Part 29

41.8K 998 4
                                    

Mohon di vote dan juga follow akun aku ya please...

Happy readings....

================================================

Setelah kami berpelukan kami kembali melakukan aktifitas pagi hari kami, sementara Aldo mandi aku sedang menyiapkan sarapan pagi.

"Tumben lo masak sarapan?" ucap Louis yang sedang memperhatikan ku yang memasak.

"Lo gak mau? Oh yaudah buat lo gausah gue bikinin".

"Ehh, jangan dong nanti gue sarapan apa entar?".

"Iya sarapan apa kek, lo beli kek".

"Eitt jangan dong, mendingan gue bareng sama lo aja" ucapnya sambil menarik kursi pada meja makan.

Tak lama dari itu makanan nya pun sudah jadi, aku meletakkan makanan nya di meja makan dan saat itu pula Aldo keluar dari kamar yang suda rapi dengan pakaian nya.

"Kamu yang masak sayang?"tanya nya sambil menarik kursi.

"Ya, aku tau kamu pasti mau sarapan kan jadi aku bikinin deh" ucapku dan langsung duduk di sebelahnya.

Sebagai istri yang baik aku mengambil nasi dan lauk untuk Aldo,sedangkan abang ku sudah memakan sarapan nya dari tadi.

Karena aku merasa lapar,aku lalu mengambil nasi dan lauk nya untuk dimakan,kami makan dengan hening hanya ada suara sendok dan garpu.

"Oh ya do, lo besok ada meeting di luar kota jadi lo harus persiapkan diri lo" ucap Louis yang memecah keheningan.

Tampak Aldo sedikit mendongak dan mendengar perkataan Louis.

"Kota mana yang akan gue datengin? " tanya Aldo sambil meyuapkan sesendok nasi dan lauk yang ada di nasi tersebut.

"Kalau gak salah ya,kayak nya Papua deh" ucap Louis.

Uhukk... Uhuk..

Aku tersedak makanan ku,karena setelah aku mendengar perkataan Louis.

Karena aku tersedak dan Aldo menyadari nya dia lalu mengambil minumku,fan langsung saja kuteguk air nya.

"pelan-pelan dong sayang, liat kamu jadi keselek kan? " ucap nya sambil memberikan air minumku.

"Ya, iya aku udah pelan-pelan" ucapku.

"Bang,lo gak bercanda kan? Kalau Aldo ke Papua? Itu jauh banget loh" ucapku.

"Gue gak bercanda adikku sayang,dan Aldo besok akan ke Papua, besok penerbangan nya sekitar pukul 15:30 WIB, ini tiket nya,karena ini pertemuan penting dan proyek nya juga akan besar" ucapnya dan dia mengeluarkan tiket penerbangan Aldo.

"Lo udh beli tiket nya? Kok lo gak bilang dulu sama gue?" tanya Aldo.

"Ya abis gimana, ini tiket yang udah dikasih sama orang yang ada di sana,dan tiket nya pulang pergi, jadi aman lah" jawabnya dan lalu dia mengambil sendok yan ada nasi sama lauk nya dan itu suapan terakhir nya.

"WHAT??!!" ucapku kaget.

"berapa lama gue disana?" tanya Aldo.
"Mungkin sekitar 1 bulan lah" jawabnya.

Aku yang sedari tadi diam kini mengambil air minum dan meneguk nya,karena nasi dan lauk ku di piring masih ada, aku mengambil kedua barang tersebut dan menuju wastafel,karena aku tak berserela lagi makan,jadi yaudah aku mengakhiri makan nya.

Lalu aku pergi ke kamar.

Aldo POV

Aku melihat Vera yang meletak kan piring dan gelas nya ke watafel dan masuk ke kamar.

"Lo kok gak bilang dulu sih ke gue? " tanya ku.

"Gue kira,lo udah tau soalnya orang nya bilang,lo udah dikabarin" jawabnya dan pergi ke wastafel.

Sementara dia ke watafel, aku lalu menyusul Vera ke dalam kamar.

Cklek...

Aku mendengar suara isakan tangis yang suaranya berasal dari arah kamar mandi, aku tau Vera ada di sana dna langsung saja aku mengetuk pintunya.

Dan akhirnya dia membuka pintu nya, aku sempat melihat dia menghapus air matanya.

Dan dia pergi ke tepi ranjang.

"Kamu kenapa sayang,hmm?" ucapku sambil kutekuk kedua lututku dan menyentuh lantai dan memegang kedua bahunya.

"Aku gak nangis kok,cuman aku kelilipan aja tadi" ucap nya sambil menyentuh sebentar ujung matanya.

"Kamu gak usah bohong, aku tau kamu nangis gara gara hal tadi kan? Kalau begitu biar aku batalkan saja pergi nya" ucapku dan langsung berdiri dan hendak keluar untuk memberitahukan ke Louis agar perjanjian nya dibatalkan.

Tetapi secepat kilat, Vera memegang pergelangan tangan ku.

"Gak usah,kamu pergi saja aku gak papa kok" ucapnya.

"Gimana aku gak papa? Orang kamu nya nangis begini, apalagi aku kesana selama satu bulan" ucapku dan duduk di samping nya.

"Udah gapapa kamu pergi saja, aku beneran gak papa kok tenang aja" ucapnya.

"Beneran gapapa? " tanya ku ulang.

"Iya gapapa" jawabnya sambil menunduk.

"Kok kamu nunduk sih? Tatap mata aku dong kalau kamu beneran gapapa" ucapku sambil kembali memegang kedua bahunya.

Kulihat dengan perlahan dia menaik kan kepala nya dan menatap Kedu mataku.

"Jadi bener nih,kamu kasoh aku ijin pergi?" tanyaku.

"Iya aku ijinin tapi,nanti jangan lupa kabarin ya" jawabnya sambil tersenyum.

Aku langsung memeluk tubuhnya,dan mengecup puncak kepalanya sembari menghirup aroma nya.

"Yaudah, kalau gitu nanti lagi kita bicarakan ya, aku pergi kerja dulu" ucapku sembari berdiri dan berpamitan pada nya.

"Ya, hati hati ya" ucapnya .

"Ya" ucapku sambil mencium keningnya.

==================================================
Mohon di vote dan follow akun aku ya please...

Maaf ya,karena aku ngaret publish nya, soalnya bingung mikirnya hhe...

Vote 20+ untuk lanjut ya please...

Thank you for readings....
Bye,


-Angelest-

Ceo is My Husband (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang