Please... Jangan jadi sider, tolong dihargai setiap bacaan dari penulis yang anda ikuti. Sudah tau caranya kan? Maka lakukanlah, itu bisa jadi mood booster penulis supaya dia update lebih cepet loh.
Mampir ke cerita Eleanor yaaaa.
Play Mulmed Babang Judika, biar meleleehhhh
***
Seandainya kamu merasakan
Jadi aku sebentar sajaTakkan sanggup hatimu terima
Sakit ini begitu parah
(Judika-jadi Aku sebentar saja)
***
***
Sore itu, setelah pulang bekerja, Rangga bergegas pulang ke rumah untuk mandi dan berganti pakaian, ia menyiapkan pakaian ganti untuk dirinya kerja esok hari. Ia memutuskan untuk menginap di rumah sakit, menemani Robby.
Selain itu ia tidak terbiasa tidur sendirian di kamarnya, kini tidak ada istri dan putri kecilnya yang menemani, dan kenangan di kamar mereka membuat hatinya terasa sesak oleh kesepian, penyesalan dan rasa bersalah, belum lagi mimpi-mimpi yang kini kerap mengganggu tidurnya.
Tadi siang ia menerima kabar dari Rania bahwa Robby telah siuman, dan kondisinya telah stabil, ia pun bergegas menyusul ke sana. Rangga tiba di rumah sakit pukul 7 malam, tak lupa di tangan nya membawa bungkusan makanan untuk ibu dan kakaknya.
Tok.. tok.. tok..
"Assalamualaikum," ucap Rangga
"Waalaikumsalam." Terdengar suara beberapa orang menjawab salam Rangga, ia mendorong pintu kamar dan melihat siapa yang tengah menunjungi orangtuanya.
Mata Rangga terpaku, tak dapat menyembunyikan rasa rindu dan sesal saat bersitatap dengan mata sendu yang kini menolak untuk menatap dirinya, Rangga tersenyum pahit melihat istrinya memalingkan wajahnya, kembali berbicara dengan Robby. Di sebelah Ayu ada Jessi berdiri di sampingnya, Rangga lalu memberikan bungkusan makanan yang dibelinya kepada Rania.
"Makan dahulu sebelum pulang," ucap Rangga datar.
"Terimakasih, Ga." Rania tersenyum, walaupun sikap adiknya itu masih dingin dan datar sejak beberapa hari lalu, tapi ia masih perhatian pada kakak dan ibunya yang jelas-jelas sudah menyakiti dirinya.
Rania mengalihkan pandangan nya pada Ayu yang tengah duduk di samping brangkar, berbincang dengan Robby dan Jessi. Rania dapat melihat pandangan Ayu dan Rangga yang tadi sempat bertatap muka sampai akhirnya Ayu memalingkan wajahnya, hatinya merasa bersalah kepada dua insan di hadapan nya, keduanya menderita akibat keegoisan nya.
"Rangga kemari, Nak," ajak Robby
Rangga berjalan menuju sisi lain ranjang, berseberangan dengan Ayu yang masih diam enggan melihat wajahnya, ia hanya menghela nafasnya karena ia tahu apa yang telah dilakukan nya bukanlah kesalahan sepele.
Robby menggenggam tangan Ayu dan Rangga lalu menyatukan kedua tangan mereka, Rangga dapat melihat ekspresi kaget Ayu karena tindakan Robby, dan ia dapat merasakan tangan Ayu yang dingin di bawah genggaman tangan nya.
"Ayu, Ayah sudah tahu kesalahan Rania, Ibu mu dan Rangga sudah sangat menyakiti dirimu. Bapak juga sangat sedih dan menyesal mereka bisa melakukan hal itu kepada kamu. Maaf kan Ayahmu ini, Nak. Aku sangat merasa bersalah padamu dan juga kepada mendiang orangtua kamu. Mereka menitipkan kamu kepada Ayah tapi apa yang mereka lakukan kepadamu membuat Ayah sangat sedih dan bersalah. Maafkan Ayah, Ayu," ucap Robby tulus, airmata menetes di mata tuanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Ayudia (Repost)
RomansaAyu berusaha mempertahankan pernikahannya yang telah berusia lima tahun seorang diri. pernikahan yang sengaja dirancang sedemikian rupa leh ibu mertuanya yang memiliki maksud tertentu kepada dirinya. ia sudah berusaha yang terbaik untuak anak dan su...