Diary Anak Kuliahan

24 | TOEFL

24 | TOEFL

×××

Kembali ke pembahasan yang berfaedah. Hari ini, gue test TOEFL (iyak, ngambil jatah weekend gue)

Sejujurnya, yang mau gue bahas di sini:

TOEFL itu apa?

TOEFL itu Test Of English as Foreign Language. Mungkin kalian udah familiar sama test TOEFL. Sebenarnya, test ini untuk mengukur tingkat kemampuan bahasa Inggris kita.

TOEFL biasanya juga berguna buat akademik, mencari kerja, syarat masuk kuliah, dll.

Test TOEFL sendiri terdiri dari 3 jenis:
1. TOEFL PBT (paper base test)
2. TOEFL CBT (computer base test)
3. TOEFL IBT (internet base test)

Mari kita bahas semua :)

1. TOEFL PBT
Jenis test ini yang pertama dikeluarkan oleh English Testing Service (ETS) yang biasa dikerjakan dengan lembar soal menggunakan pensil 2B.

Dalam test ini ada 3 bagian (2-2.5 jam):
- Listening (50 soal- 40 menit)
- Structure (40 soal- 25 menit)
- Reading (50 soal- 55 menit)

3 bagian ini menjadi 140 soal test. Dibagi dengan Listening Comprehension dengan part A, B, C. Kemudian dilanjutkan dengan Structure and Written Expression yang terdiri dari Part A dan B, dan yang terakhir adalah Reading Comprehension.

Range score: 217-677

Kalau di sekolah/kampus kalian syarat kelulusan TOEFL berapa?

Kalau di kampus gue, 500.

2. TOEFL CBT
Mungkin karena era modern, sekarang TOEFL itu pindah juga menggunakan komputer. CBT pertama kali dikeluarkan pada tahun 1998. Namun di beberapa negara di Asia, khususnya Indonesia masih diperkenankan untuk menggunakan PBT (ITP-TOEFL) sebagai standar International TOEFL Test. 

Karena itu, nggak banyak orang yang tahu, atau mungkin mencoba test dengan CBT ini. 

Cara kerjanya sih sama kayak kalian UN gitu. Isi jawaban di software soal, tidak menggunakan kertas sama sekali. 

Struktur soal:
-Listening
-Reading
-Writing

Score range 0 – 300 (waktu test sama seperti PBT)

3. IBT TOEFL
IBT juga dikenal sebagai next generation TOEFL. Jenis terbaru yang diperkenalkan di 2005 (di Indonesia, 2006) sebagai standar internasional TOEFL. Menggunakan komputer, tapi test-nya online gitu.

Isi test:
-Listening
-Speaking
-Writing dan Reading

Score range: 0-120 (lama test: 4 jam)

[Sumber: geniusedukasi.com/apa-itu-toefl]

×××

Melihat perkembangan TOEFL, makin ke sini makin susah ya 😭😭😢 dan waktunya makin lama. Gue nggak ngebayangin dah, 4 jam duduk ngerjain TOEFL. Gue jamin begitu selesai, gue masuk angin, sakit kepala, mual dan muntah wkwk.

Gue aja buat dapat PBT TOEFL 500 aja gak bisa. Kalau gak salah gue itu terakhir 480 atau 490 dah. Gak tahu kalau yang hari ini test gue dapet berapa ha ha ha (ketawa miris)

Sebenarnya, gue udah tau soal TOEFL IBT. Karena gue waktu itu cari tau soal beasiswa S2 di Belanda (one of my dreams), salah satu syaratnya itu lulus TOEFL IBT di atas 80 atau IELTS minimal 6,0.

Apakah ada yang udah test IELTS?

Kalau udah pernah, berapa score kalian?

Menurut gue, bahasa Inggris itu penting. Memang, karena bahasa ini udah jadi bahasa ibu. Semua orang pakai deh kayaknya (mungkin daerah Cina situ kurang memakai karena mereka sendiri punya bahasa Cina yang sama pentingnya)

Tips lulus TOEFL dari gue:
1. Banyak baca novel/komik/webtoon dalam bahasa Inggris

Kenapa?

Karena, dari bacaaan itu, kurang lebih kita tau beberapa kosakata baru yang asing. Dengan baca sesuatu yang kita suka (like, novel komik or webtoon) jadi kita pengin tau apa makna kosakata tersebut. (Meski modusnya gara-gara pengin tau jalan cerita sebenarnya dari cerita fiksi tersebut)

Meski gue juga menyarankan kalian membaca lecture bahasa Inggris, tetapi gue merasa kurang efektif. Gue tau, anak remaja macam kita itu males banget baca buku dengan pembahasan berat. Bawaannya bikin ngantuk. Iya kan?

2. Subtitle English kalau nonton film

Jujur aja, ini adalah tahap pertama cara gue belajar Inggris. Awalnya emang susah, gue suka nggak ngerti dialog apa yang dibahas sama tokoh filmnya. Apalagi dulu, gue nontonnya Grey Anatomy (ada yang nonton? hahah) yang bahasannya kedokteran gitu, berat kan ya. Tapi lama-lama gue mulai ngerti, dan terbiasa menggunakan subtitle bahasa Inggris. 

Meski sampai sekarang gue nggak 100% mengerti setiap kata dari percakapan tokoh, sekarang gue bisa ngerti kurang lebih apa topik yang mereka bicarakan. Belakangan gue juga nonton American Horror Story yang bahasa Inggrisnya cukup rumit (ada yang nonton juga? Tapi kalau belum 18 disarankan nggak nonton ya hhe)

3. Mencari lirik lagu dari penyanyi kesukaan

Yang gue maksud lagu bahasa Inggris ya gaes. Bukan lirik Surat Cinta untuk Doi atau Akad baju jemuran yang kering. Misalnya aja nih ya, kayak gue, yang belakangan suka lagu Ed Sheeran yang "Happier", makanya gue cari lirik lagu dia. 

Terus iseng-iseng gue translate ke bahasa Indonesia. Habis itu gue periksa di google translate (yah, meski google translate nggak pinter banget uga wkwk)

4. Les 

Gue tau, kalau yang ini cukup mudah ditolak anak-anak seumuran kita. Udah capek sekolah/kuliah, pulang sore, eh harus les inggris lagi? Belum pula, kita harus mengeluarkan uang yang cukup banyak (rata-rata les Inggris berapa sih? Kayaknya minimal 500 ribu ya)

Tapi, les itu membuat kalian terpaksa belajar. Mau nggak mau. 

Kalian harus belajar grammar, ngerjain soal, melakukan conversation dengan teman kalian, dll.

5. Otodidak

Otodidak di sini maksud gue semacam les sendiri. Kita cari bahan-bahan sendiri dan belajar sendiri. Meski gue nggak menjamin hal ini bakal dilakuin sama kalian. Gue sendiri cuma ada kepikiran pengin gini, faktanya, waktu luang gue habis sama ngerjain tugas, update wattpad, ngechat, main werewolf dan tidur. 

Tapi, kalau kalian bisa lakuin ini, gue kasih applause. Artinya kalian punya motivasi kuat untuk belajar. 

But, kalau kalian kayak gue... 

yang malas,

yang mageran,

yang ngantuk pas buka buku

Coba ikuti saran gue yang 1-3. Karena awalnya, Inggris gue jeleeekkkkkkkkk banget bisa berubah jadi mendingan.

xxx

Adakah yang mau kalau part selanjutnya gue bahas soal test Inggris lainnya?