Ayu 25

24.2K 1.5K 42
                                        

😉😉

Udah vote and Like belum?

***

Ayu kembali melirik jam tangan yang melingkari lengan kecilnya, sudah jam 9.30 tapi Alden belum datang juga. Untungnya saat ini Della tengah berkumpul dan berkenalan bersama teman-teman barunya, di dampingi dua orang guru kelasnya. Ia tampak antusias berbaur dengan orang-orang baru di kenalnya.

Sementara anak-anak diajak mengunjungi kelas yang akan mereka tempati sambil berkenalan dengan teman lainnya, para orangtua wali murid sedang duduk di bawah tenda yang telah disediakan, mendengarkan sambutan dan ramah tamah dengan pihak sekolah. Penjelasan mengenai metode pembelajaran yang digunakan, peraturan sekolah dan lain sebagainya.

Mata Ayu menoleh kembali ke arah pintu lobby yang menjadi satu-satunya akses keluar masuk gedung sekolah itu, raut wajah terkejut tampak saat matanya melihat seseorang yang pernah ia lihat walaupun hanya sekilas dalam foto. Senyum yang manis, wajah polos dan cantik hanya saja rambutnya kini bukan hitam legam seperti di foto dan satu lagi, wanita itu kini duduk di kursi roda otomatis yang tampak mahal dengan seorang pria gagah mendampinginya.

"Apakah itu dia?"

Mata Ayu terus mengikuti kemana wanita itu bergerak dengan kursi rodanya, senyum ramahnya ia berikan kepada setiap orang yang dia temui.

"Hai sayang, maafkan aku sedikit terlambat."

Ayu tambah terkejut dengan kedatangan Alden yang tiba-tiba duduk di sampingnya dan menggenggam tangan nya.

"Eh, ti-tidak apa-apa."

"Whats wrong? wajahmu tampak pucat, apakah kamu sakit?" Alden tampak khawatir melihat raut wajah Ayu yang pias dan kaku seolah melihat hantu.

"Enggak, hanya was-was menunggu kamu, takut kamu gak datang dan membuat Della marah lagi."

Tangan besar Alden menyentuh pipi Ayu dan mengelusnya pelan, berusaha menenangkan hati Ayu.

"Aku tidak akan mengecewakan putriku, sayang."

Hati Ayu menghangat, raut wajahnya kini kembali santai apalagi saat melihat wanita tadi sudah tidak terlihat lagi di sekelilingnya.

"Daddy... Daddy udah datang." Pekikan riang gadis kecil bermata bulat, pipi tembam cukup membuat beberapa orang tua disitu menolehkan kepalanya.

"Kemari cantik ku! Maafkan Daddy terlambat sweetie," ucap Alden sambil membawa tubuh kecil Della kedalam pelukan nya, menghirup aroma khas bedak baby yang lembut sama seperti Bundanya.

"Tidak apa-apa Dad, yang penting Daddy sudah mau datang kesini menemani Della dan Bunda. Oia, ini kenalkan teman baru Della."

Seorang bocah laki-laki yang sedari tadi berdiri di belakang Della kini maju menghampiri Ayu dan Alden.

"Selamat Siang Om dan Tante, perkenalkan nama saya Ben Alexander," ucap bocah kecil itu dengan tutur kata yang sopan dan lembut, ia mencium tangan Ayu juga Alden.

"Ben itu teman sekelasku, Bun. Dia punya lesung pipi seperti Daddy, ganteng kan," kata Della sambil menggelayuti tangan Ben.

Ayu menepuk dahinya pelan sambil menggelengkan kepalanya, sementara Alden tertawa terkekeh geli melihat tingkah Della yang langsung menempel pada Ben.

Sepasang anak kecil itu kembali berlari menuju ke kelompok mereka lagi, meninggalkan Ayu dan Alden yang tersenyum gembira melihat Della yang tampaknya senang berada di sekolah ini.

"Sepertinya aku harus usaha ekstra menjaga putri kecil kita dari pria-pria tampan terutama yang punya lesung pipi, dia begitu mudah terpesona pria tampan seperti Daddynya," gumam Alden.

Cinta Ayudia (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang