Ayu memarkirkan mobilnya di basement suatu gedung perkantoran. Ia bergegas turun, dan tampak tergesa-gesa berjalan menuju lobi. Kembali melirik, ke arah jam tangan Aigner yang melekat di pergelangan tangannya yang mulus. Jam menunjukkan pukul 11.45 siang. Ia membawa sebuah map di tangannya, dan paper bag berisi makan siang untuk suaminya.“Masih keburu,” gumamnya.
Beberapa saat lalu Rangga menghubungi ke rumah, mengatakan bahwa ada berkas penting miliknya yang tertinggal. Berkas yang akan dipakai untuk bertemu klien setelah jam makan siang nanti. Sebenarnya Rangga memerintahkan salah satu anak buah di restoran ibunya, untuk mengantarkan berkas tersebut ke lokasi gedung tempat rapatnya bersama klien nanti. Namun, Ayu bersikeras mengantarkannya sendiri. Dan tak lupa, ia juga membuat bekal makan siang untuk suaminya, supaya Rangga tidak harus keluar pada saat jam makan siang nanti.
Kehidupan Ayu setelah menikah tidak jauh dari mengurusi Della, rumah dan juga membantu di restoran tempat usaha keluarga mertuanya. Dari subuh sampai malam, hidupnya hanya didedikasikan untuk keluarga Aditya. Semua rasa senang, lelah dan sedih ia rasakan sendiri, terlebih setelah ibunya meninggal dunia. Hanya ada Jessi sahabatnya, itupun mereka jarang bertemu padahal jarak rumah tidak terlalu jauh.
Sudah beberapa hari sejak wisuda, Rangga kembali pulang ke rumah dan langsung bekerja di perusahaan yang telah merekrutnya. Menurut ayah mertuanya, pekerjaan sampingan yang Rangga lakukan bersama teman-temannya mengantarkannya pada seseorang yang tertarik dengan bakat dan kemampuan suaminya itu. Teguh, pria yang ia kenal saat wisuda waktu itu, juga masuk di perusahaan yang sama.
Ayu sangat bahagia dengan kepulangan Rangga ke rumah, terutama putri kecil mereka, Della. Gadis kecil itu, menempel erat ke ayahnya selama beberapa hari ini. mulai dari bangun tidur sampai terlelap kembali, hanya Rangga yang Della inginkan. Ayu sedikit pun tidak merasa tersisih, hanya tersenyum bahagia karena putrinya kini bisa tersenyum lebih sering daripada biasanya. Ia ingin memperbaiki pernikahannya kembali, apalagi saat ini mereka kembali tinggal satu atap. Ia yakin bisa merebut perhatian suaminya dan mempertahankan pernikahan mereka.Ayu telah tiba di lobi gedung. Meraih ponsel yang berada di dalam tas, mencoba menghubungi sang suami dan mengabarinya bahwa ia telah berada di gedung ini.
Tutt … tuttt ... tutt …
Ayu masih mencoba menghubungi nomer Rangga tapi tetap tidak diangkat. Ia mengedarkan pandangan ke sekeliling lobi gedung, mulai ramai oleh para karyawan yang turun dari lantai atas untuk bersiap mencari tempat makan siang. Manik matanya menangkap bayangan seseorang ia cari.
“Mas--” Kata-katanya menggantung setelah melihat siapa yang mengikuti suaminya dari belakang. Seorang wanita berjalan cepat menyejajarkan langkahnya dengan Rangga, lalu mereka bergandengan tangan.
Ayu dengan cepat membalikan tubuh, menghindar supaya kedua orang itu tidak melihatnya. Di hadapannya ada kaca besar yang menampilkan bayangan di sekelilingnya. Walaupun ia membelakangi mereka, tapi ia dapat melihat dengan jelas Rangga dan Dessi berjalan berdua sambil bercanda dan tertawa dari pantulan kaca tersebut.
Sakit, Tuhan
Iya, Ayu merasakan nyeri di hatinya melihat senyum yang terlukis di wajah Rangga. Senyum yang jarang ia lihat saat pria itu bersamanya, tapi kini dia tertawa lepas saat bersama wanita itu. Dessi, wanita yang Rangga sukai sejak di bangku SMA, juga wanita yang sama yang ia lihat pada saat wisuda Rangga beberapa hari lalu. Ayu tidak mengira jika Rangga masih bertemu dengan Dessi setelah hari itu. Ia mengira Dessi dan Rangga bersama, karena kebetulan mereka satu kampus di Yogya, tapi ternyata mereka juga bersama-sama saat di Jakarta.
Rangga, apakah kamu menjalin hubungan dengan Dessi di belakangku?.
Airmata mengalir di pipinya, sadar akan keadaan yang tidak pernah berubah sejak dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Ayudia (Repost)
RomanceAyu berusaha mempertahankan pernikahannya yang telah berusia lima tahun seorang diri. pernikahan yang sengaja dirancang sedemikian rupa leh ibu mertuanya yang memiliki maksud tertentu kepada dirinya. ia sudah berusaha yang terbaik untuak anak dan su...