Rangga dan Rania berjalan menuju sang ratu acara malam itu, Ayu. Sebuah paperbag besar di sodorkan Rania kepada Ayu.
"Semoga kamu menyukainya, ini hadiah dari kami berdua," ucap Rania, yang disambut baik oleh Ayu dan ia pun memeluk mantan kakak iparnya itu,
"Terima kasih, Kak."
"Kakak selalu berdoa semua yang terbaik untuk kamu, Ayu. Kesehatan, kesuksesan dan kebahagiaan menyertai hidup mu, sekali lagi maafkan kami atas apa yang telah terjadi di masa lalu," bisik Rania.
"Terima kasih doanya Kak Rania, itu lebih bermakna daripada apapun. Aku sudah memaafkan nya sejak dulu Kak, yang penting saat ini kita bersama-sama membesarkan Della," ucap Ayu sambil mengelus punggung wanita cantik itu yang kini melepaskan pelukan nya.
Tampak teman-teman Ayu pun berdiri, bergantian untuk memberi selamat kepadanya.
"Selamat ulang tahun Ayu, panjang umur, tambah cantik semoga cepet naik pelaminan sama si Bos," ucap Sarah yang kini berdiri di hadapan nya.
"Terima kasih Mba Sarah"
"Oia, Aku yang undang Dika dan Dessi. Al nyuruh aku untuk mengundang teman-teman kamu. Gak apa-apa kan?"
Ayu tersenyum tipis, akhirnya ia tahu bagaimana Dika dan Dessi bisa hadir di sini.
"Tapi untuk apa Alden mengundang mereka? bukan nya Alden tidak menyukai jika Dika berada di dekatnya? Dessi pun tampaknya senang bertemu kembali dengan Mas Angga,"batin Ayu.
"Gak apa Mba Sarah, aku senang mereka ikut hadir di sini," Ayu mau tak mau harus berbohong, ia tidak ingin ada keributan malam ini, lagipula Sarah hanya menjalankan perintah Alden.
"Ayu..."
Ayu kesusahan menelan ludahnya saat wanita cantik itu sekarang berada di hadapan nya, Dessi. Dan akhirnya hari ini, rahasia itu pun terkuak.
"Kamu jahat Ayu, kamu membuatku seperti perebut suami orang. Aku takkan menjalin hubungan dengan nya jika aku tahu dia sudah menikah dengan kamu, bahkan kalian sudah punya anak," ucap Dessi penuh penyesalan.
Ayu tahu dengan pasti kemana arah perkataan Dessi barusan, Ayu hanya tersenyum pahit. Matanya melirik ke arah Rangga yang kini juga tengah memperhatikan dirinya dan Dessi.
Untungnya pembicaraan ini hanya mereka berdua yang bisa mendengarnya karena beberapa orang tampak sudah duduk di meja bundar besar yang sudah di sediakan.
"Kamu tidak jahat Des, karena dia yang memilih untuk merahasiakan nya dari kamu"
"Apakah kalian berpisah karena aku? aku merasa sangat buruk," tanya Dessi pelan dengan wajah gugup.
"Tidak, bukan karena kamu. Ada hal lain yang lebih rumit dari itu," jawab Ayu, ia menangkap ketegangan yang mengendur di wajah Dessi yang kini memeluknya .
"Sekali lagi selamat, kamu akhirnya mendapatkan pria yang jauh lebih baik dari Rangga," bisik Dessi.
Ayu tak menjawab, ia hanya tersenyum menanggapi perkataan Dessi.
"Terima kasih sudah mau hadir di sini."
"No problem" ucap Dessi sambil berlalu dari hadapan Ayu.
Dan sekarang seorang pria yang tengah dihindarinya beberapa hari ini, berdiri di hadapan nya sambil mengulurkan tangan nya yang memegang paperbag kecil.
"Cuma satu kata Ayu, Wow!! Ternyata banyak yang terjadi selama 8 tahun ini dan semuanya bikin gue shock," ucap Dika sambil tersenyum penuh makna, ia menarik tangan Ayu dan mejabat tangan nya tanpa disuruh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Ayudia (Repost)
RomantikAyu berusaha mempertahankan pernikahannya yang telah berusia lima tahun seorang diri. pernikahan yang sengaja dirancang sedemikian rupa leh ibu mertuanya yang memiliki maksud tertentu kepada dirinya. ia sudah berusaha yang terbaik untuak anak dan su...