Song Joong Ki dan Chae Won masih tertahan di bandara. Mereka juga tidak bisa bergerak ke mana-mana. Otoritas bandara melarang mereka keluar ruangan. Apalagi menaiki kendaraan hingga ke Seoul. Risikonya masih terlalu berbahaya meskipun inti dari Chaba sudah bergerak pergi dari Korea.
Lewat selentingan kabar dari orang-orang yang juga tertahan di bandara, Chaba yang datang beberapa tahun sekali itu sudah menelan korban.
Ulsan menjadi kota terparah yang terkena dampak. Busan juga tidak kalah menderita. Kota itu dilanda banjir bandang yang membuat sejumlah bangunan rusak. Bahkan, sebuah kapal ferry ikut terseret dan terdampar di bibir pantai.
Kabarnya, lima orang tewas, empat lainnya hilang.
"Aku ... rindu Sehun." Chae Won berkata lirih dan Joong Ki memalingkan muka. Tak ingin peduli.
Otaknya sudah panas dari tadi. Masalah perusahaan, masalah pernikahan, dan sekarang, harus ditambah dengan Sehun?
"Aku ingin benar-benar menjadi ibunya."
Kali ini Joong Ki menoleh. "Kau tidak akan pernah menikahi Yeon Seok, Chae Won!"
"Tapi aku mencintai Sehun!" Chae Won balas berseru. Tangannya mengepal lalu mengarahkannya ke belakang badan. Sementara matanya nyalang berkilat-kilat. Serupa guntur yang menerpa. "Aku tidak bisa membohongi diriku lagi untuk mengabaikannya, Oppa. Dia anakku. Anak kandungku. Aku bahkan tidak peduli tentang bagaimana dia bisa lahir, aku ingin menebus kesalahanku kepadanya."
Joong Ki terkekeh sadis. Dia kembali berdiri. Tubuh jangkungnya terlihat seperti siluet dari kejauhan. Dia berjalan mondar-mandir. Membuat suasana semakin terasa genting.
"Aku tak akan pernah mengizinkanmu lepas dari diriku lagi, Chae Won. Kau tahu, secepatnya aku akan mencari alasan kenapa kau ... harus meninggalkan masa lalumu. Termasuk Sehun!"
Joong Ki berlalu dalam remang-remang. Sementara Chae Won menegang di tempatnya. Entah sejak kapan, entah sejak kapan, dan entah bagaimana bisa dia tidak tahu, bahwa Joong Ki memiliki sisi gelap yang seperti itu.
***
Semuanya bergerak cepat. Yeon Seok dan Siwon sudah mengantar Jessleen ke dalam jeruji besi begitu angin kencang mereda. Sisa-sisa kerusakan yang ditorehkan Chaba masih terlihat di Seoul. Tidak seberapa, tapi cukup melumpuhkan aktivitas sehari-hari.
Tapi, Yeon Seok tidak bisa tenang sebelum kakinya menginjak tanah Busan. Maka dengan bantuan dari rumah sakit, Yeon Seok, Jin Hyuk, dan Siwon segera melesat menaiki helikopter penyelamat menuju Busan.
***
Gusi dan hidung Sehun mengeluarkan darah lagi.
Demam yang tak kunjung turun dan obat yang tidak biasa dia minum bersatu menjadi gempuran hawa panas yang menyerang tubuh Sehun dari dalam.
Melihat teman-temannya yang baru bisa tertidur pulas dari sejam yang lalu, Sehun tidak tega apabila harus membangunkan salah satu dari mereka gara-gara pendarahan itu.
"Kau kuat, Sehun ... kau kuat," gumamnya sambil berusaha duduk dan menutupi mulutnya. Dia tidur bersama Baekhyun di kasur sempit itu, sementara Chanyeol dengan Kai. Di sofa sana, Suho dan Junho tidur dalam posisi duduk.
Sehun menunduk, menggunakan ujung kaos hitamnya sebagai penutup untuk mulut dan hidungnya yang berdarah. Setelah mereda, tangan Sehun menjulur, mengambil sebotol air mineral yang isinya tinggal setengah di atas nakas.
Begitu airnya tandas, Sehun berusaha berdiri. Walau untuk melakukan itu tubuhnya serasa memberontak dan digempur sakit. Tubuh kurusnya menuju dinding kaca untuk melihat situasi saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME (EXO FF) ✔
FanfictionTidak ada roh di dunia ini yang berhasil lahir setelah membujuk Tuhan untuk memilihkannya rahim yang sesuai keinginan sebagai awal kehidupan. Tuhan adalah satu-satunya yang paham bahwa Ia mengukir takdir bukan tanpa tujuan. Mungkin Sehun tidak bisa...