"Sepertinya kau bahagia sekali, Sehun?"
Sehun tersenyum kuda sambil membenahi isi tasnya. Ia berencana untuk menginap di rumah Chae Won malam ini.
Ada sedikit raut tak suka yang terpatri di wajah Chanyeol saat mendengarnya. Semacam perasaan kalut dan takut. "Seminggu yang lalu kudengar dari paman kau pulang dalam keadaan basah kuyup dan berakhir di rumah sakit lagi gara-gara bertemu dengannya. Sekarang, kau mau menginap di rumah wanita itu? Kau mau cari mati?"
"Eish." Sehun berhenti, ransel yang sedari tadi jadi perhatiannya kini teronggok tak berdaya di kasur. "Jangan berpikiran seperti itu, Hyung. Hubunganku dengan eomma sudah baik-baik saja."
Chanyeol mengulas senyum terpaksa. Dia tidak mau lagi menjadi alasan Sehun menangis seperti waktu itu. Yang bisa dia lakukan saat ini adalah mendukung apa pun yang Sehun ingin lakukan, tapi tetap menjaganya dari belakang.
"Baiklah, kita makan siang dulu di bawah. Nanti biar hyung yang antar kau ke Myeongdong."
"Roger, Captain!" Sehun melonjak senang, ia segera menghambur ke tubuh Chanyeol dan memeluk kakak sepupunya itu dengan erat. Dia bahkan menumpukan sebagian besar berat tubuhnya saat berjalan menuju ruang makan.
Chanyeol menggerutu, merasa kesusahan berjalan. Lama-lama karena dia gemas, tubuh Sehun ia alihkan hingga terpisah ke belakang. "Hei! Apa yang kau lakukan?" Sehun berteriak tak terima.
Hanya seringaian khas penjahat yang bisa Chanyeol layangkan. Ia mendekat lagi lalu mengangkat tubuh Sehun hingga anak itu berteriak-teriak tak jelas.
"Hyung! Turunkan aku!" Terbalik, dunia Sehun sudah terbalik sekarang. Yang bisa ia lihat hanya sebagian perut dan dada Chanyeol dari bawah.
Kakinya yang menjulur di belakang Chanyeol hanya bergoyang-goyang seperti ikan kekeringan. "Yoo Sehun, aku manly, kan?"
"Masa bodoh! Hyung! Aku pusing!"
"Masa bodoh!"
Chanyeol menuruni tangga, membawa tubuh Sehun di pundaknya. Sehun masih meronta-ronta tidak jelas. Chanyeol mengangkat tubuhnya seperti sedang membawa sekarung beras. Memanggulnya di salah satu pundak.
Ah, jika bukan seperti sekarung beras, Chanyeol malah terlihat seperti sedang memikul seorang anak yang tubuhnya sangat ringan.
"Kau berbakat jadi penculik anak-anak SD, Hyung!" Sehun mendengkus, masih dengan kepala yang menjuntai ke bawah.
Ji Tae, Young Ae, dan In Na yang sudah ada di meja makan terlebih dulu hanya bisa membelalakkan mata begitu Chanyeol muncul bersama Sehun dalam posisi seperti itu.
"Chanyeol! Turunkan dia!" Ji Tae berdiri, sementara Chanyeol malah terbahak. Ia bahkan sengaja berputar-putar selama tiga kali sampai Sehun berteriak-teriak minta tolong.
"Hyung! Chanyeol Hyung, ampun!!!"
"Bukankah ini menyenangkan, Hun?"
Sehun mengangkat wajahnya, berusaha mencari keberadaan kakeknya sambil berteriak, "Kakek! Habis ini tunjukkan kekuatanmu, angkat Chanyeol Hyung seperti dia mengangkatku sekarang. Habis itu banting dia kalau perlu!"
Ji Tae terkekeh. Sehun berteriak, tandanya dia sehat.
"Chan, sudahi bercandaannya. Ayo makan. Sehun kan harus minum obat." Young Ae menengahi dan Chanyeol mematuhinya.
Tubuh Sehun diturunkan perlahan-lahan. Anak itu bahkan sempat gontai dan hampir ambruk kalau tidak dipegangi Ji Tae. "Woah, sialan kau, Hyung!"
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME (EXO FF) ✔
FanfictionTidak ada roh di dunia ini yang berhasil lahir setelah membujuk Tuhan untuk memilihkannya rahim yang sesuai keinginan sebagai awal kehidupan. Tuhan adalah satu-satunya yang paham bahwa Ia mengukir takdir bukan tanpa tujuan. Mungkin Sehun tidak bisa...