Mamih Yos mendekati Evi dengan membawa kaos dan celana pendek. Jantung Evi sudah berdebar-debar didekati Mamih Yos.
"Badanmu sudah bau! Kamu harus mandi dan ganti bajumu, ya?" Bujuk Mamih Yos sambil membelai rambut Evi.
"Iya Mih,"
Evi ingin sekali dan bertanya tentang sosok yang dilihatnya di kamar angker, tapi Evi mengurungkan niatnya karena mamih Yos terus menatapnya.
"Kok melamun?" Tanya Mamih Yos.
"Tidak... I... Ya... Aku mau mandi," jawab Evi.
Mamih Yos merangkul Evi dan menuntunnya sampai depan pintu kamar mandi, "Apa mau aku mandikan?" Bisik Mamih Yos. 'Tidak!" jawab Evi sangat cepat.
Evi buru-buru masuk ke dalam kamar mandi dan menguncinya dari dalam. Evi masih trauma dan terus mengingat wajah seram yang dilihatnya. Evi masih berdiri di dalam kamar mandi. Perasaan Evi galau, mau mandi takut ada yang mengintip. Evi mencium tubuhnya sendiri sudah bau karena keringat.
Evi buru-buru membuka baju dan mandi secepat kilat. Selesai mandi Evi mengambil baju yang diberikan Mamih Yos. Evi terkejut melihat kaos pendek ketat dan celana pendek. Batin Evi meronta dan menangis kembali. Evi tidak mau memakai baju dari mamih Yos, Evi memilih memakai baju miliknya sendiri.
Evi keluar dari kamar mandi, mamih Yos di pinggir kasur menatap Evi dengan mata melotot. Mamih Yos mendekati Evi dan menyeretnya ke atas kasur.
"Kamu ini bagaimana sih?! Masa pakai baju kotor? Buka bajumu!" Gerutu Mamih Yos.
Mamih Yos memaksa Evi membuka baju. Evi hanya diam dan ketakutan melihat mamih Yos. Melihat Evi hanya diam tidak membuka bajunya, mamih Yos menarik baju dan celana Evi. "Mamih... Jangan, biar aku pakai bajuku saja," pinta Evi. "Diam!" Bentak mamih Yos.
Melihat tubuh Evi yang mulus dan halus, gairah Mamih Yos bangkit. Mamih Yos memeluk Evi dan mencium pipinya. "Kamu cantik sekali, Vi... " Bisik Mamih Yos.
"Mamih mau apa? Lepaskan aku, Mih!" Teriak Evi.
"Sudah diam! Kalau kamu menuruti semua keinginanku, kamu akan bahagia!" Gertak mamih Yos.
Mamih Yos sudah membabi buta menindih tubuh Evi, kedua tangan mamih Yos mencengkeram tangan Evi. Tenaga Mamih Yos begitu besar, Evi tidak bisa melawan mamih Yos selain berdoa dan menangis. "Ya Allah... Tolonglah aku... Tolong aku ya Allah!" Teriak batin Evi.
Tangan Mamih Yos sudah nakal dan ingin melucuti semua pakaian dalam Evi, tapi tiba-tiba mamih Ungil masuk ke dalam kamar dan membanting pintu.
"Mih! Kurang ajar! Kamu sudah selingkuh di belakangku?!" Teriak mamih Ungil.
Mamih Yos terkejut melihat kehadiran mamih Ungil. Mamih Yos bangkit dari kasur dan menenangkan mamih Ungil.
"Ini tidak seperti yang kamu bayangkan, sayang... " Rayu mamih Yos.
"Aku sudah curiga dari dulu, kamu pasti menyukai Evi, kan?" Bentak mamih Ungil
"Tidak sayang... Hanya kamu wanita yang aku cintai," Bujuk mamih Yos.
Evi buru-buru memakai pakaiannya yang berserakan di bawah tempat tidur. Evi memakai celana, baju dan kerudungnya. Amarah mamih Ungil sudah tidak bisa dibendung lagi. Mamih Ungil menerjang Evi dengan tendangan kaki ke perut Evi.
Evi tersungkur di lantai, tubuh Evi jatuh dan kesakitan. Mamih Ungil masih kalap dan mencakar pipi Evi dengan kuku tajamnya. Mamih Ungil menjambak rambut Evi dan ingin menyeretnya. Mamih Yos melihat mamih Ungil kalap langsung memeluknya dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azab Penjual Perawan
Non-FictionKisah nyata untuk dewasa Jangan lupa follow, komentar dan bintangnya. Terimakasih Salam hangat Mamah Ranggi