14

81.5K 3.2K 18
                                    

Kynnan masih berada di ruang gym saat Elena selesai mandi. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, tandanya Kynnan sudah berada disana selama dua jam. Elena memilih untuk menghampiri Kynnan karena tidak biasanya ia berolahraga sampai selama ini.

Pintu ruang gym tidak tertutup rapat, Elena bisa melihat kalau Kynnan sedang duduk di lantai sembari meluruskan kakinya dan ponsel yang sedang ditelinganya. Sepertinya urusan pekerjaan yang tidak bisa ia tinggalkan sehingga harus menerima panggilan sebelum membersihkan diri sehabis olahraga.

Elena mengambil segelas air untuk ia berikan pada Kynnan, namun langkahnya terhenti diambang pintu saat ia mendengar pembicaraan Kynnan.

"Acara amal? Apa akan digelar lelang barang lagi seperti tahun lalu?" Kynnan terlihat menggeleng keras. "Minggu depan?"

"Aku tidak ingin datang diacara itu." Kata Kynnan. "Tidak, aku hanya tidak ingin melihat semua orang disana berlomba untuk memamerkan hartanya, bukan berniat tulus untuk menyumbangkannya."

"Mama, aku tidak mau...," Hening cukup lama hingga Kynnan kembali membuka suaranya. "Baiklah, semoga semuanya bisa seperti apa yang kau katakan. Selamat malam, sampaikan salamku untuk papa."

Elena sedikit terkejut saat tiba-tiba Kynnan membalikkan badannya. Dengan keberanian yang ada, Elena mendekati Kynnan dan memberikannya segelas air.

"Terimakasih," kata Kynnan seraya menerima gelas dari Elena.

"Maafkan aku yang menguping pembicaraanmu dengan mama." Kata Elena.

"Tidak apa, E. Kau berhak tau segalanya."

"Apa kau ingin mandi? Biar aku siapkan air hangat untukmu." Kata Elena lalu membalikkan badannya.

"Tunggu," kata Kynnan seraya meraih pergelangan tangan Elena. "Duduklah."

Elena mengangguk lalu duduk tepat dihadapan Kynnan. Ia menunggu hingga Kynnan selesai minum dan mulai mengatakan sesuatu.

"Seperti yang kau dengar tadi, minggu depan akan ada acara amal yang akan dihadiri oleh seluruh pengusaha terkenal di Amerika. Acara tahunan itu kali ini akan diadakan di Los Angeles," Jelas Kynnan. "Jujur saja sesungguhnya aku tidak ingin hadir, tapi jika kau ingin, kita bisa pergi kesana bersama."

"Apa orangtuamu akan hadir?"

"Ya, mereka pasti akan menghadiri acara itu."

"Apa benar mereka hanya ingin menunjukkan harta yang dimiliki saja? Maksudku, tidak ada niat untuk menyumbangkannya?" tanya Elena penasaran.

"Mereka yang menang lelang pasti akan mengeluarkan hartanya untuk amal, namun saat acara lelang berlangsung itulah menjadi ajang unjuk harta untuk mereka."

"Apa kau pernah ikut menunjukkan hartamu?" Tanya Elena iseng.

"Tidak, aku dan keluargaku langsung saja memberikannya pada panitia," kata Kynnan. "Namun sepertinya aku akan menunjukkan hartaku yang paling berharga diacara amal tahun ini."

"Apa kau yakin?"

Kynnan mengangguk pasti. "Kau yang akan kutunjukkan pada semua orang, karena kau adalah hartaku yang paling berharga."

"Aku tidak akan termakan gombalanmu, Kynnan."

"Aku tidak bisa percaya padamu kalau pipimu merah seperti itu." Kata Kynnan meledek Elena sembari mencubit pelan pipinya.

"Bagaimana kau tahu kalau semua uang yang disumbangkan tersalurkan dengan baik ke instansi atau orang yang membutuhkan?" kata Elena mengalihkan pembicaraan.

"Untuk perusahaanku sendiri memiliki beberapa orang yang bisa mengontrol kemana semua uang itu disalurkan. Jadi jika uang tersebut disalahgunakan, kami bisa langsung menjebloskan para panitia kedalam penjara."

KylenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang