Hari sabtu pagi Kynnan habiskan dengan berlari mengelilingi kantor Orlando Corporation setelah sekian lama ia tidak berolahraga diluar ruangan. Setelah selama enam bulan menjalani penyembuhan kakinya, hari ini pertama kalinya Kynnan kembali berlari.
Duapuluh kali putaran sudah dirasa cukup bagi Kynnan. Ia masih harus menyisakan energinya untuk bekerja hari ini. Ya, Kynnan terpaksa menjadwalkan lembur dipenghujung minggu ini karena ada kekeliruan dibeberapa proyek yang perusahaannya jalani.
"Kau kembali berolahraga diluar ruangan, Kynnan?" tanya Jennifer saat Kynnan masuk keruangannya. "Dan apa ini? kau menutup treadmill dengan kain?"
Dengan badan yang masih berkeringat, Kynnan mendekati Jennifer dan mencium pipinya singkat. "Aku lebih senang berolahraga diluar, Ma. Kyandra yang berolahraga didalam ruangan."
"Jadi, Kynnanku sudah kembali?"
"Kynnanmu tidak pernah pergi, Ma. Dia selalu ada disini," Jennifer tersenyum seraya mendengar ucapan Kynnan. "Aku mandi dulu."
"Mama akan siapkan sarapan untukmu."
Kynnan tersenyum sebelum meninggalkan Jennifer untuk mandi. Jadwal Kynnan yang padat hari ini memaksanya untuk menginap dikantor dan menjalani semuanya tepat waktu. Kynnan yang dijuluki sebagai maniak kerja pun masih melekat pada diri Kynnan, meski kini ia sudah mulai berusaha memanusiakan dirinya sendiri dengan bekerja sesuai dengan jam yang sudah ditentukan.
Beberapa kali ia mengunjungi makam Kyandra untuk sekedar berbagi cerita, sekaligus berusaha mengembalikan jati dirinya—berusaha meninggalkan kebiasaan yang ia ambil dari Kyandra. Dan perlahan semua itu berhasil. Meski Kynnan memilih untuk tetap bersikap dingin didepan semua orang—kecuali keluarga dan kerabat dekat—seperti yang Kyandra lakukan dulu.
"Rise and Shine, Kynnan!" suara Jonathan menyambut Kynnan yang baru keluar dari kamar mandi.
"Selamat pagi, Pa." Kata Kynnan seraya merapikan pakaiannya.
"Hei, kau yakin tidak ingin datang besok malam?" tanya Jonathan sembari mengambil sebuah dokumen dari atas meja kerja Kynnan. "Kau akan melewatkan hal yang penting dalam hidupmu."
Kynnan mengangguk seraya duduk disofa yang sama dengan Jennifer yang sedang mengoleskan selai diatas roti. "Aku harus ke Surabaya siang ini. mengontrol proyek disana sepertinya lebih penting dari acara besok malam."
"Apa kau yakin akan pergi sendiri, Kynnan? Mama bisa menemanimu." Kata Jennifer.
"Aku sudah sehat, Ma. Aku bisa pergi sendiri."
"Baiklah. Mama tidak memaksamu, sayang."
"Apa kau sudah mencari Elena?" tanya Jonathan tiba-tiba.
"Belum," jawab Kynnan. "Aku akan mencarinya jika aku sudah siap melepaskannya dari keluarga Orlando."
"Melepaskan dari keluarga Orlando, atau melepaskannya dari hatimu?"
Kynnan tersedak saat mendengar ucapan Jonathan. Segera ia mengambil segelas susu cokelat dan meminumnya. "Elena milik Kyandra, Pa. Jangan sembarangan berbicara."
"Mama rasa Kyandra tidak akan marah jika kau mau bersama Elena," Timpah Jennifer. "Justru Kyandra akan marah jika kau melepaskannya."
Kynnan menyudahi sarapan paginya. "Aku harus berangkat ke bandara sekarang."
Jennifer menghela napas. "Kau sudah menghubungi Taylor?"
"Sudah," jawab Kynnan. "Tas koperku akan dia bawa ke bandara."
"Kabari kami setelah kau mendarat." Kata Jonathan seraya memeluk Kynnan.
"Sampai bertemu lagi." Kata Kynnan seraya memeluk kedua orangtuanya lalu beranjak pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kylena
General Fiction[COMPLETED] Bagaimana jika tiba-tiba kau diajak menikah oleh seseorang yang bahkan baru kau kenal? Bagaimana kehidupanmu selanjutnya? Bahagiakah, atau malah sebaliknya? cover pict source: pinterest