Tender pembangunan sebuah gedung instansi milik pemerintah dimenangkan oleh Exomoon Architect Inc.
Yeon Seok dan team-nya bersuka cita saat ini. Besok akan diadakan meeting pembuatan kontrak. Selanjutnya dilakukan eksekusi-eksekusi pembangunan sesuai dengan prosedur pada umumnya.
"Exomoon always brings back the miracle." Choi Siwon–adik dari Choi Jin Hyuk sekaligus partner sepanjang masa Yeon Seok-menepuk bahu ayah dari Sehun.
Dia tersenyum lebar tanda bahwa kemenangan ini semakin membuatnya merasa di atas awan. Bukan sedang sombong, semakin banyak portfolio dan tender yang dimenangkan, jasa arsitek mereka akan semakin diperhitungkan, kan?
"Sekarang, kita masih masuk 50 besar." Siwon melanjutkan, "tahun depan Exomoon masuk 10 besar. Jadi nomor satu malah. Ya, kan, Hyung?"
Yeon Seok terkekeh. Siwon adalah lelaki berusia nyaris 32 yang semangatnya menggebu-gebu. Tidak hanya soal karier, masalah percintaan juga. Perempuan spesialnya ada di mana-mana. Tapi, sudah sejak 3 tahun yang lalu agaknya dia bertaubat demi mendapatkan hati Jessleen. Sayangnya, gadis berusia 25 tahun itu masih fokus dengan jenjang pendidikan dan kariernya.
Jessleen adalah tipe gadis yang hobi belajar dan lebih suka menyumbang kebaikan ketimbang terjebak dalam lingkaran cinta. Kata Jessleen–yang membuat hati Siwon remuk redam-cinta itu perkara waktu. Kalau hati belum mau dan belum menemukan waktu yang pas, semuanya tidak bisa dipaksa begitu saja.
"Kalau tahun depan kita masuk 10 besar di ranking majalah bisnis itu, kau harus menikah, ya?" Yeon Seok tergelak mengatakannya. Siwon juga.
"Kalau Jessleen mau, kenapa tidak?"
Yeon Seok menggelengkan kepala. "Usahanya jangan setengah-setengah. Jangan berlagak seperti oppa-oppa yang masih remaja. Kau ini sudah tua, Siwon. Bersikaplah seperti pria dewasa. Pasti Jessleen luluh. Nanti, bisa-bisa kau kalah dengan keponakanku."
Siwon terkejut, pura-pura terkejut tepatnya. "Jadi, Chanyeol masih mengincar Jessleen, Hyung?"
"Yups. He's prepare everything. Kata Chanyeol, dia sedang mundur lima langkah demi loncat hingga sepuluh langkah. Bagaimana? Kalah strategi kau, Siwon."
Siwon cemberut. Dia melenggang kesal menuju mobilnya disusul oleh Yeon Seok yang masih saja tertawa-tawa. Mereka segera kembali ke kantor Exomoon yang terletak di daerah Hannam-dong.
Semua staf dari kantor berlantai empat yang dibangun dan di-design langsung oleh Yeon Seok itu tampak berjajar di area lobi. Mereka menyambut Yeon Seok dan Siwon dengan menebar confeti warna-warni.
"Chukkae, Sajang-nim." Seorang staf maju, memberi Yeon Seok karangan bunga.
"Gomawo." Yeon Seok tersenyum. Dia membiarkan para stafnya bersuka cita merayakan kemenangan mereka sekali lagi. Walau sudah berkali-kali menang tender, tapi ritual itu tetap terasa menyenangkan.
Lantas, senyum Yeon Seok terhenti saat menatap jam yang melingkar di tangannya. Sudah pukul tiga sore. Dia janji akan membawa Chae Won ke rumah demi Sehun.
"Jess!" Yeon Seok berseru, memanggil Jessleen yang sedang berkumpul dengan teman-temannya sambil digoda oleh Siwon. Siwon merengut, merasa diganggu oleh Yeon Seok.
"Ya, Sajangnim."
"I have to go, ada janji dengan Sehun dan ibunya. Ini ada uang, tolong kau belikan semua staf makan malam nanti. Bisa, kan?"
Jessleen mengangguk. Hari ini, Mrs. Lee sedang sakit. Biasanya kalau berhubungan dengan anggaran keluar, Mrs. Lee yang handle. Tapi, Yeon Seok tidak bingung. Ada Jessleen. Gadis itu sudah menjadi kepercayaannya sejak Jessleen masih kuliah strata satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME (EXO FF) ✔
FanficTidak ada roh di dunia ini yang berhasil lahir setelah membujuk Tuhan untuk memilihkannya rahim yang sesuai keinginan sebagai awal kehidupan. Tuhan adalah satu-satunya yang paham bahwa Ia mengukir takdir bukan tanpa tujuan. Mungkin Sehun tidak bisa...