Home 7 : Deep Inside

4.4K 497 94
                                    

Yeon Seok berjalan mondar-mandir di depan sebuah ruang pemeriksaan. Hatinya sampai saat ini masih tidak bisa dikondisikan dengan baik.

Minggu yang ia kira akan menjadi hari libur yang menyenangkan dengan mengajak Sehun pergi memancing justru malah berubah menjadi menyeramkan karena putranya berakhir masuk rumah sakit.

Ia terbiasa bangun lebih siang ketika libur, tapi ketika dia mendapat pesan dari Sehun yang meminta dijemput di Jamwon, jantungnya serasa kalang kabut. Ia kira Sehun bercanda, karena anak itu memang terkadang kelewat jail.

Dulu ia pernah dikerjai untuk menjemput Sehun di daerah Ilsan di tengah hujan salju. Tapi begitu sampai di sana, Sehun malah dengan santai bilang bahwa ia sebenarnya ada di kamar, sedang minum lemon hangat dan terlindung di bawah selimut tebal.

Beda dengan tadi, ia tahu Sehun kali ini serius karena tak mendapati anak itu di kamar dan di seluruh penjuru rumah.

Tanpa memikirkan apa pun lagi, Yeon Seok segera melesat ke Jamwon. Bahkan tak perlu menunggu tenggang satu jam yang diberi Sehun. Dia kocar-kacir ke segala arah hingga akhirnya menemukan Sehun sedang meringkuk dengan napas satu dua dan kesadaran yang sangat tipis di salah satu bangku tak jauh dari jalan raya.

Choi Jin Hyuk keluar dari ruangan di belakang Yeon Seok. Ia lantas tersenyum melihat tingkah sahabatnya yang kalang kabut setiap kali kesehatan Sehun terganggu.

"Dia makan makanan yang harus dihindari lagi." Bukannya menyapa, Jin Hyuk malah mengagetkan Yeon Seok dengan berkata seperti itu. "Dia juga kelelahan. Parahnya, dia terkontaminasi beberapa kuman dan melewatkan obatnya."

Yeon Seok segera menoleh dan menatap Jin Hyuk dengan penuh kekhawatiran. "Bagaimana dia sekarang?"

"Aman. Hanya perlu istirahat, lakukan terapi transfusi seperti biasa untuk memulihkan kondisinya. Anakmu itu nakal. Lain kali kalau mau berumur panjang katakan padanya untuk patuh sedikiitttt saja."

Helaan napas penuh kelegaan berembus dari bibir Yeon Seok. Pria itu langsung duduk dengan lemas, disusul Jin Hyuk yang juga bersandar lelah.

"Dia sudah patuh seumur hidupnya, Hyuk. Selama dia selamat, aku tak akan menyalahkan dia untuk hal apa pun. Dia berhak menikmati masa mudanya, tapi masalahnya, aku ragu apa aku masih cukup kuat untuk melindunginya lagi hingga nanti."

Tangan Jin Hyuk bergerak, menepuk pundak sang sahabat sebagai bentuk dari aliran dukungan darinya. Ia tahu benar hal berat apa saja yang sudah menerpa Yeon Seok.

Bahkan kelahiran Sehun, ia terlibat di dalamnya secara tidak langsung.

Maka dari itu, hingga kini, anak Yeon Seok adalah anaknya juga. Tidak ada bentuk tanggung jawab yang bisa ia berikan untuk Sehun kecuali dengan cara melindunginya, menjaganya sampai akhir.

"Chae Won bagaimana?"

Yeon Seok menoleh lalu menutup wajahnya dengan lengan kiri. Sejujurnya ia masih mengantuk. Ia baru bisa memejamkan mata sekitar jam empat dini hari setelah semalaman lembur untuk membuat design bangunan kantor sebuah instansi yang sedang ditender pemerintah.

"Aku tak mau memaksanya, Hyuk. Dia sudah terlalu banyak menderita karenaku."

"Tapi kau mencintainya, Yeon! Berjuanglah sekali lagi, demi hatimu, demi anakmu."

"Sehun mungkin akan mendapatkan kesempatannya, tapi tidak denganku." Yeon Seok menegakkan tubuhnya lagi lalu mendesah lelah. "Dia akan menikah akhir tahun ini."

Jin Hyuk tertegun sejenak. Lalu tersenyum sambil menepuk pundak Yeon Seok sekali lagi. "Jangan menyerah, Tuhan masih sanggup mengeringkan Samudera Hindia kalau Dia mau. Jadi percayalah, segalanya masih bisa terjadi kalau kau mau berusaha dan menyerahkan segalanya kepada Tuhan. Aku yakin, Dia pasti akan membantumu, Yeon."

HOME (EXO FF) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang