bab 44 (flashback off)

7.5K 141 0
                                    

"Cepat buka pintunya pak teman aku ada didalam" perintah Adrian, dengan sigap pak satpam akhirnya terbuka pintu kelas Adrian dan Elena.

"Honey aku butuh kamu" kata Elena masih menunduk sambil memeluk lututnya dan masih menangis

"Sunny" ucap Adrian setelah melihat Elena sangat ketakutan.

"Honay" Elena mendongak dan Adrian berlutut untuk memeluk Elena.

"Sunny jangan takut ya aku disini untuk menjaga kamu" ucap Adrian masih memeluk Elena

***
"Adrian gimana Elena ?" tanya Tori yang baru masuk di kamar Elena dengan Iren dan Suti.

"Ssst,,, jangan berisik Elena baru saja tidur. Kita bicara di luar" bisik Adrian kepada teman-temannya

"Sebenarnya Elena kenapa say ?" tanya Iren kepada Adrian

"Iya, sampai bawa dokter kesini" tambah Suti

"Ternyata memang benar firasat gue tadi, selama gue bersama kalian gue sangat khawatir sampai-sampai dada gue merasa sesak. Akhirnya benar Elena terkunci di kelas kita sambil ketakutan" jelas Adrian

"Iya, Elena kan sangat takut dengan gelap dan bunyi petir" kata Tori

"Makanya gue panggil dokter supaya Elena baik-baik aja" ucap Adrian

"Terus keadaan Elena bagaimana sekarang ?" tanya Suti

"Untung aja gue datang lebih cepat sebelum benar-benar gelap" kata Adrian

"Uuuch cocweet amat kalian" ucap Iren

Flashback off

"Astagfirullah Elena kamu jangan memikirkan orang lain tapi Mas Nathan. Walau bagaimana pun aku harus bisa hanya Mas Nathan yang aku cintai bukan orang lain termasuk Adrian" Elena baru sadar dari lamunan saat momen terindah dengan Adrian dan teman-temannya.

"Ya ampun aku belum kasih tahu sesuatu dengan Mas Nathan. Aku sangat ingin mencapai cita-cita ku tapi aku harus minta izin dulu dengan Mas Nathan. Aku nggak yakin Mas Nathan mendengarkan aku setelah apa yang terjadi tadi" kata Elena, akhirnya Elena tidur tidak dengan nyenyak

***
"Astagfirullah aku bangunnya kesiangan" kata Elena sambil cepat-cepat menuruni anak tangga menuju dapur dan ruang makan. Saking terburu-burunya dia lupa memakai jilbabnya dengan masih memakai piyama berlengan panjang .

"Nyonya sudah bangun ?" tanya Esi yang sedang menuangkan air minum untuk Nathan, Elena hanya mengangguk.

"Tumben Nyonya tidak pakai jilbab" kata Esi

"Ya ampun aku lupa" ucap Elena kemudian menuju kamarnya untuk memakai jilbab dan mengganti pakaiannya seolah-olah siap berangkat ke butik

"Bi" panggil Nathan

"Iya Tuan" sahut Esi

"Ini Bibi yang masak ?" tanya Nathan

"Iya" jawab Esi jujur karena memang dia yang masak sementara Elena tidak sempat karena bangunnya kesiangan

"Tapi kenapa rasanya beda dengan yang biasanya"

"Tidak enak ya Tuan ?"

"Enak tapi ada yang beda gitu"

"Itu kar-" pembicaraan Esi terotong oleh Nathan

"Kenapa kamu ?" tanya Nathan kepada Elena yang baru masuk ruang makan dan sudah rapi memakai pakaian kantor

"Nggak kenapa kok Mas" jawab Elena bohong

ELENATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang