bab 7 (calon suami)

8.1K 248 0
                                    

"Mbak saya mau bertemu dengan Elena" tanya Nathan sopan

"Maaf, apa bapak sudah buat janji sebelumnya" ucap resepsionis lebih sopan

"Saya mau bertemu dengan E-le-na" Nathan masih sopan

"Tapi bapak harus buat janji dulu, emang itu peraturannya"

"Saya mau bertemu dengan Elena, saya calon suaminya" Nathan memukul meja resepsionis dengan nada marah, sehingga membuat resepsionis itu terlonjak kaget dan perempuan yang dari tadi berdiri dibelakang Nathan ikut kaget

"I-iya pak saya tanya dulu" kata resepsionis tergagap. Resepsionis itu pergi berlalu meninggalkan Nathan dan perempuan itu dengan ketakutan

'Baru kali ini ada orang yang berurusan dengan gue tapi malah gue yang nyamperin dia, biasanya orang yang berurusan itu yang nyamperin gue. Gue tinggal duduk santai aja di kantor' -batin Nathan

"Suti kamu kenapa kok kayak dikejar setan gitu ?" tanya Tori bingung yang baru keluar dari ruangan Elena

"Anu itu mbak, buk Elena" jawab resepsionis yang diduga bernama Suti dengan nafas ngosp-ngosan

Tori dan Suti adalah sahabat Elena. Victoria atau biasa di panggil Tori sahabat dari kecil dengan Elena, satu sekolah, satu kampus, satu jurusan, dan satu pekerjaan, bahkan teman curhat Elena. Tapi bukan satu suami, ingat !! Sementara jabatan Elena lebih tinggi Tori.

Sedangkan Suti sudah bersahabat dengan Elena sejak SMA, satu kampus beda jurusan, bekerja sebagai karyawan Elena dan Tori karena gak mau pisah dari mereka berdua. Karena desain bukan ahlinya, jadi Suti lebih memilih jadi karyawan.

"Buk Elena ada diruangannya"

"Bukan tapi calon"

"Maksudnya pak Nathan ?" tanya Tori dan Suti mengangguk.

"Kalau gitu kamu temui dia biar saya yang kasih tau buk Elena" Tori masuk kembali keruangan Elena dan Suti kembali ke meja resepsionis

"Bapak masuk aja tinggal lurus terus belol kanan" Suti memberikan arah, kemudian Nathan dan perempuan tadi ikut pergi meninggalkan Suti

'Gila kayak singa marahnya calon suami Elena, apalagi udah suami kayak apa ya'- batin Suti

"Woi melamun aja, kita keluar yuk di butik udah sepi tinggal Elena sama calonnya dan obat nyamuk tadi" Tori mengejutkan Suti yang tengah melamun

"Ok. Aku juga lapar mbak"

"Gak usah pake mbak lagi Ti. Gak ada juga orang disini"
Waktu bekerja mereka memang profesional, gak membedakan anatara sahabat dengan orang. Mereka berhak bersaing secara sehat dalam bekerja termasuk menggunakan embel, tapi kalau udah diluar jam kerja mereka ngomong lo gue, lo gue.

"Oh iya, gue lupa. Kalau gue liat calon Elena kayak singa apalagi kalau udah nikah, kayak apa ya ?"

"Kayak anak kucing karena pengen di elus terus sama Elena dan selalu mengikuti kemanapun Elena pergi" mereka berdua tertawa membayangkan hubungan Elena dan Nathan

ELENATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang