi anggota keluarga Renandi"ibu
Aku kembali terdiam.
"Kenapa? Kamu nggak bisa mewujudkan keinginan ibu itu?"lanjut ibu
"Terserah, lakukan saja semua maumu. Ibu sudah tak peduli. Ibu kecewa sama kamu"
Aku segera bangkit dari dudukku dan mengikuti langkah ibu. Aku tak mau wanita yang telah melahirkanku itu murka padaku.
"Ibu, ibu dengarkan Bisma dulu, bu"pintaku
"Sudahlah Bisma. Ibu juga ada urusan lain tidak hanya mengurusi kamu saja"balas ibu
Aku mengacak-acak rambutku kesal kemudian kembali duduk ke kursi kerjaku.
Apa yang harus aku lakukan agar ibu mengerti kemauanku?
Aku sudah cukup di pusingkan oleh gadis bernama Mawar itu. Dan kini, amarah ibu padaku juga membuatku pusing.
Hand phoneku bergetar pertanda sebuah panggilan masuk. Tertera nama kekasihku pada layar utama, Jennie.
Aku baru ingat. Aku janjian hari ini dengannya. Kami akan pergi ke resepsi pernikahan sepupunya. Dia pasti sudah menungguku sekarang.
***
Bersambung...
Maaf pendek..
No silent reader okay?😊 jangan lupa beri vommentnya 🌟
Dan jangan lupa read dan vomment juga "Tetesan Tangis Rindu" dan "Histoire D'Amour" ya 😊

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BELOVED FIANCE (LovelyChick1) (Completed✔)
Literatura Feminina#44 in chicklit (16-12-2017) #68 in chicklit (24-12-2017) #69 in chicklit (13-12-2017) Usia 19 tahun dan aku di jodohkan? Fine. Karena aku tak dapat menolak, atau ayah pasti akan memarahiku habis-habisan. BISMA. Seorang pria dengan wajah santainya...