part 39

33.4K 746 5
                                    

Mohon sebelum membaca cerita ini tolong vote, follow dan comment ya pleasee...

Maaf kalau ad typo nya.

Happy reading...

================================================
"Vera apa yang KAU LAKUKAN?" tanya Aldo dengan nada marahnya.

-----------------------
Vera kaget melihat Aldo yang sudah berada di pintu. Awalnya ia ingin membuka infus nya karena ia sanagt lapar. Dan Aldo marah gara gara melihat tabgan Vera yang tadi kena infus itu berdarah.

Karena Vera membuka infus nya, Vera pun langsung menunduk kan kepala nya sekarang ia takut melihat Aldo.

"Kau habis ngapain HAH??!" tanya Aldo.

Vera tidak menjawab pertanyaan Aldo. Ia sekarang takut, untuk berkata kata.

"JAWABB" ucap Aldo masih dengan nada marah nya.

Karena Aldo tidak mau melihat istri nya terluka seksecil apapun.

"a..ku.. tad..i ingin menemui mu, karena aku sangat lapar,ma..af.. Kan aku" ucap Vera gugup.

Aldo mengusap wajahnya frustasi, tak lama Aldo mendekat ke arah Vera dan langsung saja Vera memejam kan kedua mata nya seakan takut untuk kena marah lagi.

Rupa rupa nya Aldo tidak memarahi Vera melain kan ingin menekan tombol untuk panggilan suster.

Tak lama Aldo menekan tombol panggilan nya suster nya pun datang denagn membawa kan nampan yang berisi makanan.

"saya taruh disini ya bu,selamat menikmati" ucap suster.

"sus, tolong obati luka istri saya secepat nya" ucap Aldo dengan nada tak sabaran.

"baik, pak" ucap suster lalu pergi mengambil peralatan nya.

Sedangkan Aldo pergi ke toilet untuk segera buang air. Sedangkan Vera ia langsung mengambil makanan yang sudah di taruh di meja.

Ia makan dengan tangan yang berdarah,ia tidak perduli,pokoknya dia harus makan dengan puas.

Cklek...

Suster nya datang dengan membawa kan perlengkapan infus.

Suster itu dengan telaten mengobati luka Vera yang berdarah dan kembali memasang kan infus nya kembali.

"lain kali bu, jangan begitu lagi ya bu, kalau ibu begitu lagi, nanti penyakit ibu tidak sembuh" ucap suster.

"baik, sus" ucap Vera.

Suster pun keluar dari ruangan Vera, tak lama juga Aldo keluar dari toilet, ia masih bungkam, ia masih kesal pada Vera. Ia menuju ke sofa dan membuka laptopnya dan memulai kerja nya.

Vera tau saat ini Aldo sedang kesal pada dirinya, makanya ia tidak mau mengeluar kan suara.

Setelah Vera selesai dengan makanan nya, ia meneguk minuman nya sampai habis dan tak lupa dengan sendawa nya, mengakibat kan Aldo melirik ke arah Vera, tetapi hanya sebentar.

Lalu Vera berdiam diri di ranjang nya tak mengeluar kan satu kata pun begitu pula dengan Aldo ia fokus dengan laptop nya, akhirnya ruangan itu otomatis menjadi hening, tak ada suara ataupun bunyi.

Vera pun tertidur, tak lama Vera tertidur, Aldo sudah siap dengan pekerjaan nya, lalu ia mengampiri ranjang Vera.

Ia duduk di kursi dan memandang Vera dengan waktu yang lama. Lalu ia bangkit dan mencium kening Vera, kedua pipi nya, hidungnya, kedua mata nya, dan terakhir ia berhenti di bibir nya Vera.

Cukup lama mencium di bibir nya Vera, akhirnya ia melepaskan, lalu ia mengusap kepala Vera dengan lembut.

"sayang, bukan nya aku marah dengan kamu, tapi aku tak mau kamu itu terluka sedikit pun,atau apapun itu yang melukai mu, aku tak mau itu" batin Aldo.

Lalu Aldo duduk kembali, tak lama...

Tok... Tok... Tok...

Muncul lah abang nya Vera dan sahabat Vera.

"hai bro gimana keadaan adek gue?" tanya Louis smabil menyalam dan memeluk Aldo.

"ya,kata dokter Vera belum bisa jalan selama 10 tahun, dan dia... Gak bisa punya anak" ucap Aldo.

"jadi sekarang adek gue masih sehat aja kan? " tanya Louis sambil emndekat ke ranjang nya Vera.

Aldo mengnganguk kan kepala nya.

"halo Aldo gimana keadaan Vera? " tanya Ratna.

"ya gitu lah Rat" ucap Aldo.

Louis menatap adik nya dengan penuh kasih sayang,ia mengelus lembut rambut Vera.

Vera terusik dengan abang nya Louis yang sedari tadi mengelus rambut nya.

"abang? Aku kangennn" ucpa Vera sambil memeluk abang nya.

"gue juga kangenn,lo baik baik aja kan?" tanya Aldo sambil masih Memeluk Vera.

"baik kok, tapi... Hiksss... Hikss.. " ucap Vera dan karena Vera mengingat Bahwa ia tidak bisa berjalan,dan tak bisa hamil lagi ia merasa hidup nya ini gak berguna lagi.

"sssttt... Jangan nangiss, adik nya Louis Peter itu harus kuat,udah jangan nangis, nanti kalau lo sedih, gue juga ikutan sedih, jangan nangis lagi ya" ucap Louis sambil memeluk adik nya erat dan mencium puncak kepala nya.

"haii, Vera gue kangen dehhh sama loo" ucap Ratna sambil merentang kan kedua tangan nya.

Karena Louis seakan tahu kalau Ratna mau meluk Vera,Louis melepas peluk kan nya dan Louis agak sedikit mundur.

"gue juga kangen" ucap Vera sambil kembali memeluk Ratna.

"yang disini gak dipeluk neng?" tanya Louis.

"eehh sirik aje lo" ucap Ratna.

"kalian kok bisa bareng? " tanya Vera.

" ya bisa dong" jawab Ratna.

"bro, gue keluar sebentar ya,mau cari angin" ucap Aldo pamit ke Louis dan tidak pamit ke Vera.

Aldo pun keluar dari ruangan ndn di ruangan itu hanya menyisakan Louis,Vera dan Ratna.

=================================================
Mohon sesudah membaca tolong di vote,follow dan comment ya pleasee...

Yang siderss tolong jangan hanya baca,tolong hargai dengan bisa mem Vote,follow dan comment ya..

Maaf kalau ada typo.

Next?  40 vote dan 3 comment ya.

Thank you,
Author

-Angelest-

Ceo is My Husband (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang