BAB 19 Mamih Yos Tidak Suka Evi Kuliah

2.2K 73 0
                                    

Usman mengantarkan Evi sampai ke rumah. Jamilah sangat bahagia melihat Usman begitu baik memperlakukan Evi. Usman meminta Andi kakaknya Evi untuk selalu mengawasi Evi dan mengantarkan Evi kuliah. Usman rela membayar Andi asalkan Evi selamat dari Ucup. Andi merasa senang mendapat pekerjaan dari Usman untuk menjaga Evi. Andi akan mendapatkan penghasilan setiap bulannya dari Usman.

Jamilah dan Evi mengantarkan Usman ke tempat parkiran mobil. Hari itu juga Usman pamit. Ada rasa sedih tersirat di wajah Usman dan Evi. Jamilah hanya bisa menahan senyum melihat Usman dan Evi salah tingkah dan banyak diam. Usman mendekati Evi dan menyalami tangan sambil berbisik. "Ingat kuliah, jangan pacaran, ya?" Bisik Usman.

Jantung Evi berdebar berdekatan dengan Usman. Evi tidak pernah jatuh cinta pada pria. Evi masih ragu apakah dirinya benar-benar cinta atau tidak pada Usman. Usman sudah berlalu dari hadapan Evi dan Jamilah. Dua pasang mata dari kejauhan mengawasi Evi dan Jamilah.

Beberapa tetangga merasa aneh Jamilah bisa memasang telepon rumah dan bisa menguliahkan Evi. Salah satu tetangga curiga Evi sudah punya kekasih gelap. Beberapa gadis sedikit cemburu melihat Evi bisa kuliah. Banyak seumuran Evi masih muda sudah menikah.

Evi sangat senang memiliki sahabat baru ditempat kuliah. Evi semakin sibuk belajar dan tidak pernah berpikir kalau ayahnya akan mengganggu lagi. Jamilah sudah merasa tenang karena tidak pernah melihat Ucup datang lagi ke rumah. Jamilah dan Evi tidak berpikir Ucup akan datang lagi karena Andi selalu ada di rumah.

Jamilah dan Evi tidak menyadari kalau banyak pasang mata yang terus mengawasi gerak gerik Evi. Ucup selalu mencari waktu yang tepat untuk bisa menemui Evi disaat sendirian. Ucup masih dendam pada Jamilah dan Evi.

Mamih Yos sangat geram ketika mendengar Evi bisa kuliah. Mamih Yos tidak percaya Jamilah bisa membiayai Evi kuliah. Mamih Yos mencari Ucup untuk menagih utang dan janji. Mamih Yos menyuruh orang untuk menangkap Ucup dan membawanya kehadapan Mamih Yos.

Ucup berhasil ditangkap suruhan Mamih Yos. Ucup sudah pasrah jika pengawal Mamih Yos akan menganiayanya. Ucup tidak menyangka urusan dengan Mamih Yos akan panjang. Ucup duduk dilantai sambil menunduk. Mamih Yos mendekati Ucup dan menjambak rambutnya.

"Masih berani kabur, hah?! Kamu lupa dengan janji dan utangmu?" hardik mamih Yos.

"Tidak Mih, mana berani saya melawan Mamih," jawab Ucup.

"Lalu kapan kamu bisa menepati janjimu?" tanya Mamih Yos.

"Saya sedang cari waktu untuk bisa mendekati Evi. Sekarang agak sulit karena Andi selalu menemaninya." Jawab Ucup.

Dari balik tembok Ungil mendengar nama Evi, mamih Ungil sangat geram. Ungil sangat cemburu pada Evi. Ungil tidak diam begitu saja langsung menegur mamih Yos dihadapan Ucup.

"Yos, kamu sudah berjanji tidak akan memikirkan Evi dan membawa dia kehadapanmu. Kenapa kamu masih menagih janji pada Ucup, hah?!" Bentak Ungil.

Mamih Yos sangat terkejut melihat kehadiran Ungil. Mamih Yos mengira Ungil masih tidur. Mamih Yos memikirkan seribu cara agar Ungil tidak curiga dan cemburu.

"Tenang sayang... Aku tidak butuh wanita yang memakai jilbab seperti Evi. Aku hanya ingin menagih utang pada Ucup," bantah mamih Yos.

Mamih Yos mendekati Ucup dan menyuruhnya berdiri. "Kapan kamu akan bayar utangmu? Aku lihat Jamilah bisa menguliahkan Evi. Pasti dia banyak uang bukan?" Tanya mamih Yos.

"Menurutku Evi sudah menjadi simpanan orang. Tidak mungkin Jamilah sanggup menguliahkan Evi. Apalagi kata tetangga sekarang di rumah Jamilah sudah terpasang telepon rumah. Warungnya juga semakin lengkap." Jawab Ucup.

Azab Penjual PerawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang