"Buku aku dimana ya" Elena menuju meja depan paling pojok
"Nah ini dia bukunya" Elena menemukan bukunya dalam laci meja. Setelah mendapat yang diinginkan Elena keluar kelas.
Tapi saat membuka pintu, pintunya tidak bisa dibuka karena sudah dikunci.
"Pak satpam buka pintunya, didalam masih ada orang. Siapapun yang diluar tolong buka pintunya !" teriak Elena sambil menggedor-gedor pintu, tapi tidak satupun yang mendengarnya.
Elena mengambil ponselnya dalam tas, tapi ponselnya juga mati.
"Lebih baik aku tunggu aja sebentar, siapa tahu Adrian dan teman-teman aku mencari kesini. Hp aku juga lobet" kata Elena'Honey tolong aku, teman-teman aku di kelas. Bantu aku kalian pasti belum pada pergi' -batin Elena
***
"Hei cintaku" kata Adrian yang baru bertemu dengan Tori, Iren, dan Suti"Hei sayangku, cintaku Elena mana ?" tanya Iren
"Iya say, sendiri aja lo" tambah Suti
"Bukannya Elena pergi sama kalian cin ?" tanya Adrian
"Kirain kami kalian berdua pergi duluan" kata Tori
"Gue lama di ruang kepsek" ucap Adrian
"Ada masalah apa lo sama kepsek" tanya Tori kepada Adrian
"Membicarakan soal biaya siswa" jawab Adrian
"Terus Elena dimana sekarang ?" tanya Suti
"Pulang dulu mungkin" jawab Iren asal
"Mudah-mudahan Elena baik-baik aja" kata Adrian
"Filmnya masih lama mulainya lebih baik kita makan dulu terus kita main-main dulu sambil menunggu Elena" ajak Tori
***
Hari semakin gelap dan diluar hujan sangat deras tapi tetap saja tidak ada yang membukakan pintu. Padahal Elena sangat takut dengan nama namanya gelap dan petir.Sesekali terdengar petir yang bunyinya keras. Elena duduk sendiri sambil memeluk lututnya dan menangis.
"Mama, Papa, Ena takuttt" Elena ketakutan sambil menangis
***
"Say kenapa makanannya gak habis ?" tanya Iren kepada Adrian yang tidak bersemangat"Lagi sakit ya say" tebak Suti, dan Adrian hanya menggeleng
"Mikirin Elena pasti, sudahlah say mungkin Elena di rumah. Nanti juga nyusulin kita" Tori menenangkan
"Tapi gue khawatir sama Elena cin" ucap Adrian
"Lebih baik kita masuk ke ruang bioskop, bentar lagi akan dimulai. Hari juga mau gelap dan hujan deras lagi" kata Tori, akhirnya mereka menuju keruang bioskop. Belum sempat masuk mereka berhenti.
"Kenapa say ?" tanya Iren kepada Adrian
"Kalian duluan aja masuk" suruh Adrian
"Lo benaran sakit say ?" tanya Suti
"Gak tahu kenapa jantung gue sakit, gue duluan ya" Adrian meninggalkan teman-temannya
"Adrian tapi-" teriakan Tori terpotong oleh Adrian
"Ntar gue susul dengan Elena" Adrian pun juga berteriak
Adrian nekat menempuh hujan yang sangat lebat untuk mencari Elena.
'Hah' kata Iren dan Suti bersamaan
"Sakit ?" tanya Iren
"Jantung ?" tambah Suti
"Hust, kalian ada aja. Dia nekat ya ke rumah Elena untuk mencek keadaannya, beruntung banget Elena dapat Adrian" kata Tori
"Kita masuk duluan yuk !" ajak Iren
KAMU SEDANG MEMBACA
ELENATHAN
Teen FictionElena seorang desaigner muda yang memiliki butik yang cukup terkenal, dijodohkan oleh orang tuanya dengan teman papanya. Dijodohkan dengan seorang CEO yang tampan dan mapan bak seorang pangeran yang bernama Nathan.