Jam dinding sudah menunjukkan pukul 10 malam, tetapi Nathan belum juga pulang. Karena sudah terlalu lama menunggu Nathan akhirnya Elena tertidur di sofa ruang tamu.
Knop pintu terdengar pertanda ada seseorang datang dan yang datang adalah Nathan, karena Elena sudah tertidur ia tidak tahu kalau yang datang adalah Nathan.
Nathan tahu dan melihat sekilas ke arah Elena yang sedang tidur sangat pulas, tapi bukannya menggendong dan memindahkan Elena ke dalam kamar malah ditinggal begitu saja dan menuju kamarnya sendiri.
"Tuan sudah pulang ?" tanya E si tiba-tiba berada di belakang Nathan yang hendak masuk kamar
"Bibi ngagetin saya aja" Nathan terkejut karena Esi datang tiba-tiba
"Tuan tadi bibi lihat Nyonya tidur di sofa ruang tamu" Esi memberi tahu
"Saya tahu, saya lihat"
"Terus" Esi penasaran apa yang akan dilakukan Nathan terhadap istrinya
"Terus ?" tanya Nathan karena tidak mengerti
"Memangnya tidak Tuan pindahkan Nyonya ke kamarnya"
"Dia punya kaki kalau bangun bisa pindah sendiri"
'Kalau Tuan tahu bagaimana pengorbanan Nyonya nggak mungkin Tuan mengabaikan Nyonya seperti ini. Padahal Nyonya bela-bela sampai rumah jam 4 sore demi menunggu Tuan , tapi Tuan malah seperti ini' -batin Esi
"Bi" Nathan melambangkan tangannya didepan wajah Esi
"Ada apa Tuan, ada yang bisa Bibi bantu ?" Esi tersadar dari lamunannya dan malah balik tanya ke Nathan
"Bibi kenapa melamun ?" tanya Nathan
"Tuan makan malam dulu ya, makanannya sudah disiapkan oleh Nyonya"
"Dia yang menyiapkan, nggak usah lah Bi"
"Memang Nyonya yang menyiapkan tapi Bibi yang masak Tuan" Esi terpaksa berbohong
"Karena yang masak Bibi, ok saya makan walaupun saya sudah kenyang Bi" Nathan dan Esi menuju ruang makan"
KAMU SEDANG MEMBACA
ELENATHAN
Teen FictionElena seorang desaigner muda yang memiliki butik yang cukup terkenal, dijodohkan oleh orang tuanya dengan teman papanya. Dijodohkan dengan seorang CEO yang tampan dan mapan bak seorang pangeran yang bernama Nathan.