Evi membantu persiapan pesta ulang tahu Mila. Evi mengangtarkan undangan ulang tahun bersama Mila. Evi dan Mila sudah seperti kakak dan adik. Jamilah pergi ke pasar untuk belanja keperluan memasak di hari ulang tahun Mila. Pesta yang diadakan mamih Yos sangat mewah seperti orang hajatan nikah.
Mamih Yos dan mamih Ungil sibuk mengatur tenda dan panggung. Tenda mulai dipasang, kursi dirapihkan. Mamih Yos memesan bolu ulang tahun untuk Mila. Mamih Yos sangat menyayangi Mila putri satu-satunya. Mamih Ungil ikut senang dan sudah menganggap Mila adalah anaknya.
Semua karyawan Mamih dari kota sengaja diliburkan dan diundang di hari ulang tahun anaknya. Mamih Yos ingin semua menikmati dan melihat pesta besar untuk anaknya.
Saat sedang banyak orang yang sibuk mempersiapkan pesta ulang tahun, Ucup datang dengan membawa beberapa gadis. Mamih Yos tidak begitu senang dengan gadis yang dibawa Ucup. Mamih Yos tidak melihat satupun gadis yang cantik seperti Evi dan Weni.
"Kamu gimana, sih! Masa bawa perempuan tidak ada yang cantik?" Bisik Mamih Yos.
"Kalau terlalu cantik, nanti bisa kabur lagi seperti Weni," ledek Ucup.
Mamih Yos menginjak kaki Ucup. Mamih Yos tidak ingin ada orang yang tahu pekerjaannya di kota besar. Mamih Yos menyeret Ucup ke kamar tamu.
"Cup! Aku sudah memberimu uang banyak! Kamu hanya bisa membawa gadis seperti itu?!" gerutu Mamih Yos.
"Tenang dulu, Mih! Aku ada satu gadis yang sangat cantik, nanti selesai pesta akan aku beritahu," bisik Ucup.
"Awas kalau kamu membohongiku!" ancam Mamih Yos.
Mamih Yos keluar dari kamar dan mengajak mamih Ungil ke rumah Japra. Mamih Ungil ingin mengundang Japra di pesta ulang tahun anaknya sekaligus untuk memasang susuk untuk karyawannya.
Mamih Yos tidak pernah tahu kalau Japra pernah meniduri mamih Ungil. Mamih Yos terlalu percaya pada Mamih Ungil. Sampai di rumah Japra, masih banyak tamu yang antre. Japra dikenal sebagai dukun yang mampu memasang susuk dan memberi ilmu pengasihan. Japra tidak segan-segan akan menyantet orang jika diminta pasiennya.
Japra melihat Mamih Yos dan Mamih Ungil, matanya langsung berbinar. Bagi Japra Mamih Yos adalah aset yang bisa menghasilkan uang banyak. Japra berpikir bisa tidur dengan gadis yang datang meminta pertolongannya.
Sudah tidak aneh jika banyak dukun cabul yang meniduri pasiennya. Semua pasien yang datang pada dukun adalah sebuah kebodohan. Manusia bisa menghalalkan segala cara tanpa memikirkan dampak buruknya. Japra tidak segan-segan tidur dengan pasien yang sudah memiliki suami sekali pun.
Japra sering berbohong pada pasiennya untuk tidur dengannya supaya ilmunya langsung mengalir. Bagi orang bodoh dan akal pikiran yang sudah tersesat tentu akan percaya begitu saja. Hanya orang yang beriman yang bisa selamat dari kesesatan dan ilmu hitam.
Mamih Yos dan Mamih Ungil mendapat giliran bertemu Japra. Mata Japra terus menatap Mamih Ungil yang cantik dan seksi. Japra menahan hasratnya ketika melihat mamih Ungil melipat kakinya dan terlihat paha mulusnya.
"Mbah, anakku ulang tahun. Aku harap Mbah bisa datang, ya?" ucap Mamih Yos.
"Ya, nanti ke sana kalau sudah selesai," balas Japra.
"Satu lagi Mbah, sekalian pasangkan susuk penglaris untuk semua karyawanku," pinta Mamih Yos.
"Pasti Mbah ke sana," janji Japra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azab Penjual Perawan
Non-FictionKisah nyata untuk dewasa Jangan lupa follow, komentar dan bintangnya. Terimakasih Salam hangat Mamah Ranggi