Note: untuk minggu depan Kylena belum bisa update karena aku wisuda (yeay!) jadi, sampai jumpa tanggal 25 September!
_____________________________________________________________________________
Matahari tidak unjuk kekuatan seperti biasa, hanya gumpalan awan yang saling menyatu menghiasi langit Jakarta pagi ini. sembari menopang dagu, Elena masih duduk di tepi tempat tidur sembari menghadap ke arah luar jendela kamarnya. Hari ini pun datang juga; hari pernikahan Kynnan dan Elena. Kynnan dan Elena telah saling menyapa semenjak pertengkaran dua hari yang lalu, namun kemudian entah kemana Kynnan pergi. Bahkan persiapan pernikahan hanya dilakukan oleh Elena dan Bibi. Ada rasa kesal pada diri Elena, namun ia juga merasa kehilangan saat Kynnan tidak menemuinya.
"Nona Elena," Pintu kamar yang dibuka oleh Bibi membuat Elena sedikit terkejut. "Apa kau sudah siap untuk dirias, Nona?"
Elena mengangguk pertanda ia sudah siap untuk dirias. Ia bangkit dari tempatnya dan berpindah duduk ke kursi didepan meja rias. Tiga orang rias pengantin mulai mempersiapkan alat rias dan alat penata rambut, kemudian mulai bekerja untuk membuat Elena menjadi ratu hari ini. Elena tidak memperdulikan apa yang mereka lakukan pada wajah dan rambutnya, pikirannya masih terus memikirkan hari pernikahannya. Apa yang akan terjadi? Setelah dua hari tidak bertemu, Elena tidak memiliki bayangan apapun mengenai hari ini. Ditambah lagi dengan sikap Kynnan yang sangat tidak tertebak belakangan ini membuat Elena melamun selama ia dirias.
***
Duduk di tepi kolam renang menjadi kegiatan favorit Elena setelah ia mengetahui setiap sudut rumah Kynnan. Sesungguhnya ia bosan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, ditambah lagi dengan Kynnan yang marah padanya hanya karena hal kecil. Elena rindu berada di panti, dimana ia bisa melakukan semua hal yang ia mau, dan menghabiskan waktunya bersama anak-anak panti.
"Elena,"
Elena merasa dirinya mulai gila saat mendengar suara Kynnan memanggil namanya. Ia mengambil sedikit air dari kolam dan membasuh wajahnya. "Aku rasa telingaku bermasalah."
"Elena Jasmine, tidak ada masalah dengan telingamu."
Suara itu membuat Elena menatap kearah asal suara yang berada disamping kirinya, dan berdirilah Kynnan disana.
"Kynnan," Elena bangkit dan berdiri tepat dihadapan Kynnan. "Kau—"
"Aku minta maaf atas sikapku kemarin. Ada masalah di kantor yang membuatku meluapkan kekesalan kepada setiap orang." Elena mengangguk pelan pertanda ia telah memaafkan Kynnan. "Pernikahan kita akan diadakan dua hari lagi. Aku harap kau bisa merancang segalanya bersama Bibi. Buatlah pesta sederhana di taman belakang rumah orangtuaku, namun harus memiliki kesan yang tidak dapat dilupakan bagi setiap orang yang datang."
"Aku rasa kita tidak perlu merancangnya, ini hanya pernikahan pura-pura. Ada kesan ataupun tidak, tidak ada bedanya."
"Apa yang akan dikatakan para tamu nanti apabila pernikahanku tidak memiliki kesan? Apa kau ingin semua tahu kalau ini hanya pura-pura saja?"
Elena menghela napas berat. Ia melupakan satu hal kalau Kynnan Orlando adalah anak dari Jonathan Orlando, pemilik Orlando Corporation yang memiliki pengaruh penting bagi pembangunan di Indonesia, Amerika, dan Eropa. Sudah dapat dipastikan para kolega dari Kynnan dan orangtuanya akan menghadiri acara ini.
"Baiklah," kata Elena. "Kita bisa merencanakannya, sebuah pesta sederhana namum memiliki kesan yang tidak dapat dilupakan bagi setiap orang yang datang."
"Bukan kita," jawab Kynnan. "tapi kau dan Bibi."
"Kau—"
"Ada pekerjaan yang harus aku selesaikan," kata Kynnan memotong omongan Elena. "Aku percayakan semua padamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kylena
General Fiction[COMPLETED] Bagaimana jika tiba-tiba kau diajak menikah oleh seseorang yang bahkan baru kau kenal? Bagaimana kehidupanmu selanjutnya? Bahagiakah, atau malah sebaliknya? cover pict source: pinterest