Home 6 : Eomma's Home

4.2K 524 108
                                    

Beberapa menit kemudian, tugasnya selesai. Sehun kepayahan mengambil napas. Ia sampai harus duduk tertelungkup di meja untuk mengistirahatkan tubuhnya. Alih-alih minta diantar Jongdae naik ke rumah Chae Won, Sehun malah mengeluarkan ponsel dari saku celananya lalu mengetik pesan untuk sang ayah.

"Jemput aku di Jamwon Hangang Park 1 jam dari sekarang, Appa."

"Kau mau kuantar ke atas sekarang, Hun?" Jongdae datang dengan manis, beda sekali dengan Baekhyun.

Sehun mengangkat wajahnya yang berkeringat lalu mengangguk pelan. "Eum."

"Kau sakit?" Jongdae mendekat, ingin menyentuh bahu Sehun tapi ditepis begitu saja oleh pemuda yang sekarang sedang mati-matian menjaga kesadarannya. Ini pasti karena kelelahan ditambah belum minum obat dari semalam.

"Tidak. Yang tadi, bikin aku lelah sekali. Istirahat sebentar memangnya tak boleh?"

Jongdae mengangkat bahunya, tak peduli dengan sifat Sehun yang ketus. Ia lantas memandu Sehun masuk ke pintu karyawan lalu menyusuri koridor sempit yang memisahkan ruang ganti di kanan dan ruang kerja Chae Won di kiri.

Tak jauh dari kedua pintu itu, jalan lurus lalu langsung bertemu dengan dapur besar tempat di mana kue dan roti enak toko itu diciptakan. Jongdae dan Sehun melewatinya begitu saja.

Sementara Kyungsoo, Lay, dan Xiumin sempat kaget melihat penampakan Sehun ketika lewat. Mereka langsung berbisik-bisik, kecuali Kyungsoo yang lebih memilih mengurus klappertaart miliknya.

Jongdae membuka pintu belakang yang langsung terhubung dengan jalanan kecil yang hanya muat untuk dilalui oleh satu mobil. Di belakang kompleks ruko itu ternyata sudah masuk daerah pemukiman berisi flat-flat dan apartment sederhana yang paling cuma bertingkat dua atau tiga lantai.

"Tempat tinggal Chae Won Noona ada di atas, jangan lupa ketuk pintu dulu sebelum masuk. Chae Won Noona tidak suka anak yang tidak sopan," ucap Jongdae sambil berlalu masuk dan menepuk pundak Sehun hingga anak itu terhuyung menyentuh tembok.

Sehun mengangguk tanpa sempat berterima kasih, dia lantas menengadahkan wajah, menyipitkan mata, dan mengembuskan napas lelahnya. Hari ini begitu melelahkan, pandangannya bahkan mulai berkunang-kunang dan ia mulai mengumpat dalam hati kenapa rumah ibunya mesti ada di lantai dua dengan tangga spiral seperti itu.

Tapi, ya, mau bagaimana lagi?

Sudah sejak lama ia bermimpi ingin dekat dengan ibunya. Kesempatan itu kini ada di depan mata, masa harus ia sia-siakan hanya karena masalah tangga?

Sehun mulai menapakkan kakinya, meniti satu per satu anak tangga dengan genggaman yang erat di railing kanan-kirinya. Lalu membuka pintu dengan begitu saja tanpa mengetuknya terlebih dulu. Kebetulan, ada sesuatu mengganjal di lantai. Sehingga pintu ber-password itu tidak sepenuhnya tertutup rapat.

Rumah Chae Won, rumahnya juga, kan?

Sehun terdiam begitu pintu itu terbuka. Udara di sana begitu segar dan wangi. Warna misty white yang Chae Won tebar di seluruh bagian tembok membuat ruangan itu terlihat nyaman dan lega.

 Warna misty white yang Chae Won tebar di seluruh bagian tembok membuat ruangan itu terlihat nyaman dan lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HOME (EXO FF) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang