Sehun berjalan menelusuri lorong demi lorong. Tubuhnya sudah tidak selemas tadi pagi, saat Joong Ki hampir membuatnya terbanting di lantai.
Tapi sekarang, otaknya panas.
Ia memiliki banyak pertanyaan.
Kenapa Joong Ki membenci Jin Hyuk? Kenapa Joong Ki kini mulai membuka sifat aslinya?
Sehun menggelengkan kepala. Dia sedang berusaha mengurangi beban pikiran.
Ia sedang berada dalam misi besar, jadi dia tidak boleh membiarkan tubuhnya sering-sering tumbang.
Langkah Sehun terhenti di sebuah bangsal. Di sana, Sehun melihat Joong Ki, Chae Won, dan Kai baru saja keluar dari satu ruangan.
Kai kini duduk di kursi roda, sialnya, didorong oleh Chae Won.
Sehun merasa iri seketika. Apalagi saat melihat Chae Won menyentuh pundak Kai, memijatnya pelan.
Sehun mendekat, tapi memilih untuk bersembunyi di balik tembok. Dari sana, ia bisa mendengar semuanya dengan jelas.
"Kai, jangan takut, hm. Kau pasti akan sembuh." Chae Won berpindah tempat, dia jongkok di depan Kai sekarang.
"Aku dan ibumu adalah teman baik dulu. Ibumu adalah malaikat pelindungku. Dia ... sudah menjaga dan merawatku seperti adiknya sendiri sedari aku masih bayi. Kami seperti saudara sungguhan. Jadi, sekarang saatnya aku membalas kebaikannya dengan menjadi ibu yang merawatmu. Aku akan bersungguh-sungguh, Kai."
"Ahjumma, terima kasih untuk niat baiknya. Ayahku mungkin akan menjadikanmu istrinya. Tapi, aku tidak sedang berencana untuk punya ibu baru. Ibuku hanya Park Min Young! Hanya Park Min Young seorang."
Joong Ki membuang muka.
Sebenarnya, dia ingin sekali menguak sebuah rahasia. Tapi Joong Ki pikir, nanti saja.
Biarlah rahasia itu ia simpan. Nanti, akan tiba waktunya untuk dibongkar demi kebaikan bersama. Tanpa harus melukai hati Kai dalam kondisi terburuknya.
"Tak apa, aku tidak kau anggap sebagai ibumu juga tidak apa. Aku akan tetap merawatmu."
Sehun menahan napas. Tangannya mengepal erat.
Sumpah, ia iri sekali.
Dia yang merongrong cinta, tapi yang diberi malah Kai. Dia yang minta dianggap sebagai anak sungguhan, tapi yang dianggap malah Kai.
Chae Won tidak adil. Kai tidak pernah berusaha sekeras dirinya. Tapi Kai mendapatkan segala yang dia mau. Paling tidak, itulah yang ada di pikiran Sehun.
"Kai, aku sudah melakukan tes kecocokan ginjal denganmu. Kemungkinan besar, ginjal kita setipe dan cocok. Kurasa, jika kau masih mempertanyakan ketulusanku, aku bisa memberi ginjalku sewaktu-waktu kau membutuhkannya."
"Apa?" Kai memekik sambil menatap tajam. Nyaris dia berdiri saking kaget mendengarnya.
Bagaimana bisa itu terjadi?
Joong Ki aja tidak memiliki ginjal yang sama dengannya, kenapa malah Chae Won?
Kai frustasi. Apalagi Sehun.
Anak itu hatinya sudah kalang kabut sedari tadi. Kata-kata Chae Won seperti mimpi buruk! Ibunya lebih memilih berkorban untuk orang lain, tidak untuknya! Itu ... klise sekali!
"Kau dengar, Kai?" Joong Ki menyentuh pundak Kai lalu tersenyum penuh arti. "Jika Moon Chae Won tidak tulus menyayangimu dan mencintaiku, dia tidak akan menyerahkan kesehatannya dan nyawanya demi kau."
Kai bergeming.
Ia mulai mempunyai pandangan berbeda untuk Chae Won.
Tapi, dia teringat Sehun. Juga teringat ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME (EXO FF) ✔
FanfictionTidak ada roh di dunia ini yang berhasil lahir setelah membujuk Tuhan untuk memilihkannya rahim yang sesuai keinginan sebagai awal kehidupan. Tuhan adalah satu-satunya yang paham bahwa Ia mengukir takdir bukan tanpa tujuan. Mungkin Sehun tidak bisa...