31

64K 2.6K 9
                                    

Matahari pagi mulai menyeruak masuk melalui sela tirai yang menutupi jendela kamar Elena. Ya, ia telah kembali berada dikamarnya, dirumah Kynnan. Semenjak ia sampai, tidak ada senyuman manis atau pelukan hangat yang ia berikan untuk Bibi. Tanpa mengucap sepatah kata pun Elena langsung masuk kekamar. Sampai saat ini Elena masih belum tidur. Baginya saat ini, tidur adalah aktivitas yang hanya membuang waktu. Elena hanya ingin tahu semua kebenaran sebelum waktu miliknya habis dan ia harus pergi dari lingkungannya saat ini.

Pikiran Elena kembali pada kejadian semalam. Disana ada Savannah dan Orangtua Kynnan, namun Elena sama sekali tidak ingin berkomunikasi dengan mereka. Bahkan, saling bertatap mata pun tidak. Elena merasa hanya akan ada kebohongan lain yang keluar apabila ia menjalin komunikasi dengan mereka semua semalam.

Elena keluar dari kamar setelah ia selesai mandi, lalu ia mendapati Kynnan yang sudah duduk disofa ruang tamu sembari membaca koran. Ia tidak terbiasa dengan Kynnan yang santai seperti ini. Kynnan yang Elena kenal adalah sosok yang tidak memiliki waktu bersantai meski hari libur sekalipun—meski sosok Kynnan yang dirinya ceritakan adalah sosok yang santai seperti yang Elena lihat sekarang. Apakah Kynnan sudah mulai berusaha menjadi dirinya kembali dan menanggalkan sosok Kyandra yang selama ini menutupi pribadinya?

"Kakiku berdenyut sehingga aku belum bisa fokus bekerja," Ucap Kynnan seakan bisa membaca pikiran Elena. Ia kemudian melipat koran dan menatap Elena. "Aku juga masih punya tanggung jawab untuk memberi penjelasan padamu."

Elena memilih untuk duduk disofa yang berada tepat dihadapan Kynnan. Ingin sekali Elena bersikap jahat terhadap Kynnan setelah ia melakukan kebohongan besar terhadap dirinya. Namun jauh dari dalam hati Elena, ia enggan melakukan hal itu.

"Bolehkah aku bertanya padamu sebelum kau kembali menjelaskan semuanya, Kynnan?"

"Tentu saja, silakan."

"Apa itu artinya pernikahan kita selama ini... tidak sah? Benar hanya hitam diatas putih?" Elena memberanikan diri menanyakan hal ini. "M-maksudku, namaku yang berbeda, itu artinya kau menikahi Elena Jasmine, bukan Elena Smith."

"Sudah kuduga cepat atau lambat kau akan menanyakan hal ini," kata Kynnan seraya tersenyum—senyum yang Elena sukai sekaligus ia benci. "Pernikahan kita sah, Elena. Karena semua dokumen atas nama Elena Smith, bukan Elena Jasmine."

Elena membaca seluruh dokumen pernikahan yang selama ini Kynnan simpan. Disana tertulis nama Elena Smith—yang artinya mereka berdua sah menikah.

"Jangan buang waktuku. Lanjutkan penjelasanmu sekarang." Kata Elena seraya mengembalikan semua dokumen itu pada Kynnan.

"Baiklah, aku akan menjelaskan sekaligus tentang Austin, orangtuamu, dan ada hubungan apa diantara mereka."

Kynnan berusaha membenarkan posisi duduknya sebelum lanjut berbicara. "Austin Sebastien, dia hanyalah seorang anak dari asisten rumah tangga di rumahmu. Orangtuamu bersedia membiayai pedidikan Austin hingga ia menyelesaikan pendidikan sarjananya."

"Namun Orangtuamu tidak melakukannya secara cuma-cuma. Mereka tidak ingin kau memimpin perusahaan, mereka mau yang memimpin Smith Corporation adalah seorang laki-laki. Itu alasannya mengapa mereka setuju untuk kau menikah dengan Kyandra meski kau terbilang sangat muda, dan menyuruh Austin bekerja diperusahaan agar mereka bisa memanfaatkan ilmu yang Austin miliki. Semua rencana mereka gagal saat Kyandra meninggal, dan mereka menjadikan Austin anak angkat sekaligus pemimpin perusahaan setelah kau pergi."

"Sekejam itukah orangtuaku?" tanya Elena lirih.

"Entahlah, aku mengetahui itu semua dari orangtuaku." jawab Kynnan.

"Lalu kau percaya begitu saja dengan cerita itu?"

"Kau ingin aku melanjutkan ceritaku atau tidak?"

KylenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang