Lima tahun lalu
Suasana SMU Dwiwarna saat ini ramai oleh murid kelas tiga yang datang melihat hasil pengumuman UMPTN. Setelah pengumuman kelulusan SMA, yang paling ditunggu selanjutnya adalah pengumuman penerimaan mahasiswa baru di universitas negeri terkemuka di negeri ini. Pihak sekolah khusus mendata dan mengumumkan siswa-siswanya yang lolos ujian masuk Perrguruan Tinggi Negeri.
Jessi memilih tidak melanjutkan kuliahnya. Dia memilih ambil kursus keterampilan komputer saja, tapi hari ini dia datang untuk menemani sahabatnya–Ayu dan Rangga–melihat hasil pengumumannya. Saat ini mereka tengah duduk di pinggir lapangan menunggu Rangga membawa kabar berita untuk mereka.
"Ayuuu!! Jessi!!"
Ayu dan Jessi menoleh ke asal suara, di mana Rangga tengah berlari menuju ke arahnya. Di belakangnya, ada Dessi yang berjalan mengikuti. Dengan langkah besarnya, dia bergerak menuju tempat kedua sahabatnya. Menarik Ayu berdiri lalu memeluk dan mengangkat tubuh mungilnya, kemudian dia memutar tubuh mereka berdua.
"ANGGGAAAA ... LEPASIIINN!!" teriak Ayu, sambil memukul bahu Rangga. Ia dapat melihat kalau dirinya jadi pusat perhatian orang-orang di sekitarnya.
Teman-teman mereka tidak aneh, dengan hubungan absurd Rangga dengan Ayu juga Jessi. Selalu saja ada tingkah mereka bertiga yang memancing keributan di sekolah ini. Rangga yang tampan, adalah salah satu siswa pintar di sekolah ini yang memacari primadona sekolah Dessi Anandari. Ayu adalah sahabat Rangga, selain bertetangga dan satu sekolah sejak SMP, mereka juga teman sejak kecil. Ayu juga murid terpandai di sekolah itu. Banyak yang mengira dia adalah anak SMP gedung sebelah yang nyasar ke gedung SMA, karena wajahnya yang baby face disertai postur tubuh yang imut dan kecil. Yang terakhir adalah Jessi, yang lebih cuek dan galak. Dia disegani oleh teman-temannya karena kemampuan fisik yang luar biasa. Dia kapten tim basket putri di sekolah ini, dan sering mengikuti kejuaraan nasional.
Mereka terbiasa melihat Rangga yang selalu mengekori ke mana Jessi dan Ayu pergi, dan mengganggu para lelaki yang ingin mendekati sahabatnya. Namun Rangga dan Ayu, terlihat memiliki kedekatan lebih jika dibandingkan dengan Jessi. Teman-temannya memang menganggap Rangga dan Ayu seperti kakak beradik yang manis, tak pernah malu lelaki itu mengusili Ayu di depan umum, menggendong ataupun merangkul bahunya dengan santai, padahal banyak teman wanitanya yang lain menatap dingin pada Ayu. Banyak yang menyangka mereka berpacaran, tapi gosip itu patah saat Rangga 'menembak' Dessi di lapangan sekolah yang akhirnya ditegur guru BK.
"Kalau lo nggak nurunin gue, gue nggak mau nemenin lo pergi nanti sore," ancam Ayu.
Rangga pun mencebikkan bibirnya lalu menurunkan Ayu. "Iya-iya, nggak bisa liat orang seneng. Gue kan cuma berbagi kebahagiaan karena gue lolos seleksi," rajuk Rangga.
"Seneng sih seneng, tapi nggak usah gitu juga kali. Kayak gue anak kecil aja," balas Ayu.
"Loh, emang kecil kan?! Iya nggak Jess."
"Ayu nggak kecil, cuma kurang tinggi," timpal Jessi cuek.
"TUHHHH KAANN!" seru Rangga.
"IIHHHHH!!" Ayu memasang ekspresi cemberut, sedangkan Rangga, Jessi, dan Dessi tertawa puas.
"Ayu ...." sapa seorang remaja pria tinggi berkacamata, yang cukup manis.
"Eh, Dika."
"Kamu katanya keterima di UI ya? Selamat ya." Dika mengulurkan tangannya yang disambut dengan manis oleh Ayu. "Aku juga keterima di sana. Kayaknya kita bakal sering ketemu lagi nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Ayudia (Repost)
RomanceAyu berusaha mempertahankan pernikahannya yang telah berusia lima tahun seorang diri. pernikahan yang sengaja dirancang sedemikian rupa leh ibu mertuanya yang memiliki maksud tertentu kepada dirinya. ia sudah berusaha yang terbaik untuak anak dan su...