Lagu selingkuh, i'm not the only one😁
****Ayu tampak melangkah keluar dari suatu ruangan membawa amplop coklat besar di tangan, di belakangnya seorang pria paruh baya mengantarnya keluar dari ruangan.
"Terima kasih Pak Rio atas segala bantuannya selama ini," ucap Ayu, sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan pria paruh baya di hadapan.
"Sama-sama, Bu. Saya hanya membantu mempercepat prosesnya saja," balas Pak Rio.
"Saya pamit, Pak."
"Silakan."
Pria paruh baya itu memandangi punggung wanita yang kini resmi menyandang predikat janda di usianya yang masih muda, dengan satu anak. Padahal jika ditilik dari wajahnya, siapa pun tidak akan menyangka dia adalah wanita yang sudah menikah. Masih sangat muda, tapi harus menyiapkan diri menanggung semua prasangka di sekitarnya karena status barunya saat ini. Pria itu menghela napasnya pelan, lalu kembali ke ruangannya, bersiap untuk makan siang.
Sapaan seseorang, menghentikan langkah Ayu yang saat ini menunggu lift di hadapannya terbuka.
"Ayu ... tunggu!" seru wanita itu.
Ayu menoleh, dan melihat ke arah wanita cantik yang berjalan cepat ke arahnya.
"Hai, Des! Kamu bekerja di firma hukum ini?" tanya Ayu
Wanita itu tersenyum bangga sambil mengangguk, "Iya, aku bekerja di sini."
Ingatan Ayu berputar pada beberapa bulan lalu, saat dirinya akan mengantar dokumen milik Rangga ke gedung ini. Hari di mana ia memergoki suaminya-mantan-bersama wanita di hadapannya."Apa yang kamu lakukan di sini? Apa terjadi masalah?" tanya Dessi.
"Sudah selesai urusannya kok," jawab Ayu, sambil menampilkan senyumnya.
"Kasus apa? Siapa pengacara yang bantu kamu?" tanyanya lagi
Apakah Dessi masih belum tahu mengenai pernikahan Rangga denganku?
"Pak Rio yang bantu aku, semuanya berjalan lancar kok," balas Ayu, malas untuk menceritakan lebih jauh pada wanita di hadapannya.
"Ohh, gitu. Kalau Pak Rio dijamin oke deh. Syukurlah kalau sudah selesai urusannya. Kamu sekarang mau ke mana?"
Ayu melihat jam tangan Aigner merah yang melingkar di lengannya yang putih, sebentar lagi sudah menunjukkan waktu makan siang. Satu bulan ini, Ayu sudah bekerja di perusahaan milik Alden sebagai asisten sekretaris Mbak Sarah.
Walaupun Alden yang merekomendasikan dirinya, ia tetap melalui proses interviewseperti karyawan lainnya dengan kepala HR-yang tentu saja disetujui dengan cepat, walaupun sebelumnya dia sangsi karena pendidikan Ayu yang hanya seorang lulusan SMU.
Hari ini ia meminta ijin satu jam kepada Alden dan Sarah, untuk mengambil berkas perceraian di kantor pengacara yang sudah ditunjuk Rangga. Kebetulan kantornya berada di gedung perkantoran yang sama di tempatnya bekerja, hanya berbeda towersaja.
"Aku tadi ijin sama Bos urus ini sebentar, sekarang harus balik lagi kayaknya."
"Kamu kerja di mana, Yu?"
"Di Tower sebelah, Des, Richardson Inc."
"Wah, hebat kamu bisa kerja di situ. Bisa sering ketemu dong kita. Makan siang bareng aja yuk di kafetaria bawah? Nggak mungkin 'kan jam makan siang kamu balik lagi ke kantor?"
Ayu tersenyum mendengar ajakan Dessi. Ia sebenarnya membawa bekal makan siang, tapi tidak enak menolak ajakan Dessi. Ia pun mengangguk dan mengikuti langkah Dessi menuju kafetaria yang berada di lantai dasar tower.
Gedung perkantoran ini adalah milik Richardson Inc. yang terdiri dari dua towermegah yang terletak di pusat kota Jakarta, terdiri dari dua puluh lantai di masing-masing tower. Tower sebelah kiri adalah gedung yang disewakan untuk gedung perkantoran, sedangkan tower di sebelah kanan khusus digunakan sebagai kantor pusat Richardson Inc. yang memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang properti dan ritel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Ayudia (Repost)
RomantikAyu berusaha mempertahankan pernikahannya yang telah berusia lima tahun seorang diri. pernikahan yang sengaja dirancang sedemikian rupa leh ibu mertuanya yang memiliki maksud tertentu kepada dirinya. ia sudah berusaha yang terbaik untuak anak dan su...