Gue sebenarnya, nggak merasa pantas curhat di sini. Tapi, gue pengin. Karena gue harap, dengan curhatan gue di sini, ada seseorang yang mengambil hikmahnya.
Hari ini... ada orang yang nanya gue masuk kuliah jurusan apa.
Yah, seperti biasa... gue jawab kalau gue ambil jurusan Manajemen.
Dia langsung nge-judge gue dengan bilang, "Ngapain masuk manajemen? Buang duit kuliah saja. Nggak punya masa depan. Lebih baik pindah ke jurusan Akuntansi."
Awalnya, gue ketawa doang. "Saya nggak suka hitungan, tapi suka ngatur sesuatu. Jadi, manajemen cocok untuk saya."
Dia langsung tertawa. Tapi sejenis tawa merendahkan gitu. "Seharusnya kamu mikir buat ke depannya. Prospek kerja akuntansi itu gajinya besar. Kamu jurusan manajemen mau jadi apa? Mending nggak usah kuliah kalau gitu."
Aku diam saja. Tapi dia malah nyerocos lagi. "Kamu mau anbil penjurusan apa?"
"Aku jawab SDM atau marketing kayaknya."
Dia lagi-lagi tertawa menyindir. "Langsung bisnis aja. Gaji jadi HRD itu nggak gede-gede banget. Orang kaya yang sukses juga banyak yang nggak kuliah."
END
Gue nggak mau cerita lebih lanjut. Makin lanjut makin gendek (re: kesel)
Apa sih yang gue rasa gue tangkap dari sini?
1. Hati-hati kalau ngomong
Tanpa orang itu sadari, dia itu membuat citra dia jelek di mata gue. Dan mungkin dia nggak sadar kalau kalimat saran dia itu menghina gue banget.
Dan, it hurts me.
2. Nggak semua orang sukses dengan mudah
Semua butuh proses. Iya, seperti jatuh bangunnya kita di sepanjang hidup, dengan rintangan yang membuat kita belajar.
Apa semua orang kuliah bisa sukses? Nggak menjamin.
Apa orang nggak kuliah bakal jadi CEO? Nggak juga.
Itu masalah proses. Bagaimana kerasnya kita berusaha untuk meraihnya. Kalau para CEO di Indonesia juga menyerah ketika mereka baru merintis usaha, gue jamin juga mereka nggak akan ada sebagaimana mereka hari ini.
3. Kuliah TIDAK buang uang
Tapi dengan terms and conditions seperti:
- Elo bener-bener serius kuliah
- Elo bener-bener serius kuliah
- Elo bener-bener serius kuliahKuliah itu bukan hanya soal mendapatkan sertifikat dan gelar. BUKAN. Kuliah itu mengajarkan kita untuk berwawasan lebih luas, mendapatkan ilmu dan membuat pola pikir kita berkembang. Nggak kayak orang primitif.
4. Sukses itu berlaku untuk semua orang
Kata siapa lulusan kedokteran, IT, Akuntansi yang bisa kaya?
Semua orang bisa jadi kaya. Kalau:
- Dia berjuang
- Dia punya skills
- Dia punya attitude
- Dia tidak pantang menyerah
- Dia berani ambil risikoJadi, stop pola pikir yang bilang gaji besar itu cuma didapat oleh anak IT, kedokteran, Akuntansi.
5. Penghinaan membuat semangat berkobar
Ini benar. Dan gue bener-bener merasakan. Yah, meski sekarang ini emosi gue juga berkobar.
Tapi, penghinaan membuat gue ingin menunjukkan kesuksesan gue di depan mata dia sendiri.
Kalau perlu, gue kipas-kipas duit gue depan dia di masa depan. Ha ha.
I have bunch of wish yang menunggu untuk tercapai. Iya, dan gue sedang berjuang.
Pernah letih? Sering
Pernah mau menyerah? Sering
Pernah nangis karena desperate? Sering
Tapi apa itu membuat gue berhenti dan hidup tanpa berbuat apa-apa? Nggak.
×××
Gue harap curhatan gue kali ini bener-bener berfaedah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Anak Kuliahan
Non-FictionBuat kalian-kalian yang merasa kalau dunia kuliah itu enak dibanding sekolah ... kalian butuh banyak baca buku ini! Di sini semua ilmu perihal dunia kuliah yang gue alami, akan gue bagikan cuma-cuma untuk kalian. Happy reading! (asal jangan ikut j...