Satu bab lagi menuju ending. yeayyy ....
Hanya satu bab yaa. epilog ekstra lengkapnya ada di google playbook.
****
Hendrawan menatap Ayu yang duduk di sampingnya, keponakan nya itu tidak mengeluarkan sepatah katapun sejak keluar dari kantor calon suaminya, kini ia hanya diam memandangi pemandangan di luar jendela mobilnya.
"Kita jadi mampir ke rumah sakit?" tanya Hendrawan
Ayu tampak tersentak dari lamunannya, ia terdiam seolah berpikir apa yang harus ia lakukan sampai akhirnya ia menggelengkan kepalanya pelan."Gak usah, Paman" tolak Ayu
"Sayang, kamu sudah yakin akan keputusan ini? Paman sudah tahu siapa yang ada di hati kamu, tidak kah kamu ingin kembali menunggu dia?" tanya Hendrawan lagi, ia tidak ingin keponakan nya itu menyesal di kemudian hari, Masih ada waktu satu hari untuk mereka membatalkan semuanya.
"Saat ada seseorang yang begitu mengharapkan Ayu dan mencintaiku begitu besar, dan dia siap memberikan langit dan bumi hanya untukku, bukankah itu hal yang baik Paman?" Ayu balik bertanya.
"Tapi apakah kamu bahagia, sayang? Paman akan mengikuti semua keputusan kamu asalkan kamu bahagia, Nak. Ini kesempatan terakhir Paman dan Kakekmu mengantarkan mu ke gerbang pernikahan. Paman hanya tidak ingin kamu menyesalinya".
"Ayu tidak tahu. Memikirkan Ayu akan meninggalkan dia saja rasanya tak sanggup, apalagi setelah dia memilih untuk meninggalkan anaknya, di Benci oleh Maminya. Masih bisakah Ayu kembali menyakiti dia?" Ayu meringis memikirkan Alden yang akan hancur jika ia meninggalkannya.
"Mungkin Tante Lily Benar, suatu hari Ayu akan bisa mencintai dia sebesar rasa cinta Ayu kepada Mas Angga. Mungkin" gumamnya tak yakin
Ayu memejamkan matanya, bersandar pada bangku mobil, mengistirahatkan sejenak pikirannya yang penat. Ingin hatinya melihat Rangga, tapi ia takut itu akan membuatnya goyah lagi, hanya bisa berdoa untuknya, semoga kali ini pria yang dicintainya itu akan hidup lebih baik lagi dan menemukan kebahagiaannya.
***
Rumah kediaman Wijaya tampak hening, tidak tampak seperti rumah mempelai pengantin yang sIbuk mempersiapkan pernikahan nya. Suasananya malah cenderung terasa biasa saja, seperti tidak ada hal spesial yang akan terjadi.
Hari ini Ayu juga bertingkah biasa saja, seolah tidak ada Masalah yang terjadi kepadanya. Ia bangun pagi dan menyiapkan sarapan bersama Tante Lily seperti biasa. Senyum manisnya terlihat sejak ia bangun pagi tapi tampak aneh dimata Hendrawan, Agus juga Lily. Mereka tahu bahwa Ayu hanya sedang meMasang topengnya, bersikap bahwa semuanya baik-baik saja.
Ya, iya memang melakukan itu. Ia sudah memikirkan hal ini semalaman, ia akan menerima pernikahan ini dan menghargai pengorbanan besar Alden untuk dirinya. Bertaruh dengan hatinya bahwa suatu hari ia harus bisa melupakan Rangga dan mencintai suaminya, Alden.
Situasi ini bagaikan de javu bagi Ayu, 8 tahun yang lalu pun ia terpaksa menerima pernikahannya dalam kondisi tertekan dan kini terulang kembali. Hanya bedanya kali ini ia diimingi oleh kebahagiaan dan cinta yang sangat besar dari seorang pria.
Semua orang sudah berusaha mencegah Alden, bahkan Maminya juga tapi pria itu mengindahkannya. Ia tetap pada keputusannya. Ayu tidak dapat berbuat apa-apa kecuali Alden mau melepaskan dirinya, percuma lari dari pria itu, ia pasti dapat menemukannya. Ia hanya bisa pasrah kemana takdir akan membawa dirinya.
"Ayuu... Yuu.."
Suara Jessi terdengar terburu-buru mencari Ayu, baru saja ia tiba di kediaman Wijaya dan langsung melesat Masuk tanpa mengucap salam. Wajahnya tampak gembira, sepertinya ia punya kabar baik untuk sahabatnya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Ayudia (Repost)
RomanceAyu berusaha mempertahankan pernikahannya yang telah berusia lima tahun seorang diri. pernikahan yang sengaja dirancang sedemikian rupa leh ibu mertuanya yang memiliki maksud tertentu kepada dirinya. ia sudah berusaha yang terbaik untuak anak dan su...