Predikat suami terbaik kini telah Elena sematkan pada diri Kynnan. Sudah tiga hari ini Kynnan selalu memperlakukan Elena seperti ratu dalam kehidupannya. Meski hari ini adalah hari terakhir Kynnan berada diapartemen sebelum besok ia akan kembali sibuk dengan pekerjaannya, Elena tetap bahagia karena dirinya dan Kynnan sudah mulai berusaha untuk memiliki keturunan. Dan sekali lagi Elena berucap, ia sudah menjadi seorang istri dari Kynnan Orlando seutuhnya sekarang.
Hari sudah menjelang malam, namun Kynnan dan Elena yang berada dalam pelukannya masih duduk bersama di sofa sambil menonton acara televisi.
"Apa kau lapar?" tanya Elena sembari mengangkat kepalanya agar bisa menatap wajah Kynnan.
"Tidak." Jawab Kynnan singkat.
"Tapi kau belum makan sejak pagi."
"Cukup bersamamu saja aku sudah merasa kenyang."
"Itu tidak masuk akal," kata Elena lalu bangkit dari sofa. "Aku akan memasak sesuatu untukmu."
"Hei, jangan pergi dariku," kata Kynnan sembari terus memandang Elena yang berjalan menuju dapur. "Ah, aku tidak berdaya tanpamu."
Elena yang melihat Kynnan bertingkah seperti itu mau tidak mau kembali menghampirinya lalu mencubit kedua pipi Kynnan hingga memerah. "Kau aneh."
"Aneh bagaimana?" kata Kynnan seraya mengusap kedua pipinya. "Aku hanya tidak ingin kau lelah, kita bisa makan diluar nanti."
Elena kembali mencubit pipi Kynnan. "Apa kau tidak ingin makan masakanku dihari terakhirmu libur? Karena setelah hari ini kau pasti akan menghabiskan waktumu dikantor, dan tidak ada waktu lagi untuk makan denganku."
Kynnan tersenyum jahil kemudian memeluk Elena erat. "Jadi istriku selama ini kesal karena aku selalu makan diluar."
"Lepas, aku sedang marah sekarang."
"Sayang," kata Kynnan sembari menghujani Elena dengan ciumannya. "Baiklah, kau ingin masak? Aku akan membantumu."
"Lebih baik sekarang kau mandi, kita makan diluar saja." Kata Elena lalu pergi menuju kamarnya.
"Dasar wanita, selalu tidak bisa ditebak."
Badai yang tiba-tiba datang membuat Kynnan dan Elena akhirnya memilih untuk memesan makanan dari restoran dan makan bersama di apartemen. Masih dengan pakaian rapi, mereka membuat suasana makan malamnya menjadi makan malam romantis dengan menghidupkan beberapa lilin diatas meja makan.
"Kira-kira sudah berapa lama kita tidak makan malam romantis seperti ini?" tanya Kynnan sembari menyuapkan sepotong daging steak ke mulutnya.
"Sangat lama," kata Elena. "Sudah hampir dua tahun."
"Benarkah?"
"Ya. Makan malam romantis kita adalah saat pertama kali kita makan malam bersama dirumahmu," kata Elena. "Setelahnya hari-hariku hanya bersama Bibi, semua kelam, hingga akhirnya kau mau membawaku kemari dan memulai kehidupan baru yang bahagia."
"Kenapa kau jadi cerita perjalanan hidupmu?" tanya Kynnan seraya tersenyum geli.
"Tidak apa, aku hanya ingin memberitahukannya padamu."
Kynnan menaruh garpu dan pisau yang ia pakai diatas piring makannya, lalu menatap Elena yang masih menikmati makan malamnya. "Kau cantik."
"Hm?" Elena berhenti mengunyah lalu menatap Kynnan dengan tatapan bingung.
Tidak ada jawaban dari Kynnan melainkan ia bangkit dari kursinya dan berdiri dibelakang Elena. Ia memeluk Elena dari belakang lalu mengecup singkat puncak kepala Elena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kylena
Ficción General[COMPLETED] Bagaimana jika tiba-tiba kau diajak menikah oleh seseorang yang bahkan baru kau kenal? Bagaimana kehidupanmu selanjutnya? Bahagiakah, atau malah sebaliknya? cover pict source: pinterest