PERINGATAN 17+
Part ini mengandung tema dan muatan dewasa, bagi pembaca yang belum cukup umur dan tidak nyaman dengan konten tersebut disarankan untuk tidak membacanya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari-hari Elena terasa berjalan begitu cepat semenjak Kynnan kembali sibuk dengan pekerjaannya, bahkan hari liburpun Kynnan tetap berangkat ke kantor. Beberapa waktu terakhir Kynnan mulai berubah—kembali pada Kynnan yang tidak peduli dengan keadaan sekitar. Untungnya Kynnan masih tetap menyempatkan pulang dan bertemu Elena, mengobrol sebentar hingga keduanya terlelap. Sepertinya tekanan pekerjaan sudah semakin berat mengingat waktu untuk memenangkan tender tersebut tersisa kurang dari dua minggu lagi.
Sore ini Taylor datang dan memberi kabar kalau Kynnan akan pulang terlambat. Hal tersebut sudah terasa biasa bagi Elena. Ingin sekali Elena datang ke kantor dan membantu sedikit sebisanya, namun Kynnan selalu melarangnya dan menyuruhnya untuk tetap berada di apartemen. Bosan? Sudah pasti. Elena pun tidak ada niat untuk pergi berkeliling San Diego sendirian, ia tahu hal itu akan sama membosankannya seperti diam di apartemen.
"Lebih baik sekarang kau kembali ke kantor, Aku tidak ingin kau dimarahi karena terlalu lama berada disini." Kata Elena.
"Tuan Kynnan sedang tidak berada di kantor, Nyonya. Ia sedang berada di Los Angeles bersama dengan Tuan Jonathan dan Nyonya Jennifer untuk rapat terakhir hari ini." Jelas Taylor.
Elena mengangguk mengerti. "Kalau begitu kau bisa kembali ke unit apartemenmu, beristirahatlah."
"Baik, Nyonya. Saya permisi."
Los Angeles memang tidak terlalu jauh dari San Diego, namun Elena tidak bisa membayangkan seberapa lelah Kynnan seharian ini. Tidak, tidak hanya hari ini, melainkan selama perebutan tender ini berlangsung.
***
"Apa Elena percaya?"
"Ya, Tuan. Nyonya Elena percaya."
"Baiklah, kau jaga Elena sampai aku pulang. Masih ada satu urusan yang harus kuselesaikan malam ini."
"Baik, Tuan."
Kynnan memutus sambungan teleponnya dengan Taylor. Ia berbohong pada Elena, sesungguhnya sekarang ia masih duduk dibelakang meja diruangannya. Entah apa yang mendorongnya untuk berbohong pada Elena, padahal ia tahu Elena akan tetap memakluminya meski ia tetap berada dikantor dan tidak pulang malam ini.
Semua rencana Jonathan untuk memenangkan tender ini sama sekali tidak membuat perubahan sedikitpun. Jonathan yang saat ini tidak bisa dihubungi pun menambah beban pikiran Kynnan. Smith Corporation yang jauh lebih kuat dari Orlando Corporation akhirnya membuat Kynnan pasrah dengan hasil akhirnya nanti.
"Papa benar-benar membuatku gila sekarang." Kata Kynnan seraya melempar pulpen kearah meja kerjanya.
Kynnan berusaha kembali fokus pada pekerjaannya saat pintu ruangannya diketuk beberapa kali. Ia menghiraukannya dan membiarkan siapapun yang mengetuk pintu memilih sendiri untuk masuk atau mengurungkan niatnya karena tidak ada jawaban dari Kynnan.
"Selamat sore, Pak. Saya ingin memberitahukan jadwal rapat untuk besok."
"Kau bisa memberitahuku besok—" Amarah Kynnan langsung terkumpul dalam kepalanya saat ia melihat bukan sekretarisnya yang berdiri dihadapannya sekarang. "Rose..."
"Nice to meet you too, Kynnan." Jawab Rose dengan senyum diwajahnya.
"Untuk apa kau datang kemari?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kylena
General Fiction[COMPLETED] Bagaimana jika tiba-tiba kau diajak menikah oleh seseorang yang bahkan baru kau kenal? Bagaimana kehidupanmu selanjutnya? Bahagiakah, atau malah sebaliknya? cover pict source: pinterest