Ayu 43

15.1K 1.2K 102
                                        

Alden mengeluarkan secarik kertas dari amplop sebuah Rumah Sakit, sudah berulangkali ia membaca hasil laboratorium tersebut, berharap apa yang dilihatnya memang tidak salah. Ia memantapkan hatinya untuk mengambil keputusan besar ini.
Intercom di ruangan nya berbunyi, Sarah sekretarisnya mengubunginya.

"Dia sudah tiba di sini" ucap Sarah

"Langsung suruh Masuk. Sarah, jangan ganggu saya sampai pertemuan ini selesai" titah Alden

"Baik Al" balas Sarah

Tok..tok..

Terdengar ketukan pintu di ruangan Alden, tak lama kemudian seorang perempuan Masuk. Seorang wanita cantik dengan dress peach tanpa lengan di balut cardigan 3/4, rambut panjangnya tergerai sempurna dengan make up yang sederhana. Ia mengenakan flatshoes senada dan slingbag di bahunya juga sebuah tongkat yang membantunya agar bisa berdiri lebih lama.

Untuk sesaat Alden terpana, rasanya seperti kembali ke Masa sekolah dan Masa kuliah saat mereka Masih bersama. Reihana tetap cantik dan anggun seperti biasa, Walaupun hanya dandanan sederhana, tapi pesonanya luar biasa. Dia wanita pertama dalam dunianya, semua yang pertama dilakukan bersamanya. TerMasuk keinginan mendapatkan anak-anak dari rahim Reihana, wanita yang di cintainya. Dulu.

Wanita satu-satunya yang di cintainya dan jadi pusat dunianya selama beberapa tahun, sampai akhirnya wanita itu meninggalkannya tanpa sepatah kata. Dan membuatnya membenci wanita itu karena tidak tahu kenyataan yang sebenarnya.
Dan kini, setelah Reihana kembali dan ia mengetahui rahasia dibalik kepergian nya itu, rasa Bencinya seakan menguap, walaupun kekecewaan dan kesedihan dalam hatinya Masih terasa. Seandainya ia tahu sedari awal, mungkin saja hatinya tidak akan rumit seperti sekarang. Ada wanita lain yang kini bertahta di hatinya, walaupun wanita itu belum mempercayakan sepenuhnya hatinya kepada dirinya.

"Ehem... bisakah kita langsung ke pembicaraan saja. Ada apa kali ini Anda ingin menemui saya?"
Perkataan Reihana membuyarkan lamunan Alden, ia menggerakkan tangan nya mempersilahkan Reihana untuk duduk di sofa yang berada di ruangan nya itu. Reihana menurut, dan Alden pun beranjak dari kursi kebesaran nya, dan duduk tak jauh dari Reihana.

Ia meletakkan amplop rumah sakit yang tadi di pegangnya ke hadapan Reihana, wanita itu mengernyit heran.
"Aku sudah tahu apa yang kamu rahasiakan dari ku" ucapan Alden terdengar tajam dan mengintimidasi, Reihana memegang erat ujung roknya.
"Kenapa kamu merahasiakan itu? Apa kamu pikir aku akan mempercayai kata-katamu begitu saja" tanya Alden tajam.
Reihana Masih terdiam, ia memilih diam tidak ingin berkonfrotasi dengan lelaki di hadapan nya. Alden hilang kesabaran, dia mengambil amplop itu dan mengeluarkan isinya dan melemparnya ke pangkuan Reihana.
"Di situ tertera bahwa dia anakku, Ben Alexander ANAKKU !!"
Raut wajah Reihana yang kaget dan pucat membuat Alden yakin bahwa wanita di hadapan nya memang sengaja ingin menyembunyikan kenyataan itu.
Tapi kenapa?!
"Kenapa kamu kembali membohongiku, Rei?" tanya Alden pelan sembari menggenggam kedua tangan Reihana, tapi wanita itu menepisnya kasar.
"Dia milikku, hanya milikku. Benar jika dia memang darah daging mu, tapi Ben adalah milikku" elak Reihana.
"Kenapa kamu memilih merahasiakannya dari ku? Kau tahu betapa aku terpuruk mendengar kabar kalau aku kehilangan anakku kedua kalinya, dan kamu malah menyembunyikan anakku yang Masih hidup. Kamu sengaja ingin membuatku semakin merasa bersalah, Huh?"geram Alden
"Tidak, aku tidak pernah bermaksud seperti itu. Aku memang akan memberitahumu, tapi semuanya berubah sejak aku tahu kamu berencana menikah dengan Ayu, aku tidak rela anakku di asuh wanita lain. Aku mengorbankan nyawa dan rahimku demi anak-anakku dan kamu. Dan jika akhirnya kamu tidak memilih aku, tolong biarkan aku hidup tenang berdua dengan Ben. Karena hanya dia yang tersisa di hidupku" jelas Reihana dengan bahu yang bergetar.
Reihana harus mengubur mimpinya dalam-dalam, karena kebahagiaan yang ia bayangkan saat ia memutuskan kembali ke negara ini, semuanya musnah saat tahu Alden telah mencintai wanita lain. Impian nya untuk kembali ke pelukan pria yang di cintainya, hidup bertiga bersama anak mereka kini musnah sudah.

Cinta Ayudia (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang