18

72.4K 2.7K 7
                                    

Kynnan dan Elena tiba di San Diego tepat saat tengah malam. Kynnan langsung masuk ke dalam apartemen mereka karena sudah tidak dapat menahan kantuknya lebih lama lagi.

"Berikan padaku," kata Elena pada Taylor yang masih berdiri didepan pintu sambil membawakan dua buah tas koper miliknya dan Kynnan. "Apa kau sudah makan?"

"Sudah, Nyonya." Jawab Taylor singkat.

"Aku ingin bertanya sesuatu padamu," kata Elena. "Dimana kau tinggal selama kita disini? Aku belum mengetahuinya semenjak kita tiba di San Diego."

"Aku tinggal di gedung apartemen ini juga, Nyonya. Tuan Kynnan memberikan satu unit apartemen jenis studio untukku. Sehingga aku bisa mengantar Tuan Kynnan kemanapun ia pergi tepat pada waktunya."

"Baiklah," Elena tersenyum mendengar jawaban dari Taylor. "Selamat beristirahat, Taylor."

Taylor mengangguk sebagai jawabannya. "Selamat malam, Nyonya."

Elena segera menutup pintu sesaat setelah Taylor beranjak dari hadapannya. Seperti biasa, Elena mematikan seluruh lampu sebelum ia pergi tidur. Elena Rindu pemandangan San Diego malam hari, sehingga ia berdiri sejenak didepan jendela besar sebelum akhirnya ia masuk kedalam kamar.

Elena mendapati Kynnan yang sudah tertidur pulas diatas kasur dengan masih menggunakan jas lengkap dengan sepatunya. Senyum kecil terukir diwajah Elena. Perlahan ia melepaskan sepatu yang dipakai oleh Kynnan agar ia tidak terbangun. Sebuah kaus berwarna abu milik Kynnan menjadi pilihan Elena untuk Kynnan pakai malam ini. Meski rasa canggung masih menyelimuti Elena, mau tidak mau ia harus mengganti pakaian Kynnan malam ini.

Wajah tenang Kynnan saat tidur sangat menarik perhatian Elena. Rambutnya yang mulai panjang Elena usap perlahan, namun hal itu malah membuat Kynnan terkejut dan terbangun.

"Maaf, aku malah membangunkanmu." Kata Elena lalu menarik tangannya dari kepala Kynnan.

Kynnan menahan tangan Elena dan kembali meletakkan tangan Elena diatas kepalanya. "Tidak apa-apa."

"Ini," Elena menyerahkan baju yang tadi ia ambil pada Kynnan. "Gantilah bajumu agar bisa tidur lebih nyenyak."

"Tidak," Kynnan malah menarik Elena kedalam pelukannya. "Aku tidak mau."

"Apa yang kau lakukan, Kynnan?! Lepaskan aku!" kata Elena sembari berusaha melepaskan diri dari Kynnan.

"Aku hanya ingin tidur seperti ini, dengan kau yang berada dalam pelukanku." Kata Kynnan semakin mengeratkan pelukannya.

"Apa kau tidak merasa risih tidur dengan jas lengkap seperti ini?"

"Tidak, gorgeous. Aku baru akan merasa risih saat kau tidak bersamaku."

"Aku tidak akan termakan gombalanmu."

Kynnan meletakkan dagunya dipuncak kepala Elena. "Apa kau yakin tidak termakan gombalanku, sayang?"

"Kurasa kau harus mencukur janggutmu besok. Bahkan kau bisa membunuh orang lain dengan janggutmu ini." kata Elena mengalihkan pembicaraan.

"Baiklah, besok akan aku cukur habis janggutku."

Elena berusaha membalikkan badannya didalam pelukan Kynnan hingga mereka saling berhadapan. "Apa kau sakit? Tidak biasanya kau langsung menyanggupi jika aku menyuruhmu untuk memangkas habis janggutmu ini."

"Oh ayolah, aku hanya ingin membuatmu bahagia."

Elena membalas pelukan Kynnan dengan senyum diwajahnya. "Dengan kau selalu berada disisiku itu sudah cukup untuk membuatku bahagia."

***

Aktivitas pagi Elena kali ini ditemani awan kelabu dan gerimis yang turun sejak malam. Saat Elena terbangun tadi, ia masih berada dalam pelukan Kynnan. Elena sangat bersyukur Kynnan dapat tidur tenang tanpa terganggu oleh mimpi buruknya.

KylenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang