Nathan berusaha memindahkan Elena dari sofa ke kamar Elena, tetapi karena kamar Elena selalu dikunci dan kunci kamarnya terjatuh ke lantai saat Nathan hendak menggendong Elena dengan terpaksa Nathan membawa Elena ke kamarnya.
Semenjak siang Nathan tidak lagi masuk kantor. Hari sudah malam tapi panas badan Elena belum juga turun. Nathan mencoba mengompres dahinya Elena supaya panasnya turun.
"Bibi kemana sih sudah malam belum juga pulang ?" tanya Nathan dengan dirinya sendiri sambil menyiapkan kompresan.
"Mamaaa" teriak Elena karena mati lampu. Padahal Elena tidak bisa dengan kegelapan.
Elena langsung duduk sambil bersandar di sandaran kasur.
"Iya saya disini kamu jangan takut" ucap Nathan
"Ge-lap" kata Elena
Nathan mencoba mencari lilin dan menyalakannya.
"Lebih baik kamu tidur aja lagi" kata Nathan"Aku tidur sambil duduk aja Mas" tolak Elena
Akhirnya Nathan duduk diatas kasur disamping Elena. Nathan dengan pelan merebahkan kepala Elena ke dada bidangnya. Elena dengan nyenyaknya tidur dipelukan Nathan.
Doar..
Terdengar suara petir sangat keras, walaupun Elena sudah tidur nyenyak dipelukan Nathan tapi tetap saja kalau dengar suara petir Elena ketakutan."Mamaaa" lagi-lagi Elena teriak ketakutan tapi lebih kencang dari yang pertama
***
Paris..
"Kenapa foto aku dan Elena bisa jatuh ?" tanya Adrian dengan perasaan yang anehAdrian mencoba mengambil ponselnya dan ingin menghubungi Elena tapi malah terhenti.
"Astagfirullah,, aku nggak boleh mengganggu istri orang lagi" Adrian meletakkan kembali ponselnya diatas meja
"Elena aku harap kamu baik-baik disana" Adrian mengambil foto yang terjatuh dan membersihkan sisa kaca yang pecah
***
"Mas ada disamping kamu, kamu jangan takut" kata Nathan sambil memeluk Elena dengan erat, begitupun Elena memeluk dan menggenggam tangan Nathan dengan erat."Cepat sembuh istriku, maafkan Mas kalau Mas kemarin-kemarin membuat kamu menangis. Tapi Mas butuh waktu untuk memastikan kalau Mas akan memilih kamu Elena" kata Nathan, tapi Elena tidak mendengar itu semua.
Mereka tidur duduk sambil berpelukan sampai pagi.
***
"Hoam" Elena bangun tidur sambil menguap, tapi Elena sudah tidak tidur sambil duduk lagi. Elena sudah tidur seperti biasa walaupun masih di kamar Nathan"Sayang sudah bangun" tanya Vina kepada Elena
"Eh Mama kapan datang ?" tanya Elena kepada Vina
"Mama dan Papa tadi malam sampai disini" Vina duduk dipinggir kasur tempat Elena bangun tidur
"Loh kok Ena gak tahu, terus Papa mana ?" Elena berusaha duduk dan bersandar disandaran ranjang
"Papa tadi subuh sudah pulang, Papa kan mau mengajar anak muridnya hari ini dan Mama nanti juga mau pulang"
"Loh kok cepat Mama pulang terus yang jagain Ena disini siapa ?"
"Kan ada suami kamu, kamu beruntung banget punya suami seperti nak Nathan"
"Kenapa ?"
"Tadi malam kan Papa dan Mama baru sampai terus kalian berpelukan berdua. Kamu kan takut sama gelap dan petir, jadi nak Nathan yang membuat kamu tenang supaya nggak takut lagi"
"Apa iya Ma ?"
"Kamu nggak ingat ?" Elena hanya menggelengkan kepala
KAMU SEDANG MEMBACA
ELENATHAN
Teen FictionElena seorang desaigner muda yang memiliki butik yang cukup terkenal, dijodohkan oleh orang tuanya dengan teman papanya. Dijodohkan dengan seorang CEO yang tampan dan mapan bak seorang pangeran yang bernama Nathan.