Azab penjual perawan ini adalah novel pertama yang terbit melalui Penerbit Indie. Sudah beberapa kali di revisi oleh penulis sendiri agar lebih rapih dan cerita lebih detail. Harap bersabar menunggu bab selanjutnya.Kisah nyata yang akan saya ceritakan di sini adalah perjalanan seorang wanita yang kuat dan istqomah. Saya menyamarkan semua nama asli demi menjaga nara sumber. Saya di ijinkan untuk menulis kisah ini agar menjadi pelajaran bagi kita semua untuk di ambil nilai positifnya dan hikmah dari cerita ini.
Jika ada nama yang sama dan kisah yang sama dengan yang saya ceritakan, mungkin itu hanya kebetulan. Penulis bertanggung jawab dengan segala resiko dan kebenarannya bahwa cerita ini asli karya saya sendiri.
FLASHBACK
Ucup memiliki perangai yang sangat buruk. Selama pernikahan Jamilah dan Ucup, tidak pernah sekalipun Ucup menafkahi Jamilah. Ucup lebih senang di luar rumah dan menghabiskan uang. Ucup di kenal pria penjudi dan pemabuk. Ucup juga kerap kali sering berjalan dengan wanita panggilan.
Jamilah dan Ucup tinggal di rumah orangtuanya, orangtua Jamilah sudah meninggal dunia. Jamilah bekerja sebagai pembantu, tempat kerja Jamilah tidak jauh dari rumahnya. Majikan Jamilah sangat baik, Jamilah dan tetangga biasa memanggilnya Mamih Yos.
Pernikahan Jamilah dan Ucup di karunia empat anak, tiga anak laki-laki dan satu anak perempuan. Evi anak ketiga dari Jamilah sering di bawa ke rumah majikannya. Evi di ajak untuk mengasuh Rehan adik bungsunya. Evi sangat senang ikut dengan Ibunya, apalagi di rumah majikannya ada Mila. Mila adalah anak majikan Jamilah.
Kisah hidup majikan Jamilah, Mamih Yos menikah dengan Romli seorang aparat Desa. Romli sosok suami yang sangat mencintai Mamih Yos. Romli mengijinkan Ungil sahabat Mamih Yos untuk tinggal di rumahnya dan tidak menaruh curiga sedikitpun. Petaka mulai terjadi saat Romli berangkat kerja. Romli harus kembali ke rumah karena ada berkas yang ketinggalan. Romli tidak menyangka saat membuka kamar menyaksikan Mamih Yos sedang bergumul dengan Ungil.
"Kurang ajar! Wanita tidak tahu diri! Beraninya kalian bercinta di kamarku?!" teriak Romli.
Mamih Yos dan Ungil terkejut dan gugup. Mereka langsung memunguti pakaian yang berserakan di lantai.
"Jadi selama ini kamu sudah mengkhianati aku, Yos?!" hardik Romli.
"Iya, Maaf Pih!" jawab Mamih Yos datar.
"Hari ini juga aku ceraikan kamu!" ucap Romli penuh marah.
Romli marah dan kalap. Romli menceraikan Mamih Yos saat itu juga. Romli pergi dan meninggalkan Mila anak perempuan satu-satunya. Mila belum mengerti karena usianya masih balita.
Mamih Yos tidak pernah menyesal di cerai Romli. Mamih Yos semakin bebas dengan Ungil. Mamih Yos mulai memanggil Ungil dengan sebutan Mamih Ungil. Mamih Yos dan Mamih Ungil mulai hijrah ke Kota besar dan membuka rumah bordil.
Mamih Yos meninggalkan Mila untuk di asuh Jamilah dan saudaranya. Mamih Yos mulai sukses dan kaya dengan menjual banyak gadis yang masih perawan. Ucup suami Jamilah sering meminjam uang pada Mamih Yos.
Jamilah tidak pernah mengeluh walau harus terpaksa membayar hutang suaminya. Jamilah hanya berpikir asalkan anak-anaknya bisa makan dan Sekolah. Jamilah tidak berdaya jika harus meminta cerai karena Ucup mudah marah dan sering memukulnya.
Ucup mulai bertingkah dan selingkuh. Ucup menikah lagi dan menceraikan Jamilah. Bagi Jamilah bercerai dan tidak bercerai sama saja. Jamilah merasa Ucup tidak menghargainya sebagai istri. Jamilah menerima dengan ikhlas saat di ceraikan Ucup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azab Penjual Perawan
Non-FictionKisah nyata untuk dewasa Jangan lupa follow, komentar dan bintangnya. Terimakasih Salam hangat Mamah Ranggi