Ayu 15

31.3K 2K 38
                                        


Play Mulmed baru baca ya!
Kalo ngerasa ceritanya loncat, cek daftar isi sampe bawah. Ada bab 14b, nyelip di paling bawah.

Tak ku mengerti mengapa begini
Waktu dulu ku tak pernah merindu
Tapi saat semuanya berubah
Kau jauh dari ku pergi tinggalkanku

Mungkin memang kucinta
Mungkin memang kusesali
Pernah tak hiraukan rasamu dulu?

Aku hanya ingkari
Kata hatiku saja
Tapi mengapa
Cinta datang terlambat

(Maudy Ayunda)

***

Ting nong... ting nong..

Suara bel pintu berbunyi saat Ayu, Della, Jessi dan Yogi tengah menyiapkan makan malam mereka, Yogi beranjak dari tempat duduknya untuk membukakan pintu. Yang mengetahui apartemen ini hanyalah si pemilik apartemen dan Rangga, dan orang ke-dua itu yang Ayu hindari saat ini, ia gelisah melihat ke arah pintu depan untuk melihat siapa yang mengunjungi mereka.

"Selamat malam semuanya," sapa Alden, yang berjalan menemui mereka yang tengah berkumpul di meja makan, di belakangnya Yogi mengikuti lalu mempersilahkan Alden duduk di salah satu bangku yang masih kosong.

"Selamat malam Pak Alden, baru pulang kerja ya? Ikut makan malam sama kami ya Pak," ucap Jessi.

"Jangan panggil Pak, saya gak segitu tuanya kok. Panggil Alden or just Al. Dan dengan senang hati saya menerima ajakan makan malamnya," balas Alden sambil tersenyum ramah dan menampilkan lesung pipi nya yang menambah tampan wajahnya.

Hal itu membuat Della yang terduduk di sampingnya memiringkan wajahnya dan menatap seksama wajah tampan itu. Tangan nya lalu terulur menyentuh pipi Alden, pria itu terkejut melihat gadis kecil yang tadi tidak terlihat jika dilihat dari belakang.

"Ini apa namanya? Om ganteng ada ininya," ucap Della polos sambil mengelus pipi Al tepat di lesung pipinya, pria itu pun tergelak dengan ucapan polos gadis kecil cantik itu, begitupun dengan Jessi, Yogi dan Ayu.

"Om tersanjung sekali di sebut tampan oleh gadis cantik seperti kamu. Namanya siapa? " tanya Alden sambil mengusap lembut rambut Della.

"Aradella Cantika Aditya, call me Della" ucap Della dengan gaya manisnya seperti yang diajarkan Bunda Rania kepadanya.

"Woww, nama yang cantik sesuai dengan wajahnya yang cantik," balas Alden.

"Pak- eh Alden, maaf, tadi kami berbelanja sedikit dan mengotori dapurnya," ucap Jessi gugup.

"Its ok, gunakan saja apartemen ini sebaik-baiknya, saya tidak keberatan. Sudah lama saya meninggalkan tempat ini, saya sangat senang sekali jika tempat ini bisa hidup kembali. Entah kapan saya bisa kembali ke tempat ini lagi," ucap Alden sambil mengedarkan pandangan nya ke apartemen yang ia tinggalkan sejak lima tahun lalu, yang menyimpan banyak kenangan dirinya dan seseorang di masa lalu.

"Ayo, lebih baik kita makan dulu. Sebelum makanan nya dingin," ajak Jessi.

Ruang makan itupun beralih senyap berganti dengan dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring makan mereka sampai makan malam mereka selesai.

Alden membuka jas dan menggulung lengan kemejanya ke siku saat ia melihat Ayu tengah membereskan bekas makan mereka di meja makan, Jessi tengah mengangkat panggilan ponsel yang tidak berhenti berdering sejak tadi sedangkan Della sedang duduk di sofa bersama Yogi menonton televisi.

Cinta Ayudia (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang