Home 38 : Long Live For 400 Years

5.4K 492 246
                                    

(I put Don't Go Today cover from Park Chanyeol for backsound. Diputer coba, biar tambah jleb!)

Terima kasih buat Vita user90583410 yang hari ini dengan secara mengejutkan ngirim dua box JCo ke rumah hanya karena aku update Home. Double up hari ini kupersembahkan untukmu. :)

***


Sehun tidak pernah tahu apa itu artinya hidup bahagia.

Selama ini memang dia bahagia.

Hidup berkecukupan, tidak kekurangan, memiliki keluarga yang mengasihi, memperlakukannya seperti pangeran.

Tapi, Sehun tidak puas dengan definisi kata bahagia jika hidupnya yang monoton seperti itu bisa termasuk di dalamnya.

Siapa yang bisa hidup bahagia jika hidupnya penuh kebohongan?

Siapa yang bisa hidup bahagia jika hidupnya bergantung pada obat-obatan?

Juga siapa yang bisa hidup bahagia jika hidupnya terlihat sempurna tapi memiliki banyak batasan.

Sehun suka sepak bola dan basket, tapi tak pernah memainkannya. Hasilnya, ia mendalami kedua hal itu lewat pertandingan di televisi dan perkembangannya lewat internet juga buku.

Sehun ingin sekali ikut ekspedisi. Ingin sekali merasakan rasanya tersesat di hutan seperti apa yang Yossi Ghinsberg alami saat tersesat di Hutan Hujan Amazon. Pria itu tersesat bersama empat temannya setelah bertolak dari Bolivia.

Tapi, semua itu cuma angan belaka. Sehun membayangkan petualangannya sendiri di alam khayalnya. Memelajari caranya bertahan lewat tayangan yang ia tonton di Discovery Channel, National Geographic, dan tayangan semacamnya.

Jika mengkhayal sudah termasuk kualifikasi dari arti hidup bahagia, tentu Sehun sudah hidup dengan bahagia. Tapi, dia tidak, kan?

Sayangnya, sampai detik ini ketika matanya terbuka lagi, dia tidak menemukan siapa-siapa di sekelilingnya.

"Tuhan masih belum mengabulkan doaku juga." Sehun menggumam di balik masker oksigennya.

Matanya yang sayu, sayup-sayup terbuka. Menatap awang-awang dan menghujat malaikat maut yang tak kunjung mencabut nyawanya.

"Buang-buang waktu saja!"

Sehun mendesah. Berusaha tidur lagi tatkala pintu ruang rawatnya tiba-tiba terbuka. Sehun bungkam. Ibunya muncul dari sana, sedang kesusahan memapah seorang pria yang bertumpu pada sebilah tiang infus.

Mereka tertawa kecil seperti remaja muda yang sedang pacaran.

Sehun mendengkus. Ia ingin menutup mata lagi ... tapi ... tunggu dulu!

Apa dia sedang tidak salah lihat?

Pria yang sedang dipapah oleh ibunya itu ... Yoo Yeon Seok? Ayahnya? Benarkah?

Sehun menahan napas, lalu buru-buru menutup mata agar ia bisa mendengar semuanya lebih jelas tanpa harus bertanya.

Benar saja, saat ini Chae Won baru saja membantu Yeon Seok untuk duduk di kursi di samping ranjang. Sementara dia sendiri duduk di bibir ranjang Sehun.

HOME (EXO FF) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang